Chapter 59

17.4K 701 65
                                    

Hallo kembali lagi dengan author!
Vote dan comment yah plus follow akun wp author

Yang mau masuk ke grup LESYA dan SQUEL LESYA langsung aja chat author yah

0881023467190

.

.

.

Tatapan Gina dkk tidak percaya saat Rayhan menggendong tubuh Lesya yang kaku, mereka mendekat dan menangis benar saja bahwa tubuh yang tak bernyawa lagi itu adalah Lesya. Mereka memakam kannya di TPU dekat jalan rumah Rayhan.

~~~

Matanya menatap kosong, air matanya berlinang di manik mata tajamnya dan pikirannya tertuju pada seorang gadis yang beberapa hari pergi meninggalkannya. Dia Rayhan yang kini berfikir tentang Lesya, ia kagum pada seorang Lesya yang merelakan nyawanya untuk menyelamatkan seorang sahabatnya, tapi jujur Rayhan tak bisa kehilangan gadis itu. Dia berusaha bangkit namun kenangan bersamanya banyak dan membuatnya teringat kembali. Rayhan yakin bahwa Lesya masih hidup.

"Han, mau ke kantin gak?" tanya Revan yang membuka suaranya .

"...."

"Yaudah kita ke kantin dulu," pamit Bryan yang di angguki oleh Rayhan.

Rayhan menatap lapangan sekolahnya lewat jendela kaca, rasanya sangat sepi dan kurang. Dia menggelengkan kepalanya sudah sangat lelah terus berfikir tentang bagaimana keadaan Lesya sekarang.

🐸🐸🐸

"Gin, udah jangan ngelamun terus yah." tegur Via.

"Gue jahat Vi, kalo Lesya gak nolongin gue mungkin Lesya masih baik-baik aja, gue nyesel pernah salah sangka sama Lesya, pengorbanan dia waktu nyelamatin gue dari Angkasa itu buat gue sadar kalo gue salah besar sama dia, dan gue sedih liat Lesya disiksa, Lesya malah nyuruh gue buat nemenin Aldino di acara pensi, padahal yang dipertaruhkan itu nyawa Lesya." tutur Gina, karena merasa bersalah.

"Udah jangan nyalahin diri lo sendiri Gin, ini takdir." seru Via yang menenangkan Gina.

"Gue gak tau diri yah? Fasilitas bahkan nyawanya buat ngorbanin orang yang kayak gue, orang yang gak tau berterima kasih." lanjut Gina yang menekan karena dadanya sesak.

"Gue ngerasa bersalah banget sama Lesya, gue mau minta maaf Vi." ujar Gina yang bangkit.

"Lo mau kemana Gin?" tanya Via.

Gina berlari tak memperdulikan teriakan dari Via yang terus memanggil namanya.

"Han," sapa Gina.

Gina merasa bersalah saat melihat Rayhan yang nampak melamun karena kehilangannya Lesya, karenanya Lesya pergi untuk selamanya.
Gina meletakan sebuah flashdisk di meja Rayhan.

"Gue harap lo bisa nyimak vidio itu baik-baik." seru Gina yang kemudian keluar dari kelas.

🐸🐸🐸

Rayhan tentunya mengambil flashdisk itu, setelah pulang sekolah ia akan membukanya. Ketiga sahabatnya datang dan duduk menghampiri Rayhan. Mereka mengobrol ria dan Rayhan hanya tersenyum tipis karena ia menghargai lelucon kedua sahabatnya, tapi ia merasa beda pada Aldino, tampaknya sesudah kematian Lesya, Aldino menjadi pendiam dan tidak banyak tingkah seperti kedua sahabatnya.

"Masalah?" seru Rayhan yang bertanya dan menatap Aldino.

Balasan Aldino hanya gelengan kepala dan tersenyum singkat, dalam hantinya ia sangat merasa bersalah karena pernah ikut dan bekerja sama untuk memfitnah Lesya bersama Adel, ia ingin sekali jujur pada Rayhan tapi ia belum siap untuk dibenci oleh Rayhan yang notebnya sahabat kecilnya ia takut jika orang disekitarnya menjauhinya dan ketahui emosi Rayhan sekarang tidak tercontrol pada akhir-akhir ini membuatnya takut jika untuk jujur sekarang kepada Rayhan.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang