Chapter 43

14.9K 685 17
                                    

Jangan lupa vote guys!!!

.

.

.

    Hari senin adalah hari yang di tunggu oleh Lesya, dimana ia diperbolehkan pulang dari rumah sakit kini Lesya masih berada di ranjang namun keadaannya semakin membaik namun bukan penyakitnya yang membaik hanya daya tahan tubuhnya saja, dan Adijaya selaku Ayah kandungnya kini menemani puterinya untuk pulang, mereka hanya menunggu sang Dokter.

    "Selamat siang," sapa Dokter.

    "Siang juga Dok, gimana apakah puteri saya bisa pulang sekarang?" tanya Adijaya.

    "Tentu, tapi Lesya harus memakai kursi roda terlebih dulu, karena tubuhnya belum 100% untuk berjalan atau berdiri tegak." ujar Dokter yang menjelaskan keadaan Lesya sekarang.

    "Baik Dok." ujar Lesya.

    "Pola makan harus teratur yah, yasudah saya akan memeriksa pasien lain." ujar Dokter yang kemudian keluar dari ruangan.

   Adijaya menitah Lesya untuk duduk di kursi roda, dan benar saja Lesya hampir saja terjatuh kalau tidak di bantu oleh ayahnya.

    "Makasih Ayah." ujar Lesya yang terus tersenyum, ia sangat senang Ayah kandungnya kembali kepadanya, rasanya ia sedikit bahagia.

Adijaya tersenyum dan mendorong kursi roda dengan pelan.

   * * *

    "Les, Ayah ga bisa lama disini, Ayah harus pulang." pamit Adijaya.

    "Iya, ga pa-pa kok, Lesya bersyukur ada Ayah disini." ujar Lesya.

     "Ayah pulang yah." ujar Adijaya yang melangkah keluar dari rumah baru Lesya.

   Lesya berusaha berdiri dari kursi rodanya awalnya terjatuh lamun dengan semangat ia bangkit kembali dengan perlahan ia mencoba untuk berjalan walau kadang terjatuh kembali, tetapi semangatnya yang terlalu besar dan kuat untuk bisa. Dengan perlahan ia menapakkan kakinya di tingkat menuju kamarnya, yah akhirnya Lesya bisa berjalan kembali walau harus tertitah-titah.

     ~~~

    Rayhan dan Adel kini berada di parkiran, pusat perhatiannya tertuju padanya, tetapi mereka membiarkannya. Mereka berjalan dengan berdampingan dan tak lupa dengan tangan Adel yang merangkul tangan Rayhan membuat orang lain menatapnya jijik.

   Brak...

    "Jalan hati-hati bego." tukas Rayhan.

    Tetapi lawan bicaranya tak menghiraukannya

    "Punya mulut ga lo?" tanya Adel yang menantang.

    "Berisik." ketus Lesya, yah orang yang menabrak keduanya adalah Lesya.

   Sedangkan Lesya berjalan dengan santai, tidak ada sedikit pun rasa bersalah yang terbesit di dalam dirinya.

    "Kamu ga pa-pa kan?" Rayhan menggelengkan kepalanya ketika Adel bertanya padanya.

    "Yaudah namanya juga cewek ga jelas." ujar Adel.

    "Dia siapa sih?" tanya Rayhan.

    "Udah jangan bahas dia." Rayhan hanya mengiyakan ucapan Adel.

   🐸🐸🐸

   Lesya berjalan di lobi dengan pelan, yah kakinya masih terasa sangat lemas akibat kecelakaan.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang