PART. 17

21.7K 878 0
                                    

Vote dong sebanyak-banyaknya.
Biar author lebih semangat😗

🐾🐾🐾🐾

Jam sudah menunjukkan pukul 15.15. bel pulang sekolah  telah berbunyi 15menit yang lalu. Stevani masih berdiam diri di kelas bersama kedua sahabatnya. Sesekali mereka tertawa dengan ocehannya Keisya.

“ Kalian tau nggak” Tanya Keisya
“ Enggak” ucap Stevani dan Stella kompak.

“ Ish kan emang gue belum ngomong. Seharusnya kan kalian itu tanya ‘apa’ gitu. Ah nggak asik ah” ucap Keisya sebal.
Stevani dan Stella langsung tertawa terbahak-bahak.

“ Eh ini udah sore loh, gue pulang dulu ya. Takut nanti nyokap gue nyariin” pamit Stella.

“ Gue iya” sambung Keisya.

“yaudah deh, gue juga mau pulang”
Balas Stevani.

Diperjalanan stevani hanya berjalan seoarng diri. Langit mulai gelap karena mendung, dan pasti sebentar lagi hujan akan turun. Terdengar derum suara motor di samping Stevani,

“ Hai Van” sapa orang tersebut yang menegdarai motor.

Dahi Stevani mengernyit, “siapa ya” Tanya Stevani

Orang tersebut langsung membuka helm fullface nya, dan ternyata dia Aldi.

“ Kenapa jalan sendiri” Tanya Aldi

“lagi pengen aja”

“emangnya DEvano nggak bareng lo”

“gak” singkat Stevani.

“bareng gue mau” tawar Aldi

“boleh” ucap Stevani dengan senyumnya.

Stevani lagsung naik diatas motor Aldi. Hujan sudah turun sedikit demi sedikit, tiba-tiba langsng deras. Terpaksa mereka berteduh di salah satu toko kosong. Stevani menggosok-gosokkan tangannya karena kedinginan. Aldi yang melihat itu langsung menarik tangan Stevani dan didekapnya. Stevani kaget dengan perlakun Aldi yang begitu manis.

🐾🐾🐾

Jam menunjukkan pukul 17.30.  Devano khawatir denga keadaan Stevani, karena dia belum pulang sama sekali. Hanphone nya saja tidak aktif. Apalagi hujan semaki deras. Devano hanya mondar-mandir  di ruang tamu.

“ Lo kemana sih van, gue khawatir sama lo.” Gumam Devano.

Tak lama, ada seseorang yang membuka pintu, devnao sangat berharap itu adalah seseorang yang ditunggunya dari tadi. Ternyata benar,

“Dari mana” Tanya Devano. Stevani tidak menjawabnya dan langsung berjalan melewati Devano yang tengah menatapnya tajam. Devano langsung mencekal pergelangan tangan Stevani.

“ Kenapa baru pulang” Tanya Devano dengan sedikit meninggikan suaranya. Devano tidak suka diabaikan.

“ Bukan urusan lo” ucap Stevani ketus dan langsung melepaskan tangannya kasar.

Devano kaget, apa yang terjadi dengan Stevani. Kenapa dia berbicara kasar dengannya. Devano hanya menghembuskan nafasnya kasar.

Stevani langsung memasuki kamarnya, dan merebahkan tubuhnya. Tak terasa tetes demi setetes air matany turun. Dia kecewa, sangat kecewa. Sebenarnya siapa cewek yang bersama Devano itu. Apakah itu cinta pertamanya. Ahh, jika memang itu benar, apakah Devano akan memilih cinta pertamanya dan meninggalkan Stevani sendirian.

Setelah lelah menangis, akhirnya Stevani tertidur. Dan masih mengenakan seragam sekolahnya. Dia tidak peduli jika nanti bajunya akan lusuh atau giamana. Masalah apakah besok ada tugas, Stevani telah menyelasaikan tugasnya jauh-jauh hari. Maka dari itu dia langsung memilih tidur.

Next ya....😗😗

My Husband Is DEVANO (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang