Ini sudah malam. Willy dan Onad masih menemani aku disini.
"Kalian pulang gih, gue gak papa kok sendirian. Udah biasa. Nanti kalian di cariin loh sama bonyok kalian. Pulang ya Willy Onad" kataku
"Lo yakin gak papa kita tinggal?" tanya Onad
Aku mengangguk. "I'm Ok"
"Yaudah kita pamit ya, lo jangan aneh-aneh lagi loh ya" kata Onad
"Iyaa gak bakal. Hati-hati ya kalian" kataku
"Iya. Lo istirahat ya Sya! cepet sembuh" kata Willy
Aku mengangguk "Iya gih balik"
Willy dan Onad keluar dari kamar rs ku.
Saat keluar mereka melihat ayahnya Marsya duduk sendirian, seperti orang stress.
"Om kita balik ya" kata Onad
"Eh kalian, oh iya Om minta maaf ya soal tadi" kata Ayah
"Iya om gak papa. Tapi kita mohon om, jangan sakitin Marsya. Dia gak punya siapa-siapa lagi selain om, kalau sekarang dia berani cutting, dia pasti bakal ngelakuin hal yang lebih parah lagi om, emang om siap kehilangan anak om satu-satunya? Asal om tau Marsya udah terlalu lama memendam rasa sakitnya, lebih baik om ajak Marsya ketemu Ibu saya Om, kebetulan Ibu saya seorang psikolog, saya juga sering ajak Marsya ketemu ibu saya, Kata Ibu saya Marsya banyak mengalami stress, trauma, dan depresi Om. Sebelum terlambat saya minta om ajak Marsya ketemu psikolog ya" kata Willy
Ayah terdiam. Benar yang di katakan Willy.
"Iya, om akan coba lebih baik. Benar apa kata kamu. Om sekarang sadar, om sudah terlalu buat dia terluka. Nanti om ajak Marsya ketemu ibunya Willy ya" kata Ayah
Willy mengangguk.
"Yaudah kita pamit ya om. Jagain Marsya ya, jangan sampe kita dapat kabar buruk lagi" Kata Onad
Ayah mengangguk. Willy dan Onad berpamitan dan pulang.
"Aku sudah keterlaluan sama anak ku sendiri. Dulu istriku, sampai dia bunuh diri karna gak kuat sama perlakuan kasar ku kepada dia. Sekarang, anak ku sendiri, darah dagingku, ayah macam apa aku ini. Dengan entengnya tangan dan kakiku ini menampar, memukul, menjambak, dan menendang anak ku sendiri. Ya Tuhan maaf kan aku. Aku sudah sadar akan semua itu Tuhan. Izinkan aku memperbaiki semuanya" kata Ayah sambil melihat aku dari kaca pintu.
Aku sudah tidur. Tapi belum sepenuhnya tidur. Ayah masuk ke kamar ku. Ia mendekati aku. Mengelus lenganku yang diperban oleh dokter.
"Anakku. Maafin ayah, ayah gak bisa tahan emosi ayah. Kamu pasti takut sama ayah ya. Kamu pasti kesepian, kamu pasti tertekan, kamu pasti gak kuat. Ayah minta maaf nak, dulu ibumu bunuh diri karena sikap ayah sama dia, ayah gak mau kehilangan kamu juga nak. Ayah minta maaf Marsya" kata Ayah
DEG. Aku baru tahu kalau Ibu meninggal bunuh diri. Kenapa tidak ada yang memberitahu aku? Yang aku tahu ya Ibu meninggal, aku pikir mungkin Ibu sakit. Ternyata, Ibu bunuh diri? Astaga apa lagi ini Tuhan.
Ayah mengelus rambutku yang sering ia jambak itu.
Aku mengalihkan wajahku.
"Marsya kamu masih bangun nak? Ayah minta maaf ya nak"
"Ayah udah jahat sama Ibu dan aku yah" kataku pelan sambil menggeleng
"Iya nak. Ayah tau, makanya ayah minta maaf. Ayah sadar nak kalau yang lakuin ini sudah kelewatan"
"Telat yah, Ibu udah pergi. Aku udah gak punya Ibu. Dan asal ayah tau, tante Irene gak sebaik di depan ayah. Dia selalu perlakukan aku kasar, dan semau dia kalau ayah mau tau itu, ya persis gimana ayah perlakuin aku aja" kataku
Ayah meneteskan air mata untuk pertama kalinya aku lihat ayah menangis sampai sesegukan.
"Ayah benar-benar minta maaf nak. Ayah janji akan jadi ayah yang baik untuk kamu sayang" kata Ayah
"Asal ayah tau, tante Irene, selalu ancam aku untuk gak ngaduin ke ayah. Dia pergi setelah ayah berangkat ke kantor. Gak peduli aku, jadi aku pikir untuk apa aku hidup yah? untuk apa? bahkan yang sayang aku udah ga ada, IBU udah gak ada! Dan sahabat aku cuma mereka aja yah! Itupun Ayah ancam mereka? Ayah mau ya liat aku pergi cepat-cepat nyusul IBU? Iya?" kataku yang sudah posisi duduk diatas kasur
"Jangan nak. Izinkan ayah perbaiki ini. Maaf Marsya. Maafin ayah nak" ayah menarikku kedalam pelukannya.
Aku hanya menangis.
"Maafin ayah ya nak. Ayah gak mau kehilangan harta berharga ayah satu-satunya. Ayah gak mau kehilangan kamu nak"

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home [Complete]
Short Story|Cerita ini sudah complete ✔| -MARSYA GRIZELLA ANASTASYA- Aku hanya gadis cilik yang kebetulan menjadi anak broken home.