Chapter 60

17.6K 700 19
                                    


  Okay guys author balik lagi, siapa yang mau cerita ini berlanjut, komen sebanyak banyaknya author tunggu!

.

.

.

   Rayhan memukul perut Aldino untuk kedua kalinya, Rayhan membeci jika sahabatnya licik dan besikap kasar kepada perempuan terlebih perempuan yang Aldino kasari adalah Lesya yang notebnya adalah orang yang disayangi oleh Rayhan.

   "Lo kenapa, Han? Kok lo tiba-tiba main pukul gue aja." sarkas Aldino.

   "Gak usah sok bego!" sengit Rayhan.

   "Sok bego gimananya? Gue gak paham." ujar Aldino.

   Aldino menancapkan flashdisk ke laptopnya dan menunjukkan vidio yang berduransi 10 menit ke Aldino dan membuat Aldino terkejut sudah habis ia akan dibenci oleh Rayhan.

   "Lo licik yah, gue gak percaya kalo sifat lo masih aja kayak bajingan." ujar Rayhan yang sangat kesal.

   Aldino tak menjawab satu kata pun, ia menunduk dan mengakui kesalahannya.

   "Gue gak nyangka sama lo Aldino, lo sejahat ini." timpal Revan yang menggeleng kepalanya tidak percaya jika sahabat dekatnya berperilaku seperti itu.

   Sedangkan Bryan hanya menatap Aldino dengan kecewa, baru kali ini ia merasa terbohongi oleh sahabatnya.

   "Ternyata lo gak berubah yah Al, dari dulu lo selalu bikin orang kecewa, tapi sekarang yang lo jadiin korban itu Lesya sahabat gue, gue gak terima!" desis Via yang menatap Aldino tajam.

   "Gue benci sama lo Al hiks... Hiks..." seru Gina yang menangis, gadis itu memendam semuanya tentang Aldino, sebenarnya Gina sudah menonton vidionya namun sekarang ia bisa mengungkapkannya saat bersamaan dengan Rayhan

    "Lo bukan saha-" belum saja Rayhan menyelesaikan pembicaraannya Aldino memotongnya.

    "Gue sahabat kecil lo Han, gue gak suka sama Lesya karena dia penyebab kecelakaan sampai lo amnesia, semenjak lo deket sama Lesya lo jadi berubah sama kita semua, tapi gue gak tau Revan sama Bryan ngerasanya gimana, yang jelas gue ngerasa lo udah beda! Gue cuman gak mau sahabat kecil gue jauh, gue gak mau liat lo menderita, gue gak mau liat lo kecewa." seru Aldino yang mampu membuat Rayhan tersentuh, nadanya yang tinggi dan ekspresi yang menggambarkan kesedihan membuat Rayhan tidak tega jika harus mengeluarkan Aldino dalam lingkupan persahabatannya.

    "Lo tau gak waktu gue minta bantuan suruh nganter gue ke rumah Han? Lo nolak karena mau jalan sama Lesya... gua terlambat hiks... hiks... nyokap gue meninggal, Han." suara Aldino bergetar dan sorot matanya lemah ketika air matanya berada di pelupuk matanya.

  Mereka menatap Aldino dengan tidak percaya, kenapa Aldino harus menutupi yang sebenarnya, harusnya Aldino bercerita ke sahabatnya pasal Ibunya yang meninggal.

   "Kalian tau? Gue sedih saat dimana gue terlambat ngeliat nyokap gue pada terakhir kalinya, kalian mungkin berfikiran setiap hari gue gak ada masalah dan selalu ceria kan? Gue tutupin semua dan buat lo Han gue kecewa sama lo, lo seneng-seneng sama Lesya, gue sedih ngeliat nyokap gue terbaring kaku." lanjut Aldino.

   "Gue gak suka Lesya, yah gue akui makanya gue mau di ajak kerjasama dengan Adel." sambung Aldino.

   "Aldino kenapa lo gak bilang kalo nyokap lo sakit? Dan kenapa lo gak cerita sebelumnya, kalo iya lo gak suka sama Lesya bisa selesain kan pakai cara baik-baik, inget Al Lesya cewek kayak nyokap lo, sekarang lo pikir-pikir deh kalo byokap lo di kasarin dan difitnah sama cowok atau sama cewek, emang lo terima? Gue rasa semua orang juga punya pikiran yang sama kayak gue, gak terima." sahut Rayhan dengan tenang.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang