Part 19

2.8K 98 0
                                    

Aku menonton TV dimalam hari setelah makan nasgor didepan komplek, dan ayah masih belum pulang.

Aku menonton TV sambil makan popcorn yang aku beli di mini market dekat rumah dan juga coklat panas buatan ku.

Suara mobil datang. Itu pasti ayah.

Pintu rumah dibuka.

"KAMU NGAPAIN MASIH DISINI!!! BUKANNYA BELAJARR!!! MALAH ASIK NONTON TV AJA KAMU!!! DASAR ANAK KURANG AJAR!!!" bentak Ayah sambil menamparku

"DASAR ANAK GAK TAU DIRI!!!" Ayah melempar gelas yang berisi coklat panas buatan ku itu ke arah muka ku

"Awww ayah panas yah panas" ucapku teriak kepanasan

"DASAR PEMBAWA SIAL!!!" Ayah menjambak rambutku

Aku tau ayah sedang mabuk saat itu, karena aku mencium bau alcohol dari mulutnya. Makanya ia lepas control seperti ini. Ah bukan ayah namanya jika ia tiba-tiba jadi malaikat baik. Mau mabuk atau sadar ayah tetap ayah. Yang jahat.

"Yaah lepas! Sakitttt!!!" aku berteriak

Akhirnya ayah melepas jambakannya sambil melempar aku ke lantai.

Dia hanya pergi begitu saja seperti tak punya dosa.

"Sshhh sakittt" aku berusaha bangkit dan pergi ke wastafel

Ku cuci mukaku dengan air dingin.

Mukaku merah. Karna coklat panas yang ayah siram.

"Hm, gak ada capeknya ya ayah jahatin aku. Apa salah aku? Aku anaknya, tapi kenapa dia kaya gini ke aku?"

Ku bawa sebaskom air dingin dan juga handuk kecil untuk mengompres wajahku dikamar.

"Sshhh perih banget lagi. Ck sialan"

Aku tutupi wajahku dengan handuk yang sudah kurendam di air dingin.

Ku biarkan saja begini. Pedih sekali.

"Buuu Lihat kelakukan ayah. Ayah jahat sama Marsya buu" ucapku dalam hati

Aku benar-benar tak habis pikir, mengapa ayah bisa sekejam ini terhadap aku? Aku punya salah apa sama Ayah? Kenapa ayah bisa sebenci ini sama aku? Kenapa juga dulu ayah jahat sama ibu? Semua pertanyaan ini belum terjawab sampai sekarang.

Jika terus begini, aku yakin aku bisa mati secara perlahan. Kekerasan yang aku dapat ini buat aku merasa sendiri, buat aku merasa terpuruk, buat aku merasa depresi, hanya Willy dan Onad yang mengerti aku, tak ada seorang pun yang mengerti kondisi aku sebenarnya selain mereka.

Broken Home [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang