Part 15

3.3K 125 0
                                    

Aku, Onad dan Willy makan bersama dikantin.

"Gimana bokap lo?" tanya Onad

"Ya gitu deh, ternyata ada udang dibalik bakwan" ucapku

"Udangnya udah pindah ya gak dibalik batu lagi hahaha" kata Onad

"Oiya tadinya si udang di balik batu ya, sekarang pindah dibalik bakwan biar kenyang kali" kata Willy

"Sialan lo pada, malah jadi ngomongin udang, gue pengen cerita nih" kataku

"Iya lanjut"

"Ternyata dibalik ademnya sikap bokap kemarin dia tiba-tiba bilang kalau dia bakalan nikah lagi lusa woy. Gila ya" kataku

"Njir. Nikah lagi?" tanya Willy

Aku mengangguk.

"Terus lo setuju?" tanya Onad

"Ya. Gue jawab aja. Ya. Terserah. Gitu" kataku

"Lo yang gila. Emang lo mau bokap lo nikah lagi" kata Onad

"Hellow. Onad. Willy. Kalian kaya kenal gue baru sehari aja gituloh. Kalian kan tau kalau Ayah, itu keras kepala. Nih kalau gue jawab gak setuju!!! Kalian pikir dia bakalan beneran gak nikah gitu? Helow its imposible. Gak akan terjadi. Ayah akan tetap nikah sama cewe pilihannya. Dengan atau tanpa persetujuan gue. Iya kan?" jelas ku

"Iya juga sih"

"Jadi, lusa bokap lo nikah nih?" Willy mengulang lagi

"Ya, gitu deh, paling akad nikah biasa aja, karna ini kan bukan pernikahan pertama, gue rasa paling bikin acara kecil-kecilan aja, yang penting tetangga tau kalau bokap udah nikah." kataku

Willy dan Onad mengangguk.

"Oh iya, pokoknya kalian harus dateng ke rumah gue lusa! Gue gak mau tau ya!" ucapku

"Iye. Lagian kan lusa hari sabtu. Libur, bisa di atur" kata Onad

Willy juga mengangguk.

Aku, Onad dan Willy beda kelas. Gimana kita bisa kenal? Ya karna dulu waktu kelas 1 SMP kita satu kelas, nah pas kelas 2 dan kelas 3 kita beda kelas, tapi kita masih main bareng. Always main bareng, kemanapun, kapanpun, kita selalu bareng.

"Yaudah gue ke kelas ya. Bayarin nasi gue ya sekalian hehe" ucapku pada Onad dan Willy

"Yee kebiasaan lo" kata Onad

Aku hanya tertawa saat melihat wajah kedua sahabat ku ini. Aku sering sekali dibayari makan oleh mereka. Tapi mereka gak pernah marah, ya kita ganti-gantian aja bayar makannya. Santuy.

Broken Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang