Chapter 56

17.8K 734 38
                                    


Guys author tu pusing tau, makanya bikin author seneng dong komen terus vote juga yah

Mana nih bucinnya Rayhan?
Kalian suka gak si sama Rayhan?  Komen gua
tunggu
Gimana dengan Lesya? Author bangga yah kalau punya temen cem Lesya
.

.

.

Prok... Prok... Prok

    Tepukan tangan dari siswa/i membuat Lesya dkk bangga, akhirnya mereka berhasil membuat siswa/i menikmati penampilan yang dibawakan oleh band sekolahnya. Lesya menitikkan air matanya percuma saja ia menangis karena takdir tidak bisa dirubah lagi. Lesya menuruni panggung dan menghampiri temannya. Lesya tersenyum ketika melihat sahabatnya menangis, Lesya memeluk Via dengan erat seperti tidak mau kehilangan.

   "Maafin gue Vi, mungkin gue bukan sahabat baik buat lo dan gue selalu nyusahin lo, maaf. Tapi kali ini gue gak bakal buat lo susah lagi kok." ujar Lesya yang kemudian mengusap air matanya.

   Tatapannya teralih kepada Gina dan dengan cepat ia memeluk Gina, ini pengorbanan terakhirnya untuk menggantikan posisi Gina, tidak apa jika nyawanya dipertaruhkan yang terpenting Gina baik-baik saja.

   "Maafin gue Gin, gue jahat. Kalo lo mau benci dan mau marah silahkan Gin, gue selalu buat kalian malu." ujar Lesya yang kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Gina beberapa detik rasanya berat jika dia harus pergi selamanya untuk meninggalkan sahabatnya.

   "Lang, maaf yah gue selalu bully lo, gue banyak salah sama lo." sahut Lesya.

   "Lo tau? Gue selalu seneng kalo ada disamping lo terus, lo selalu buat mood gue bagus, makasih Lang." lanjut Lesya.

     Sungguh mereka tidak mengerti dengan ucapan Lesya, sangat aneh menurut mereka. Lesya berlari dan langsung menghampiri Rayhan

   "Maaf," hanya satu kata yang mampu diucapkan Lesya ketika berhadapan dengan Rayhan.

   "Mau apa lo kesini?" sinis Adel.

   "Maaf gue udah bikin lo kecewa," lanjut Lesya yang kemudian meninggalkan mereka tanpa mengucapkan kata perpisahan.

    Lesya berlari dengan cepat ia meninggalkan area sekolahnya karena jika ia berlama-lama di sekolahnya itu akan mengingatkan semuanya.

    Sedangkan Via dkk mereka diam tidak mengerti dengan tingkah laku Lesya yang aneh di hari ini, tapi tidak dengan Gina ia mengetahui semuanya tapi dia sudah berjanji bahwa tidak memberitahu temannya. Gina masih diam memikirkan Lesya bagaimana dengan nasib Lesya.

    Lesya berlari dan memegang perutnya karena rasa sakit, ia menginjakkan kakinya di markas geng Alaskar. Sebuah cekalan langsung mencengkram erat kedua tangan Lesya.

Bruk...

     Tubuh Lesya terpental di pojok ruangan ketika sang ketua geng Alaskar mendorongnya kasar, Angkasa menghampiri Lesya dan mencengkram dagu Lesya dengan kasar.

   "Bangsat. Selama ini gue gak terima saat lo nugasin gue buat jadi babu lo." tukas Angkasa.

   "Lo sok jadi yang terkuat, tapi lihat sekarang lo seperti budak dan tahanan." sahut Angkasa.

   "...." tidak ada sahutan dari Lesya, ia hanya meringis kesakitan saat kepala dan perutnya sakit.

Arghhh

Tes... Tes

   Ringisan dan darah kental keluar dari mulut dan hidung Lesya, kenapa disaat seperti ini penyakitnya kambuh.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang