Part 18

3K 113 2
                                    

Ayah gak pernah jadi Ayah seutuhnya semenjak Ibu pergi. Dia cuma kasih aku uang, uang dan uang. Aku makan sendiri, beli peralatan sekolah sendiri, pulang sekolah sendiri, apa-apa sendiri pokonya.

Kali ini aku beli nasi goreng depan komplek sendirian. Ini udah malam dan ayah belum pulang.

"Bang nasgor satu ya makan disini" kataku

"Eh neng Marsya, pedes gak neng?"

"Sedeng aja"

Aku duduk di tenda abangnya.

"Eh ada Marsya" Sapa ibunya bunga

"Iya tante, beli nasgor juga tan?" tanyaku

"Iya Marsya. Bang nasgor tiga ya dibungkus. Marsya kenapa kalau makan diluar terus? emang gak ada yang masak dirumah?" tanyanya

"Hehe iya tan, semenjak Ibu Marsya pergi, gak lagi yang masakin"

"Sabar ya Marsya"

Kalau kalian ingat, dulu saat Ibu pergi aku lagi main boneka dirumahnya bunga, anak tante ini.

"Oh iya katanya Ayah kamu mau nikah lagi? bener emang?" tanyanya

"Iya tan, lusa katanya"

"Ya Allah kesian bener kamu Marsya. Kamu kalau ada apa-apa bilang ya sama tante, tante tau kamu sering dimarahi sama ayah kamu, dipukul, tante tau, gak usah kamu tutupin, ingat loh, ibunya Marsya itu temannya tante, pasti tante juga sedih kalau Marsya disakitin" ucapnya

"Iya tante. Marsya gak papa kok. Udah biasa. Makasih ya tante. Mungkin sifat ayah emang kaya gitu, susah untuk dirubah, dulu Ibu, sampe Ibu gak tahan, dan pergi ninggalin Marsya, sekarang gak ada Ibu, yaaa Marsya yang jadi sasaran Ayah" kataku

"Sabar ya neng, abang juga ikut sedih, neng kalau laper mari dah makan disini kaga ngapa, abang kasih gratis" kata abang nasgor saat ia memberikan aku sepiring nasgor

"Makasih bang, tapi kan abang dagang, Marsya juga dikasih uang sama Ayah, jadi abang cukup buatin Marsya nasgor terenak aja Marsya bakalan tetep bayar"

"Siap Neng!"

"Yaudah tante, Marsya makan dulu ya" kataku

"Iya nak silahkan makan"

Aku santap nasi goreng pesanan ku tadi.

Dan Ibunya Bunga memperhatikan aku. Aku yakin ia memperhatikan beberapa luka yang membekas di tubuhku.

Aku hanya pura-pura tak menyadari itu, aku tetap fokus ke makanan ku.

Broken Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang