Budayakan vote
Happy Reading🥰🥰
Matahari mulai muncul dan memasuki celah-celah korden kamar Devano. Seperti biasa dia langsung melakukan ritual mandinya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Saat dia ingin menuju ke dapur, dia tidak melihat tanda-tanda keberadaan Stevani. Devano langsung mengetuk kamar Stevani. Karena tidak biasanya Stevani akan bangun telat.
Tok tok..
"Van, Lo di dalem kan" Teriak Devano
Tanpa ada sahutan dari sang pemilik kamar, akhirnya Devano membuka pintu tanpa dikunci. Betapa terkejutnya dia melihat Stevani yang tidur di atas lantai." Van bangun Van, Lo kenapa" tanya Devano dengan menepuk-nepuk pipinya. Khawatir mulai menyelimuti dirinya . Devano langsung mengangkat Stevani ke atas kasur. Dan langsung menelfon seseorang.
Selang 30 menit, akhirnya dokter datang. Dokter pun mulai memeriksa keadaan Stevani.
"Gimana dok" Tanya Devano
"Maaghnya kambuh. Sepertinya dia tidak makan dari semalam. Dan kelihatan dari raut wajahnya yang kecapekan. Saya sarankan untuk istirahat total. Dan ini resep obat dari saya, silahkan ditebus di apotek". Jelas Dokter
"Iya dok, terima kasih".
"Kalau begitu saya permisi dulu."
Sebelum Stevani sadar, Devano langsung pergi keluar untuk menebus obatnya ke apotek. Setelah itu dia kembali ke kamar Stevani dengan membawakan bubur yang ia masak.
Dan terlihat Stevani yang telah sadar."Van, Lo makan sekarang ya" Ujar Devano
"Em, enggak. Aku nggak laper." Jawab Stevani dengan lemah.
"Lo makan, abis itu minum obat. Lo mau sembuh kan."
"Enggak, aku nggak mau makan Dev" Tampak mata Stevani berkaca-kaca. Devano langsung menarik Stevani kedalam dekapannya. Stevani langsung menangis dan membiarkan baju Devano basah karena air matanya.
Ada rasa sesak melihat Stevani menangis. Apakah dia memang benar-benar sudah menerima Stevani seutuhnya. Sepertinya iya. Devano akan secepatnya jujur ke Stevani.
"Kenapa Lo nggak pernah cerita sama gue, kalo Lo punya maagh" tanya Devano lembut.
"Emangnya Lo sepeduli apa sama gue Dev" tanya Stevani dengan mendongakkan wajahnya.
"Gue tau, gue emang belum memiliki perasaan sama Lo. Tapi gue pengen Lo buat gue luluh. Bantu gue untuk menerima Lo. Beri gue kesempatan Van. Gue janji, gue akan buat Lo bahagia. " Jelas Devano
"Apa Lo yakin. " Tanya Devano. Devano pun menganggukkan kepalanya. Devano langsung mencium puncak kepala Stevani lembut. Stevani langsung terkejut, dan menyembunyikan wajahnya. Pasti sekarang pipinya sudah merah bak kepiting rebus.
"Yaudah sekarang Lo makan ya, Lo mau sembuh kan" Ucap Devano. Stevani langsung menganggukkan kepalanya. Devano menyuapi Stevani dengan tlaten. Setelah itu memberikan Stevani obat yang telah ditebusnya di apotek.
"Dev, kamu nggak sekolah" Tanya Stevani. Devano hanya menggelengkan kepalanya.
"Maaf ya Dev, aku udah buat kamu repot. Sampek kamu nggak bolos kayak gini" ucap Srevani
"Nggak papa, demi Lo gue akan lakuin apapun. Mulai sekarang jangan buat gue khawatir lagi ya. " Ucap Devano lembut. Stevani menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
" Kenapa semalem Lo nggak makan" tanya Devano.
"Em, lagi nggak pengen makan aja"
"Lain kali, Lo harus makan. Jangan sakit lagi "
"Makasih ya Van. Lo udah perhatian sama gue" ucap Stevani dengan senyum manisnya.
"Em Van, gue boleh peluk kamu nggak? Kalo nggak boleh nggak papa kok" kata Stevani dengan menundukkan kepalanya karena malu. Devano langsung menarik Stevani kedalam pelukannya.
" Lo boleh peluk gue. Lo kan udah jadi istri gue, nggak salah kok. Kan udah sah." Jelas Devano. Wajah Stevani langsung merah.
"Cie blusshing" ucap devano dengan tertawa.
"Ih apaan sih" kata Stevani dengan memukul dada Devano pelan."
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Next ya...
Aku kasih bonus pict nya Devano
Gimana, membosenkan gak sih ceritanya. Kalo ada yang kurang silahkan komen oke.😁
Salam dari Devani_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is DEVANO (SUDAH TERBIT)
Подростковая литература- - - - - - - Seorang cewek yang memiliki paras cantik, dan memiliki sifat ceria dipertemukan dengan seorang cowok tampan yang memiliki sifat dingin bagaikan es balok. Mereka dijodohkan dengan tiba-tiba dengan orang tuanya. "Jika kamu mau bersa...