Part 12

3.4K 135 4
                                    

Hari ini perpisahan sekolah ku. Nilai UN aku tidak begitu bagus. Dan aku sudah dimarahi abis-abisan oleh Ayah, mulai dari Tamparan, Pukulan, Cekikkan, semua nya aku dapat saat Ayah tau Nilai UN ku tidak sesuai harapannya.

Acara perpisahan SD hanya acara biasa, tidak begitu ribet, hanya pakai baju batik sekolah, makan snack dan menonton adik kelas tampil di atas panggung.

Bekas-bekas luka yang ada diwajah, leher dan lenganku tak bisa ditutupi.

Orang-orang menatapku iba, mereka memang tidak tahu kejadiannya, tapi aku yakin tebakan mereka benar.

Hampir semua orang menatapku tanpa henti, aku naik ke atas panggung, saat namaku dipanggil untuk pengalungan mendali sekolah tanda perpisahan.

"Ibu tahu kamu anak pintar, semoga di SMP mu nanti prestasimu kembali lagi ya nak, jangan patah semangat!" ucap Kepala sekolah saat aku dikalungkan mendali olehnya.

Aku tersenyum sendu. Aku yakin orang-orang tahu apa yang terjadi padaku walau aku tidak memberi tahu mereka.

"Makasih bu"

Aku duduk kembali ke tempatku.

Semua teman-teman ku didampingi orang tua mereka, semuanya, kecuali aku. Mungkin jika masih ada Ibu, sudah pasti beliau akan menemani aku.

"Bu, maaf ya nilai Marsya pasti bikin Ibu kecewa di surga" ucapku pelan.

Acara perpisahan sudah selesai. Aku pulang bersama temanku.

"Ayo Marsya bareng tante aja" ajak ibunya temanku.

"Emang gak papa?" tanyaku

"Gak papa dong. Ayo"

Aku masuk kedalam mobil. Duduk di jok belakang sendiri. Sedangkan di depan ada temanku dan ibunya.

"Marsya gak dijemput Ayahnya?" tanyanya

"Ayah sibuk tante" jawabku

"Ohh sibuk ya" ia sambil bicara dengan raut kasihan padaku.

Saat sampai rumah. Mobil Ayah belum terparkir di garasi rumah.

"Makasih ya Tante udah anterin Marsya"

"Iya Marsya sama-sama"

Aku pamit dan masuk kedalam rumah.

SEPI. Rumah ini sepi sekarang, dulu saat ada Ibu, biasanya beliau selalu menyambut saat aku pulang sekolah, beliau memelukku, membuatkan aku makan, dan hal-hal lain yang sekarang aku gak bisa dapatin itu lagi.

SEPERTI HANYA ADA AKU DI DUNIA INI.

DUNIA INI SUDAH TAK SEINDAH DULU.

IYA DULU. SAAT AYAH, IBU, DAN AKU BERSAMA DIRUMAH INI DENGAN CANDA TAWA, SAAT ITU.

SUNYI.

LAGI-LAGI AKU YANG SENDIRI. SEMUANYA AKU LAKUKAN SENDIRI.

Broken Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang