Hari Selasa,
itu artinya sudah 1×24jam vannisa menjalani hidup tanpa sosok ibu.bayangan itu memang selalu ada,bayangan Fitri yang selalu menghantui vannisa membuat vannisa menjadi sosok yang pendiam sekarang,lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, menjadi pribadi yang lebih suka menyendiri.
bagi vannisa kehilangan sosok ibu itu bukanlah perkara mudah,terlebih semenjak dia hidup dia lebih dekat dengan mamahnya dibanding dengan papahnya.
mamah merupakan sosok terpenting dalam hidupnya, ibaratnya vannisa adalah tubuh sedangkan mamahnya adalah jantung,jadi vannisa sulit hidup tanpa adanya sosok ibu itu.Bima dan Febri merasa vannisa berubah 360° dari biasanya semenjak tragedi menyedihkan itu.
"hiks..mamah.."vannisa terduduk di pojok kamarnya sembari menangkup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya,menutupi matanya yang sudah membengkak,rambut yang sudah acak-acakan.
vannisa mengurung dirinya di kamar,tidak ingin melihat siapapun di sana,bahkan teman-temannya yang datang untuk takziah pun vannisa tidak ingin menemui mereka.jangankan temannya,Bima dan Febri pun kesulitan untuk memasuki kamar vannisa."mamah kenapa ninggalin adekk.. kata mamah kita bakal bareng-bareng selamanya"ucap Vannisa sambil menatap figura yang dimana foto dirinya dan Fitri terpajang di sana.terlihat vannisa sedang memeluk Fitri dari belakang,vannisa terlihat sangat ceria di sana, begitupun juga Fitri.
"mamah.. aku kangen.. "@@@@@
"dek ayo makan,kamu udah dua hari gamau makan.nanti kamu sakit"bujuk Febri yang berhasil mendobrak pintu kamar adiknya itu.vannisa menggeleng
"biarin,gue pengen sama mamah"jawab vannisa.febri yang mendengar ucapan dari adiknya itupun terkejut, lalu meletakkan piring yang tadi ia pegang di meja sebelah ranjang.
"dek dengerin gue"
"mamah,disana udah tenang.beliau udah bahagia,kalo Lo terus-terusan nangisin mamah,sama aja lo nyiksa mamah di sana karena beliau di sana ngeliat anak nya yang sangat ia sayangi menangis sampai gamau makan.lo pikir mamah seneng liat lo mogok makan kaya gini?dekil kaya gini?rambut acak-acakan,bibir lo pucet juga,bau juga.udah berapa hari si gamandi lo?"ucap febri
"Abang Lo kok ngomongnya gitu?!"ucap vannisa,karena sebenarnya vannisa adalah tipe orang yang tidak suka dikatain 'bau'.
memang vannisa semenjak kejadian Fitri meninggal,dia tidak mau makan,mandi juga tidak.dia hanya menangis di pojokan kamar,sampai lelah akhirnya dia tertidur,setelah bangun ketika dia mengingat Fitri lagi dia akan menangis lagi sampai lelah lagi dan tertidur lagi terus seperti itu.sampai akhirnya Febri khawatir akan kesehatan adiknya,dan memutus untuk mendobrak pintu kamar adiknya,pun Bima telah menyetujui.
"ayo makan"bujuk Febri lagi,vannisa menggeleng
"gamau bang.. gue ga laperr"ucap vannisa
"ga laper?2 hari gamakan ga laper?lo gila?"ucap febri"Assalammualaikum vannisa"terdengar suara dari ambang pintu,ternyata teman-temannya datang menjenguknya.kemaren sebenarnya mereka sudah datang untuk takziah,tapi vannisa masih mengurung diri di kamar,belum sempat bertemu dengan vannisa.makannya mereka datang ke rumah vannisa hari ini.
Zico,Lian,Aisyah,Key,Febi, semua datang untuk vannisa.
"waalaikumsalam"Febri tersenyum melihat kedatangan teman-teman vannisa,berharap mereka bisa mengembalikan vannisa yang dulu.
"sini masuk"ajak Febri.
"vann"panggil Aisyah memanggil vannisa yang sedang memalingkan wajahnya.
"gue malu syah,gue lagi dekil,kalian keluar aja"ucap Vannisa
"yaelah Van gapapa kali, bukannya biasanya juga lo dekil"ucap Zico yang langsung mendapat sikutan dari Key
"eh maksudnya kita udah biasa liat lo dekil"lagi lagi Zico mendapatkan sikutan,tapi kali ini dari Febi
"salah mulu gue""bolehkan gue duduk di sini?"ujar Aisyah dengan sangat hati-hati sambil menunjuk ruang di ranjang sebelah kiri vannisa,vannisa mengangguk
"makasih,"Aisyah mendaratkan bokongnya di sana
"Lo yang kuat ya,gue yakin lo bisa jalanin semua ini"ucap Aisyah sembari memeluk vannisa,vannisa pun nyaman dengan pelukan dari Aisyah,ini yang vannisa butuhkan,kekuatan,power,semangat dari teman-temannya.dengan adanya teman,vannisa tidak akan merasa sendiri.
"makasih syah"ucap vannisa lirih.
"Lo belom makan ya?"tanya Lian yang melihat piring nasi yang masih utuh.vannisa menggeleng.
"iya nih dia udah 2 hari mogok makan.yaudah berhubung udah ada kalian,Abang keluar dulu ya"ucap febri.semuanya mengangguk.
"Lo kenapa ga makan?"tanya Lian,
"gue ga nafsu.. "jawab vannisa
"sst!gaada kata ga nafsu.sekarang lo makan,gue suapin"ucap Zico
"gamau co"rengek vannisa
"van,lo mau apa si ga makan?biar apa?nanti lo sakit.lo ga kasian sama bang Febri sama om Bima?mereka udah repot,masa harus repot lagi ngurusin lo kalo lo sakit?dah yuk makan.. "ucap zico,Lian terkekeh mendengar seorang Sutan Zico se-bawel itu.
"ngapa lo ketawa?"tanya Zico
"baru denger gue seorang Sutan OCIZ bawel,udah gitu omongannya berbobot lagi"jelas Lian.
"buat vannisa gue bisa jadi apapun"ucap zico
"hehh iye dah iye.dah sono suapin vannisa kasian udah kelaperan"
"minggir lo syah"usir Zico
"dih paansi dari situ juga bisa"ucap Aisyah menunjuk sisi kanan ranjang vannisa.
"oh iya ya"Zico langsung menuju ke sisi kanan vannisa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Iqbal
Teen FictionFOLLOW DULU BACA KEMUDIAN HIHI🦋 "cukupp bal,gue gabisa.gue gabisa kaya dulu lagi.gue-gue sayang sama lo,tapi ada sesuatu hal yang ga bisa gue ceritain ke lo yang ngebuat gue harus ngejauhin Lo!"ucap vannisa yang kini telah banjir airmata