"beri saya petunjuk,maju memperjuangkan atau mundur atas dasar persahabatan"
-Vannisa Angela Ramadhani
•
•
•vannisa berjalan sendirian dari sekolah menuju halte.kini dia sudah terbiasa menjalani hidup tanpa seorang ibu, meskipun terkadang rasa sesak masih menyeruak saat mengingat Fitri.
vannisa melihat ke sekeliling.Hingga akhirnya ia mendapatkan objek menarik untuk ia perhatikan.terlihat sepasang pria-wanita sedang berjalan menuju ke arah mobil sport.vannisa kenal mobil itu,itu seperti mobil..
IQBAL!
tapi siapa wanita itu?pacarnya?adiknya?atau siapa?vannisa memperhatikan gerak-gerik Iqbal dengan wanita itu secara seksama.sepertinya vannisa kenal wanita itu,wanita yang selama ini bersama dia,wanita yang selama ini menjadi temannya.siapa lagi kalau bukan Febi.
Memang,beberapa hari terakhir vannisa mendengar kabar jika Febi dan Iqbal mulai akrab,bahkan kata Rio Febi sering diantar-jemput sama iqbal.saat mendengar ucapan dari Rio,vannisa merasakan dadanya sesak,susah untuk menerima kenyataan jika Iqbal harus dekat dengan sahabatnya sendiri.
tapi bukannya ini yang dulu dia inginkan?bukannya memang ini tujuan vannisa selama ini?menjauhi Iqbal dan membiarkan Iqbal bersama dengan Febi.vannisa menarik nafasnya dalam-dalam menahan airmata yang sedari tadi memberontak untuk dikeluarkan.
kuat van.
vannisa menyemangati dirinya sendiri.ia melihat mobil Iqbal berjalan menuju ke arahnya,dan akhirnya mobil tersebut berhenti tepat di depannya.
kaca mobil terbuka,
terlihat dua sejoli bahagia di dalamnya."hai van"
"eh hai feb"vannisa berusaha menampilkan senyum terbaiknya
"lagi nunggu angkot ya?" vannisa mengangguk
"mau bareng kita aja gak?"tawar pria yang ada di samping febi.siapa lagi kalau bukan Iqbal.vannisa menggeleng,"gue pulang sendiri aja",pria itu mengangguk paham atas jawaban vannisa
"yaudah ya van kita duluan"pamit Febi,vannisa mengangguk"iya hati-hati kalian"raut wajah iqbal berubah,iqbal kasihan melihat vannisa.sebenarnya Iqbal tidak ingin melakukan ini,tapi kata perempuan itu Iqbal harus mendekati Febi jika tidak,dia akan membuat vannisa menderita.tentu Iqbal tidak mau vannisa seperti itu.
"bal,kenapa?"tanya Febi
"eh,ehm gapapa kok"jawab Iqbal datar.Febi meletakkan kepalanya di pundak Iqbal,dan menggandeng tangan Iqbal saat Iqbal sedang menyetir.Iqbal merasa risih dengan sikap febi,"bi,gue susah nyetirnya".Febi membenarkan duduknya,"maaf"
#FlashbackON
saat ini Iqbal sedang berlari-lari santai di halaman Gelora Bung Karno.tiba-tiba seseorang berpakaian serba hitam menghampiri nya.dia tidak tau siapa,karena wajahnya ditutupi dengan hoodie.
"gue titip pesen sama lo"
"anda siapa?"
"gak penting gue siapa"
"yang terpenting,mulai dari sekarang Lo harus jauhin vannisa.dan mulai deketin Febi"
Febi,siapa Febi?tunggu sepertinya Iqbal pernah mendengar nama itu.teman vannisa!ya Febi adalah teman vannisa.
"maksut anda apa ya?"
"turutin apa kata gue,kalau ga gue gaakan segan-segan bikin hidup vannisa menderita selamanya.Ngerti Lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Iqbal
Teen FictionFOLLOW DULU BACA KEMUDIAN HIHI🦋 "cukupp bal,gue gabisa.gue gabisa kaya dulu lagi.gue-gue sayang sama lo,tapi ada sesuatu hal yang ga bisa gue ceritain ke lo yang ngebuat gue harus ngejauhin Lo!"ucap vannisa yang kini telah banjir airmata