Part 8

3.6K 149 4
                                    

Aku menelusuri jalanan menuju rumah sendirian.

Berjalan kaki, diiringi suara-suara motor, mobil yang berlalu lalang di jalanan.

Langit semakin gelap, bukan tanda akan segera malam, tapi mendung tanda akan hujan.

Aku masih berjalan sendirian, hujan mulai turun, mulanya gerimis, semakin lama semakin deras.

Seragam ku sudah basah merata.

Aku sampai dirumah dengan keadaan ku yang basah kuyup seperti ini.

Mobil Ayah sudah ada dirumah, berarti Ayah sudah pulang pikirku, tapi kenapa Ayah gak jemput?

Aku buka pintu rumah agar aku bisa segera mengganti pakaian ku yang sudah basah karena hujan.

Tapi Ayah ada disana menatapku geram.

"DARI MANA AJA KAMU! MALAH UJAN-UJANAN KAYA GINI HAH! " bentaknya saat aku masuk kedalam rumah.

Badanku dingin dan mulai mengigil.

Aku ingin segera mengganti pakaianku. Tapi Ayah menahanku.

"KAMU DENGAR GAK AYAH BICARA!!! HABIS MAIN YA KAMU!!!"

"Enggak yah, aku gak main. Ayah yang lupa jemput aku" jawabku dengan bibir bergetar kedinginan

"BERANI NGELAWAN AYAH YA KAMU!!!"

Ayah menamparku lagi.

Kali ini keras sekali, hingga aku terpental jatuh akibat tamparan Ayah.

Sakit sekali.

"Yahh, sakit yaahh" ucapku dengan posisi masih tergeletak dilantai

Tapi Ayah malah menendangi badanku.
"DASAR ANAK GAK BERGUNA!!"

Aku tidak bisa berucap lagi. Karena ini benar-benar sakit, aku hanya bicara yang sebenarnya tapi ayah malah melakukan ini.

Sakit sekali, aku hanya ingin Ibu ada disini, melihat bagaimana aku di siksa oleh Ayah, Ibu pasti tidak akan diam saja, melihat aku diperlakukan seperti ini.

Hanya Ibu yang baik padaku.

Ayah pergi meninggalkan ku dirumah sendirian, setelah ia melakukan semua ini.

Aku coba untuk bangun.

Aku coba tahan sakit ini.

Aku pergi ke kamarku, mandi bersama rasa sakit ini.

Setelah menggunakan baju rumah, aku duduk dimeja belajarku.

Ku pegang foto Ibuku yang tersenyum menghadap kamera saat itu.

"Buuu, Marsya takut, Marsya sakit, Marsya mau ikut Ibu aja, Marsya gak suka tinggal sama Ayah buu. Coba Ibu liat badan Marsya udah kaya badan Ibu dulu, semuanya luka" ucapku sambil menangis getar.

Broken Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang