#VANNISApov
hari ini matahari bersinar begitu cerah,tapi rasanya aku tidak bersemangat untuk sekolah pagi ini.kenapa?entahlah.mataku masih terasa berat,mungkin efek tidur jam 3 pagi tadi,tidurku belum cukup.mataku hitam,ditambah lagi semalam aku menangis,mataku menjadi semakin tak karuan.keadaanku sekarang?entahlah seperti apa,aku tidak berani melihat kaca.
hari ini Febi mulai berangkat sekolah seperti biasa setelah sekian lama dia menghilang ke Amerika untuk ikut dengan orang tuanya.itu artinya,aku harus mencari cara untuk melupakan Iqbal mulai hari ini.aku juga harus berusaha agar tidak terlihat sedih didepan Febi.
aku tidak boleh seperti ini, teman-teman ku masih banyak,
Zico,Lian,Aisyah,key, semuanya masih ada untukku.jadi untuk apa aku harus sedih untuk satu pria?demi sahabat ku aku rela."dekk.. sarapan yukk"
terdengar suara dari balik pintu kamarku, sepertinya mama.
"Iya ma sebentar"
aku mengusap wajahku,menarik ujung bibirku ke dua arah dengan tanganku dan tersenyum
"Lo kuat vann"
aku siap.
aku keluar dari kamarku dan menuju meja makan untuk sarapan bersama keluargaku.
"pagi ma,pa,bang"sapaku
"pagi dek"
ketika aku mengambil selembar roti dan mulai mengolesi nya dengan selai kesukaan ku,papa ternyata sedari tadi memperhatikan mataku yang seperti mata monster hari ini.
"loh dek mata kamu kenapa?"tanya papa,Abang dan mama pun terkejut dan menatap mataku
"lah iya kenapa bengkak gitu"ucap bang Febri
"gapapa..tadi adek tidur larut belajar buat ulangan nanti"jawabku berusaha berbohong,maafin aku ma pa bang.
bang Febri terus menatapku,seolah tau yang sebenarnya bang Febri tersenyum dan mengusap tanganku.@@@@
hari ini aku berangkat sekolah sendiri,aku tidak mau bawa mobil sendirian,akhirnya aku memutuskan untuk naik go-c*r.
sampai di sekolah aku mulai menyusuri koridor sekolah yang mulai ramai dipenuhi dgn siswa yg sedang berlalu lalang.tak sedikit orang yang memperhatikan mataku,mungkin mereka terkejut dengan adanya mataku seperti ini.aku saja yang punya mata terkejut ketika melihat mataku sendiri,apalagi orang lain?
"VANNNNN"
aku mendengar teriakan, tak asing bagiku suara itu.aku buru-buru memakai kacamata hitam yang sengaja kubawa hari ini.
"pagi van"sapa rafla
"pagi fla"ucapku tanpa menatap kearahnya.
"gausah ditutupin kali matanya,gue udah liat kok"ucapnya,aku terkejut
"ohh yaudah"jawabku sedikit cuek
"duduk sini dulu yukk"ajaknya,dan aku menuruti nya.mungkin aku bisa menjadikan rafla perantara untuk aku bisa melupakan Iqbal.
"ada apa?"tanyaku,dia menatapku
"Lo kenapa?"tanya dia,dia berusaha membuka kacamata ku,aku mengelak
"gapapa"jawabku singkat
"buka kacamatanya,nanti kalo ada guru lewat Lo di marahin loh"ucapnya,lah kenapa?kan cuma pakai kacamata.banyak kok yang pake kacamata di sekolah ini, kenapa cuma gue yang kena marah?
"lah kan banyak yang pakai kacamata"ucapku,
"iya tau,tapi mereka punya masalah mata,kaya minus,plus, silinder.kalo kamu kan kacamata hitam,mana boleh"ucap rafla.
"iya juga ya"ucapku,akhirnya aku melepas kacamata ku."hah?yaampun van mata Lo gini amatt,kenapa?"tanya rafla.kok dia tanya,bukannya tadi bilang udah tau?
"kok Lo kaget?Lo bilang tadi udah tau"ucapkuu,
"iya gue kira ya hitam biasa gegara kurang tidur.gue yakin ini pasti lo kurang tidur ditambah lo nangis semaleman,iya kan?"tebaknya,kok dia bisa tau?
"ihh engga,sok tau Lo!"jawabku,dia mencolek daguku
"halah ngaku aja.lo nangis kenapa?nangisin gue?tenang aja deh gue gabakal pergi kemana-mana.gue tetap ada buat Lo.."ucap rafla,dia belum menyelesaikan bicaranya,tapi sudah ku tutup mulutnya.hari ini aku terlalu malas untuk mendengarkan celotehan tidak jelasnya
"sst!udah diem!"ucapku,lalu berdiri dan meninggalkannya
"VAN TUNGGUIN GUE!"ucapnya,tapi tetap saja aku sudah malas,aku lebih memilih untuk buru-buru memasuki kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Iqbal
JugendliteraturFOLLOW DULU BACA KEMUDIAN HIHI🦋 "cukupp bal,gue gabisa.gue gabisa kaya dulu lagi.gue-gue sayang sama lo,tapi ada sesuatu hal yang ga bisa gue ceritain ke lo yang ngebuat gue harus ngejauhin Lo!"ucap vannisa yang kini telah banjir airmata