Epilog

4.6K 134 34
                                    

Hari demi hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan. Semua semakin membaik. Sekarang juga aku, Willy, dan Onad sedang belajar lebih giat agar nilai kami memuaskan.

Sebentar lagi UN dan kita bakal naik ke SMA. Kami sudah memutuskan sekolah mana yang akan kami pilih untuk melanjutkan sekolah. Dan kami juga sudah bilang ke orang tua tentang rencana kita ini.

Ayah juga setuju begitupun tante Irene dia hanya mendukung.

Aku senang semua berubah dengan cepat. Aku mulai membiasakan diri dengan kehidupan aku yang sekarang. Ya seperti dilingkungan rumah yang lebih harmonis.

Aku tau gak ada orang tua yang gak sayang sama anaknya. Ya aku pikir mungkin kemarin ayah cuma lagi ketempelan setan aja gitu, makanya bisa jahat.

Tapiii saat aku lagi depresi-depresinya, mencoba untuk bunuh diri, masuk rumah sakit. Ternyata disitu ayah bisa sadar akan kehadiran aku, anak ayah.

Aku yakin ayah sayang aku. Karna kalau ayah gak sayang aku, mungkin dia gak berubah, gak peduli aku masuk rumah sakit, gak peduli juga aku coba bunuh diri. Kalau ayah gak sayang aku, mungkin ayah udah bunuh aku. Tapi nyatanya nggak, ya aku akuin ayah jahat selama ini ke Ibu dan ke aku, tapi saat aku coba bunuh diri, ayah malah sadar, mungkin beliau juga takut kehilangan aku maka dari itu beliau mulai merubah sikapnya, dan menahan emosinya. Mencoba menunjukkan rasa sayangnya LAGI kepadaku, mencoba melakukan yang selama ini mungkin gak aku dapatin, dan mencoba jadi ayah yang lebih baik.

Aku bersyukur banget ayah mau berubah demi aku, anaknya. Dan tante Irene juga jauh lebih baik dari pada dulu waktu awal pertemuan kita. Dia sebenarnya baik menurutku, dia hanya takut aku tidak setuju hubungan dia dengan ayah, maka dari itu tante Irene, sering marah dan mengancam aku. Aku pahami itu.

Dan untuk Willy dan Onad. Mereka adalah the real friend, cuma mereka yang bener-bener mengerti aku, menjaga aku, membantu aku, meyakinkan aku bahwa aku gak sendiri, pokoknya mereka terbaik deh.

Intinya. Aku mau ngasih pesan. Untuk kalian yang mungkin di luar sana merasakan apa yang aku rasakan juga.

Langkah pertama kalian bisa temuin dulu sosok sahabat yang bisa kalian jadikan tempat keluh kesah kalian, biar kalian gak merasa alone gitu.

Disaat posisi kita sedang depresi seperti ini, pasti godaan setan tuh kenceng banget deh. Kaya nyuruh kita buat udah mati aja, lo tuh gak diharepin, lo tuh gak guna, lo tuh nyusahin, lo tuh buat apa hidup, gak ada yang sayang lo. Pasti kalimat-kalimat itu bakalan terlintas dibenak kita saat posisi kita sedang down.

Tapi kalian harus bisa kendaliin itu. Jangan sampe setan yang menang.

Percayalah di luar sana mungkin ada yang lebih parah dari kalian. Bersyukur saja. Nikmatin, Pasti ada saatnya kalian bahagia nanti.

Dan satu lagi. Percayalan gak ada satupun orang tua yang gak sayang sama anaknya. Mereka pasti sayang sama kita. Hanya saja cara mereka yang berbeda. Coba lah untuk bisa menerima keadaan gimanapun keadaan kamu saat ini.

Semangat buat kalian yang sedang berada diposisi Marsya. Aku yakin kalian bisa kok fight semua itu, aku yakin juga kalian bisa kok gak kena negative vibes dari kondisi kalian.

Sebulan setelah kejadian aku cutting, ayah mengajak aku untuk bertemu ibunya Willy beliau seorang psikolog, aku tiap 2 kali seminggu membuat janji dengan beliau, untuk di terapi.

Selain itu juga Ayah dan tante Irene menyuruhku untuk mendaftar ke clinic kecantikan untuk men-treatment luka-luka yang ada ditubuhku, agar cepat hilang tanpa bekas.

Cerita Marsya bukan sampe disini aja. Di story selanjutnya akan ada Marsya lagi tapi dengan alur yang berbeda. Tunggu aja.

Thank you buat yang udah baca.

Cerita ini aku buat bukan untuk membuka luka lama kalian atau bukan untuk membuat kalian lebih terpuruk atau bukan untuk menghasut kalian berbuat hal negative ya, SAMA SEKALI TIDAK.

Aku cuma mau kalian bisa sadar dan kuat aja, percayalah kalian gak sendiri kok, banyak juga diluar sana yang senasib dengan kalian bahkan lebih buruk dari kalian. Lawan rasa takut kalian, cari sahabat itu penting menurutku agar kalian bisa menyampaikan keluh kesah kalian, apa yang kalian alami dan pastinya kalian harus SABAR, jangan emosi.

Pasti beban kalian bisa lebih berkurang kalau kalian curhat ke orang yang tepat.

Tapiii kalau kejadiannya sudah kelewatan lebih baik cari pertolongan. Jangan diam aja. Lapor tetangga, rt, polisi, atau komnas perlindungan anak, apapun yang kalian anggap bisa membantu kalian lepas dari kejahatan itu.

Oh iya adegan CUTTING di cerita ini JANGAN DI TIRU YA!

Semoga cerita ini bisa membantu kalian bangkit ya, Jangan lama-lama terpuruk. Aku yakin kok kalian bisa. SEMANGATTT!!!!

Sampai ketemu Marsya lagi di next story.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian di setiap part ya kasih BINTANG ☆ dan COMMENT kalian.

THANK YOUUUUUU ♡

Follow IG aku kuy
@shalzamnd45

Baca juga story ku yang lain.

Broken Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang