PART. 2

39.6K 1.5K 6
                                    

Stevani berjalan seorang diri menuju perpustkaan untuk meminjam buku. Sepuang dari perpustakaan, tiba-tiba Stevani menabrak seseorang. Dan buku-buku yang dibawa Stevanipun jatuh berserakan.

"Aduh, ihh kalo jalan pakek mata dong. Buku-buku gue jadi berantakan kan." Ujar Stevani dengan kesal sambil merapikan buku-bukunya.

"Sorry" Jawab lelaki tersebut.

"Ehh, lo tuh ya. Bukannya bantuin malah main pergi aja."

Stevani langsung mengejar laki-laki itu dan menarik tangannya, dan siapa sangka ternyata lelaki tersebut adalah salah satu most wanted yang sangat-diidam-idamkan para cewek disini.

"Lo tuh punya matakan, main pergi aja. "

"Trus" Jawab lelaki tersebut.
Stevani melihat nama yang tertera dibajunya. Dan disitu tertulis nama DEVANO. Lelaki itupun langsung meninggalkan Stevani begitu saja. Stevani hanya menggeram kesal dengan laki-laki yang bernama Devano itu.

Stevani langsung kembali ke kelasnya.

"Lo kenapa sih Stev, cemberut gitu." Tanya Keisya.

"Tadi itu gue ditabrak sama laki-laki ngeselin yang pertama kali gue liat. Tuh cowok gak punya hati kali ya, masak gue jatuh gak nolongin cuan bilang kata-kata super duper singkat. Gue kayak berhadapan sama tembok tau nggak."

"Emang siapa sih Stev".

"kalo gak salah sih, namanya Devano"

"What, demi apa lo. Lo tabrakan sama cowok paling tampan diantara tiga most wanted itu. Waoww..."

"Emang kenapa cobak." Jawab Stevani dengan memutar bola matanya malas.
Sepulang sekolah Stevani mendapati pesan dari mamanya,

*Sayang, nanti pulang sekolah kamu langsung pulang ya. Soalnya ada sahabat mama yang mau dateng.* 14.55

*Iya ma, ini Stevani juga mau otw pulang * 15.00 Read

Skip rumah Stevani
"Mama, Stevani pulang." Teriak Stevani.

"Hei sayang, jangan teriak-teriak dong"

"Hehe maaf ma. Loh papa tumben pulang cepet."

"iyalah sayang, kan hari ini temen mama mau dateng"

"Sespesial apa sih emang", tanya Stevani.

"Nanti kamu juga tau, cepetan kamu mandi. Mama udah siapin dress yang akan kamu pakai nanti. Kamu harus dandan ya, biar tambah cantik."

"ihh kok pakek dress sih ma, ngapain coba pakek dandan segala."

"udahlah kamu turutin aja kata mamamu sayang." Kata Papa Stevani

Sesampainya dikamar, Stevani langsung merebahkan badanya dikasur kingsizenya, dengan menatap langit-langit kamarnya. Setelah itu dia langsung beranjak menuju ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya. Setelah itu Stevani langsung memakai dress yang dibelikan mamanya, dan memoles sedikit make up diwajahnya menambah kecantikan yang memancar diwajahnya.

"Wahh anak mama cantik banget."
Stevani hanya tersenyum tipis mendengarkan pujian mamanya tersebut.

-Dirumah Devano-

"Dev, hari ini mama sama papa mau kerumah sahabat mama, kamu ikut ya. Ama udah siapin baju dikamar kamu." Ujar Kania, mama Devano.

"Ngapain sih ma Devano ikut juga. Devano dirumah aja, males mau keluar rumah".

"Ihh, kamu tuh ya, cepetan mandi."
Devano langsung menuju ke kamar mandinya dengan malas.
Devano sekeluargapun langsung pergi menaiki mobil papanya menuju kerumah teman mamanya.

-Skip Rumah Stevani-

"Stevani, sayang ayo turun teman mama udah datang nih."

Stela langsung menuruni tangga, dan berjalan menuju ruang tamu. Dia melihat seorang laki-laki yang dari tadi hanya menunduk memainkan ponselnya.

"Begini sayang, kedatang tante kesini sebenarnya ingin melamar kamu dengan putra tante, apakah kamu setuju" Tanya Kania.

"Apa, dijodohkan, maaf tante tapi saya masih SMA , saya masih sangat kecil untuk menikah." Jawa Stevani dengan kagetnya.

"Stevani, kamu ngomongnya jangan keras-keras gitu dong. Nggak sopan." Ujar Mama Stevani.

"Putra tante juga masih SMA. Dev, kamu jangan nunduk gitu dong. Angkat kepala kamu. Coba kamu liat calon istri kamu, cantik loh".

Dan betapa sangat terkejutnya Stevani melihat siapa yang akan menjadi calon suaminya tersebut. Ya, dia adalah devano most wanted yang ada disekolahnya yang diidam-idamkan para cewek di SMA nya.

"Loh" kata Stevani dengan nada meninggi.

"Maaf tante om, Devano boleh izin mengajak Stevani untuk mengobrol berdua."

"Ohh, boleh kok, silahkan". Kata mama Stevani.

Stevani sangat gugup berhadapan dengan pria yang ada didepannya ini. Seorang cowok yang sangat dibenci Stevani.

"Gue sebenarnya juga terkejut mendengar mama gue mau ngejodohin gue sama lo. Tapi apa boleh buat. Gue nggak bisa menolak keinginan mama gue. Gue nggak mau buat mama gue kecewa sama gue." Jelas Devano

"Tapi ya nggak bisa gitu juga kalik. Gue masih SMA. Gue mau ngerasain masa-masa remaja gue. Gue masih pengen bebas kalik." Ujar Stevani.

"iya gue juga tau. Tapi please, lo maukan nerima perjodohan ini. Gue gak akan ngapa-ngapain lo kok. Gue janji."

"Yaudah iya, ini juga demi mama gue. Gue juga akan berusaha berima takdir gue, karena gue hanya ingin menikah sekali seumur hidup."

Merekapun langsung menuju keruang tamu.

"Gimana sayang?" Tanya mama Stevani.

"Iya ma, Stevani nerima perjodohan ini."

"Terima kasih sayang."

"Yaudah jadi kapan ini kita menetukan tanggal pernikannya?" tanya Papa Stevani.

"Lebih baik secepatnya saja, lebih cepat lebih baik. Bagaimana kalau seminggu lagi?. Kata Arya, papa Devano.

"Yasudah. Kita persiapkan mulai sekarang. Jadi kalian besok mulai fitting baju ya sepulang sekolah." Kata mama Stevani.

My Husband Is DEVANO (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang