Aku di rawat di rumah sakit untuk beberapa hari ini.
Willy dan Onad setia menemani aku disini.
Ayah? Irene? Ntahlah.
"Lo kok nekat banget si Sya!" kata Onad
Aku hanya tersenyum sayu.
"Pulang sekolah waktu itu, kalian liat kan ayah ada di depan komplek nunggu gue, dia marah sama gue, narik lengan gue kenceng nya minta ampun, sakitnya bukan main, sampe rumah, gue dimarahin abis-abisan, di tampar, di tendang, di jambak, ya seperti yang kalian liat keadaan gue gimana sekarang, luka dan memar dimana-mana" kataku dengan suara yang lemas
"Tapi kenapa lo nekat cutting sih! Kan bahaya Sya! Kalau sampe kena nadi lo gimana!" kata Willy
"Gue rasa gak ada gunanya lagi gue hidup Wil, Nad, gue capek, gue sakit, lo tau itu kan, lagian gue yakin bakalan mati perlahan kalau ayah tetap kaya gini ke gue" kataku, air mataku menetes.
"Jangan ngomong aneh deh! ya gue tau kok Sya! Gue tau lo sakit! Gue tau lo capek sama semuanya! Tapi gue tau juga lo kuat Sya! Kita kan ada buat lo!" kata Onad
Aku hanya membuang nafas ku kasar. Lelah dengan aku yang sok kuat ini.
Pintu kamar rs ku di buka seseorang.
Itu Ayah."Berulah lagi ya kamu!" Ayah datang-datang malah membentak aku di depan Willy dan Onad
Aku memalingkan wajahku dari hadapnnya.
"Om, Marsya nya jangan di marahin dong! Kan lagi sakit!" Kata Onad
"Diam kamu! Kamu siapa! Kamu cuma teman Marsya! Gak punya hak apapun! Dengar ya, Kalau sampai kalian berulah, Marsya gak akan bisa ketemu kalian lagi!" Ayah kali ini mengancam kedua sahabat ku
"Ayah jahat! Ayah kenapa sih jahat sama aku yah? Aku salah apa? Apa gak cukup ayah nyakitin Ibu dan aku aja yah? Gak cukup? Apa aku harus mati dulu yah biar ayah sadar kehadiran aku yah? Iya!" Aku berteriak sambil menangis sendu di hadapan ayah
Dia hanya diam. Mungkin mulai sadar.
"Aku selama ini sabar yah, Aku disakitin ayah, di bentak ayah, di ancam ayah, aku juga diam gak ngadu ke siapa pun, aku gak lapor polisi atau bilang ke tetangga yah, aku pendem sendiri yah, Bahkan aku sakit aku di paksa sekolah, aku sakit ayah tetap kasarin aku! Sekarang ayah ngancam sahabat aku? AYAH JAHAT! Aku bener-bener gak kenal ayah" Aku tak kuat menahan amarahku
"Kamu sakit?" tanya Ayah kali ini nadanya melemah
"Ayah nanya sama aku? Apa kalau aku jawab yah aku sakit yah, yah aku takut sama ayah, yah aku gak suka ayah kasar, kalau aku jawab gitu emang ayah bakalan berubah? enggak kan, Sejauh ini aku masih kuat-kuatin yah, lagi pula kalaupun aku sakit itu kan ulah ayah sendiri, Ayah yang buat aku sakit yah! AYAH tau gak! Kenapa ayah pake tanya kaya gitu! Tanya sama diri ayah sendiri! Tanya! Apa Marsya sakit ya? Apa Marsya sedih? Pernah gak ayah mikir gitu!" kataku dengan nada menyindir
"Maafin ayah ya" katanya dengan wajah yang tak bisa ku baca
"Gausah minta maaf kalau bakal ngulangin lagi yah. Sekarang ayah pergi aja dari sini, aku mau sama Willy dan Onad aja. Aku mohon yah, tinggalin aku disini. Aku lagi gak kuat buat nerima omelan ayah, aku lagi lemah untuk dapatin pukulan ayah lagi. Please yah keluar" kataku
"Iya iya ayah keluar. Maafin ayah ya nak" Ayah pergi dari kamar rs ku.
Aku hanya memalingkan wajahku. Air mataku sudah deras mengalir. Willy dan Onad hanya menatapku iba.
"Lo yang sabar ya. Kita yakin kok Sya lo bisa lewatin ini semua" kata Onad
Willy dan Onad berusaha menenangkan aku disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home [Complete]
Cerita Pendek|Cerita ini sudah complete ✔| -MARSYA GRIZELLA ANASTASYA- Aku hanya gadis cilik yang kebetulan menjadi anak broken home.