(36) MG

688 18 0
                                    

Malam pun tiba. Mereka berempat sudah siiap untuk beraksi. Mereka berjalan keluar rumah sonia.

"Huu, kita pasti bisa." Ucap sonia

"Pasti bisa." Jawab mereka serempak.

Mereka berjalan menusuri jalan di perumahan sonia. Sepanjang perjalan key berusaha menajamkan penglihatannya.

Mereka berjalan dan berhenti di depan pohon besar yang ada di perumahan Sonia.

"Nina bobo, oo nina bobo."
Samar-samar mereka mendengar suara nyanyian.

"Siapa yang nyanyi?" Tanya vano.

Sonia yang mendengar nyanyian itu langsung merapatkan tubuhnya ke alvin. Sedangkan alvin yang melihat sonia mulai ketakutan langsung memegang erat tangan sonia.

" mungkin saja hantu itu yang bernyanyi." Ucap sonia merinding.

" key apakah kau nya sesuatu?" Tanya alvin.

"Iya, di depan sana ada seorang wanita yang sedang berdiri dan melihat ke arah kita dan sepertinya dia sedang menggendong seorang bayi." Mereka mulai merasa was-was.

" hantu itu mulai berjalan perlahan lahan menuju kita. dia tak melepas pandangannya dari kita. aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan, yang aku tahu sekarang wajahnya sangat menakutkan dan menatap kita dengan tatapan yang sangat tajam. tapi, aku tidak takut sama dia karena aura yang dikeluarkan semuanya positif jadi aku bisa memberi kesimpulan kalau hantu ini adalah hantu yang baik." Mereka mendengar penjelasan key  dengan serius dan dicampuri dengan sedikit rasa ketakutan akibat ucapan key yang mengatakan kalau hantu itu memiliki wajah yang sangat menyeramkan.

"Tapi, sekarang dia melihat ke arah ke alvin dan kak vano dengan marah." Alvin dan vano kaget mendengat ucapan key.

"Apa salah kita?" Tanya mereka berdua kaget.

"Aku tak tau kenpa dia melihat kalian seperti itu." Balas key.

"Akhhh." Mereka melihat vano yang merasa kesakitan.

"Jangan, jangan sakiti dia. Kami disini ingin membantu mu." Cegah key.

"Saya membenci para pria." Jawab hantu itu.

"Akhhh sakit!!" Teriak alvin juga mereka berdua menahan sakit akibat ulah hantu itu.

"Key bangaimana ini. Kak alvin, kak vano sadar." Ucap sonia panik.

"Aku mohon jangan sakiti mereka. Mereka nggak ada niat jahat." Key berusaha mencegah hantu itu.

"Saya tak peduli mereka harus mati."

"Akhhhh!!! To..tolong." alvin dan vano berteriak kesakitan, mereka di angkat tinggi-tinggi sehingga kaki mereka tak sampai tanah.

Key tidak boleh tinggal diam. Dia berusaha memasuki kehidupan hantu itu sebelum dia mati.

Key melihat hantu perempuan itu ada di sekitar taman dekat perumahan sonia. Disana dia melihat hantu itu sedang berdebat hebat dengan.seorang pria.

"Bram ini anak kamu. Aku hamil anak kamu. Kamu harus bertanggung jawab bram." Ucap wanita itu.

"Aku nggak mau tanggung jawab siska. Aku nggak mau. Aku masih mau hidup bebas tanpa ada ikatan yang membatasi ruang gerak ku." Tolak bram.

"Lalu aku bagaimana? Aku juga pengen hidup bebas." Marah siska.

"Bunuh anak di kandungan mu itu." Siska terlihat kaget dengan ucapan bram.

"Kamu gila bramm!! Ini anak kamu. Kamu mau membunuh dia!!!" Teriak siska.

"Iya!! Aku gila!! Aku gila siska. Kamu harus membunuh bayi itu." Bram menarik tangan siska untuk mengikutinya.

KEYVIN (key Dan Keyvin) Complete💯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang