Chapter 23

18.8K 918 19
                                    


Jangan lupa vote and comment!!!
Maaf yah kalo banyak typo soalnya author itu ngetik cepet banget, sekarang author lagi revisi nih.

Follow akun author sekarang juga jangan sampai ketinggalan info.

.

.

.

     Keadaan kantin masih ramai begitupun di meja Lesya yang terdapat kegaduhan karena Rayhan yang terus mendeketi Lesya membuat gadis itu tidak terima dan terus saja mengusirnya.

    "Han, pergi sana." usir Lesya yang terusik dengan kedatangan Rayhan dkk, pasalnya tatapan dan ocehan dari fans fanatik Rayhan yang membuatnya malas.

    "Kenapa sih?" tanya Rayhan.

    "Gue males ngeliat lo, lebih baik lo pergi aja deh." seru Lesya.

    "Gak mau, gue mau liat lo." seru Rayhan yang tak mau kalah.

   Lesya hanya memutarkan bola matanya, ia begitu malas dengan kehadiran mereka yang merusak acara makannya.

    "Udalah Les, mereka kan mau makan juga." seru Via.

    "Hmmm serah." ujar Lesya yang pasrah.

    "Gin, balik sama gue yah," ajak Aldino.

    "Gue gak bisa Al." tolak Gina yang tak berani menatap balik Aldino, karena masalahnya membuat terusnya merasa bersalah.

     "Kenapa?" pertanyaan yang konyol untuk Gina, sudah jelas kan semenjak kejadian kemarin membuatnya sedikit ada niatan untuk menjauhi Aldino.

    "Pokoknya gue gak bisa Aldino, gue gak bisa jelasin alasannya kenapa, maaf." seru Gina yang mengaduk makanannya karena rasa dilemanya.

    "Oh yaudah, lain kali aja." seru Aldino.

    "Lo udah baikan sama Audry?" tanya Lesya.

    "Belum, belakangan ini gue gak liat dia. Udah sekitar dua atau tiga mingguan dia gak keliatan." jelas Aldino.

    "Terus kemana?" tanya Lesya yang khawatir kepada Audry, ia takut yang terjadi tidak-tidak kepada Audry.

    Aldino mengendikkan bahunya, ia tidak mengetahui keberadaan Audry sekarang. Mungkin gadis itu belum berani menampakkan di depan umum atau dia masih butuh waktu untuk sendiri.

    "Semoga baik-baik aja deh," seru Lesya.

    "Amin." ujar Bryan dan Revan secara bersamaan.

     * * *

    "Gin, lo pulang duluan aja, nih kunci mobilnya nanti lo bareng sama Via aja, gue ada urusan." seru Lesya yang keluar dari ruang kelasnya.

   Ia berjalan cepat sampai ke halte bus dan akhirnya ia menaiki bus yang tidak terlalu banyak penumpangnya jadi dia bisa duduk dengan nyaman tanpa berdesakan. Setelah sampai di tempat tujuan ia segera berlari ke ruang Dokter Anton, Lesya berada di rumah sakit, pasal urusan itu Lesya terpaksa berbohong kepada Gina.

    "Dok," panggil Lesya yang di sambut hangat oleh Dokter Anton.

    "Lesya, silahkan duduk." ujar Dokter Anton.

    "Sudah beberapa bulan ini, kamu selalu telat kontrol," ujar Dokter Anton.

     Lesya hanya tersenyum, karena ia sebenarnya malas jika harus ke rumah sakit dan itu akan membuatnya semakin terlihat lemah, Lesya ingin menunjukan ke semua orang bahwa dirinya kuat. "Lupa." celetuk Lesya yang tersenyum kikuk.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang