Jangan lupa VOTE and COMMENT yah guys!!!.
.
.
Lesya berjalan dengan lesuh saat menuju parkiran ia memasuki mobilnya dan dengan cepat ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Lesya menghentikan mobilnya ketika segerombolan motor mengikutinya, ia keluar dari mobilnya dengan menggunakan jaket hitamnya dan tak lupa sebilah pisau yang diletakan dibalik jaket."Wow berani juga," ujarnya.
"Jangan banyak omong, lo semua cowok bukan cewek." ingat Lesya dengan nada mengejek dan tersenyum sinis.
"Shit, nyali lo besar juga." ujar salah satu anggota geng tersebut yang berkulit sedikit hitam.
"Buang-buang waktu." ketus Lesya yang berbalik badan untuk pergi dari mereka.
Glep...
Sebuah pisau berhasil tertangkap oleh tangan Lesya membuat mereka terkejut. Lesya membalikkan badannya dan segera manancapkan pisaunya tepat di pohon belakang mereka.
"Licik." tukas Lesya yang tersenyum.
"Ayo baby, lo cewek harusnya ke mall kok lo malah tertarik sama dunia gelap." ujar ketua geng tersebut.
"Bacot." sarkas Lesya.
"Ok, sebelumnya kita belum kenalan. Ok nama gue Bimo ketua geng BlackQing." ujar Bimo yang menjabat tangan Lesya, tetapi dengan cepat Lesya menepis tangan Bimo.
"Gue ga berharap buat kenal lo." sahut Lesya yang melenggang pergi sedangkan Bimo tersenyum.
"Menarik." ujar Bimo singkat.
Sedangkan Lesya sangat prustasi hari ini, ia bertemu dengan Bimo dan genk nya yang gak jelas, belum juga ia memikirkan kondisinya dan keadaan Rayhan
Lesya berhenti di tokoh bunga untuk membelikan sebuket bunga untuk Rayhan.* * *
"Sore tante," sapa Lesya yang memasuki ruangan yang dimana Rayhan masih terbaring lemah di ranjang.
"Sore Lesya." ujar Indah yang tersenyum hangat.
"Ga capek kamu habis belajar langsung kesini? Apalagi bisnis kamu,"
"Tenang aja tan, Lesya jaga kesehatan kok. Kalo bisnis mah Lesya serahin sama bawahan Lesya, sama Jesika Tan, taukan?" tanya Lesya yang meletakan sebuket bunga di nakas meja.
"Iya, Tante tau."
"Tan, kata dokter kemungkinan besar Rayhan pulih berapa bulan lagi tan?" tanya Lesya.
"Kemungkinan sih 2 bulan lagi." jawab Indah.
Deg
Lesya seketika terdiam ia melamun tetapi tepukan dipundak Lesya mampu menyadarkannya.
"Yang sabar yah Tan, Lesya yakin kok kalo Rayhan bakal sadar dalam waktu dekat." Lesya tersenyum ketika meyakinkan Indah untuk menyemangatinya.
Gua masih punya waktu buat 1 bulan* batin Lesya
"Rayhan belum dibilasin Tan?" Indah menggelengkan kepalanya.
"Tante baru aja sampai, soalnya butik Tante banyak banget pengunjung."
"Biar Lesya aja yah yang bilasin Rayhan," ucap Lesya yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Indah.
Dengan gesit Lesya mengambil lap kain yang dicelupkan ke baskom. Lesya membilasi wajah, kaki tangan Rayhan dengan lembut dan telaten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesya Story (END)
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Lesya, dia adalah toko utama di cerita yang memiliki sikap antagonis. #Rank 1 Lesya (30/5/2020) #Rank 1 kejutan #Rank 1 Sia-sia (30/5/2020) #Rank 2 Rayhan