PART. 16

22.6K 874 15
                                    

Vote and comen sebanyak banyaknya... Oke

🌷🌷🌷

Devano langsung mengendari montirnya menuju tempat yang ingin ditujunya, yaitu taman. Sesampainya di taman, pandangannya langsung tertuju ke seseorang yang sedang duduk di salah satu kursi taman dan memunggunginya.

"Zea" Panggil Devano. Seseorang yang dipanggil Zea itu langsung menoleh ke belakang, dan mendapati seseorang yang selama ini ia rindukan.

"Vano" Panggil cewek itu dan langsung memeluk Devano dengan erat. Seolah-olah tidak ingin kehilangannya.

"Aku kangen sama kamu Van " Ucap Zea yang masih memeluk Devano.
Mulut Devano kelu, seakan-akan Bingung apa yang harus ia kataka. Lama-kelamaan Devanopun membalas pelukan Zea. Jujur, dia sangat merindukan cewek tersebut.

"Van, gimana kabar kamu?" Tanya Zea

"Baik ko ze" ucap Devano.

Tanpa mereka sadari salah seorang ada yang melihat adegan tersebut.

Dirumah Stevani sangat khawatir, karena Devano tidak bisa dihubungi. Saat hp Stevani bebunyi, ia langsung membuka aplikasinya. Ternyata pesan dari sahabatnya Keisya.

Keisya
Van, Devano ada dirumah nggak?

Stevani
Dia keluar tadi. Emangnya kenapa Kei?

Keisya
Gue tadi liat dia ditanam sama cewek, terus dia pelukan gitu.

Deg

'Pelukan? Nggak mungkinlah. Tapi Keisya liat Devano ada di taman sama seorang cewek. Dia siapa? '
Pikir Stevani.

Jam menunjukkan pukul 20.10. Tidak ada tanda-tanda Devano pulang.

Tiba-tiba hpnya berbunyi, dia sangat berharap Devano akan memberinya kabar.

+62.....
Picture

Stevani sangat terkejut. Siapa yang mengirim foto ini? Tanya Stevani dalam hati. Terlihat di foto tersebut , Devano menyuapi seorang wanita di Restoran. Stevani menangis tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Keesokan harinya, Stevani bangun dari tidurnya. Ternyata Devano masih belum pulang. Dia bergegas langsung mempersiapkan untuk pergi ke sekolah sendiri tanpa Devano.

Sesampainya Di sekolah terlihat Devano membiceng seorang wanita. Dan wanita itu persis dengan yanga da difoto. Stevani sudah tidak tahan dengan kelakuan Devano yang dari semalam tidak memberinya kabar. Dan sekarang? Dia membonceng seorang wanita yang tidak dikenalinya.

Tiba-tiba Stevani dikagetkan dengan seseorang.

"Vani" sapa Aldi.

"Eh hai Al"

"Sendirian? Biasanya juga sama si Devano"

"Hem, enggak kok"

"Yaudah masuk kelas yuk, sebentar lagi bel" ajak Aldi, dan Stevani hanya busa mengangguk.

Ternyata Devano melihat itu, tanya langsung mengepal. Dia sangat tidak suka jika miliknya bersama orang lain.

"Ayo Van" seseorang menghancurkan lamunanya, siapa lagi kalau bukan Zea. Sekarang Zea sudah pindah sekolah. Dia satu sekolah bersama Devano.

Sesampainya di koridor,

"Loh itu siapa yang sama Devano, cantik banget"

"Eh iyaya, nggak kalah cantiknya sama Stevani."

"Tapi cantikan Stevani lah menurut gue"

"Oke, bakalan gue manfaatin tuh cewek"

"Em Van, anterin gue ke ruang kepsek ya" Pinta Zea

"Hm"

Setelah dari ruang Kepsek, Zea mendapat kelas MIPA 3. Iya dia sekelas sama Devano. Bukankan itu kebetulan. Zea semakin bersemangat untuk mendekati Devano.

Sesampainya di kelas MIPA 3. Zea langsung memperkenalkan dirinya. Ruangan yang sebelumnya rusuh mendadak hening karena kedatangan Zea.

"Hai teman-teman. Kenalin gue Zea. Zea Alfisha. Gue pindahan dari London. Semoga kita bisa berteman baik" ujar Zea.

"Cantik sih, tapi cantikan Stevani kemana-mana deh menurut gue"
Ucap seseorang yang berada di bangku kanan paling pojok.

"Stevani, siapa dia. Bakalan jadi saiangan gue" batin Zea.

Dikelas MIPA 2, Stevani hanya diam menatap buku yang dipegangnya. Dia kepikiran dengan kejadian tadi pagi.

"Kenapa Devano berubah. Emang apa salah gue. " Gumam Stevani, dan tiba-tiba

Tes

Jatuh sudah air mata Stevani, langsung saja dia menghapusnya.

"Van, Lo kenapa?" Tanya Stella.

"Gue nggak papa kok, " elak Stevani

"Kalo ada masalah cerita aja sama Kita. Kitakan sahabat" sambung  Keisya.

"Iya, gue nggak papa kok"

"Eh, tadi gue liat Devano bareng sama cewek, dia siapa sih. Kayak asing deh wajahnya, nggak pernah liat dia gue" tanya Keisya.

"Cewek sama Devano? Siapa key?" Tanya Stella.

"Maka dari itu gue nanaya dodol. Gue nggak tau dia siapa. Lumayan cantik sih"

Stevani hanya diam, mendengar perkataan Keisya. Hatinya kembali sakit mengingat semua itu. Tiba-tiba Stevani langsung keluar dari kelas dengan tergesa-gesa. Dia tidak mau menangis di depan kedua sahabatnya.

"Eh Van, Lo mau kemana" teriak Stella.

"Elu sih" lanjut Stella

"Lah kenapa gua sih" tanya Keisya tidak terima

"Yaiyalah salah Lo, Lo Taukan kalo Stevani sayang sama Devano, jangan manas-manasin dia."

"Kan gue cuman penasaran doang"

"Ah, bodoah."

☁️☁️☁️☁️

M

aaf ya lama Buat Updatenya. Banyak tugas solanya.

Jangan pelit-pelit dong kasih bintangnya. Biar author lebih semangat buat nerusin nya. Oke

Salam manis dari author.

_elsa_zn😘😘



Dapat slaam dari Devano katanya


Love you Readers🥰🥰
_devano



My Husband Is DEVANO (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang