Broken Home [Complete]

Part 10

Hari ini hari pertama UN.

Aku sudah belajar semalaman suntuk. Tapi sepertinya aku tidak yakin bisa menjawab soal yang ada dihadapan aku ini.

Hanya beberapa yang bisa ku kerjakan.

Sebenarnya aku termasuk murid yang pintar dikelas, selalu mendapat 5 besar, aku juga pernah mendapat ranking 1 tapi itu dulu saat masih ada Ibu.

Tak peduli sesusah apa soal dihadapan ku ini. Ku kerjakan saja semuanya yang penting selesai dan cepat pulang.

Aku tidak peduli nilai ku akan gimana setelah ini. Aku sudah kebal dimarahi Ayah. Toh Ayah juga yang buat aku jadi seperti ini. Kalau bukan karna ingat janji aku ke Ibu, mungkin aku sudah pergi dan melawan. Pergi kemananya nanti aku pikirkan lagi, yang penting lepas dari Ayah.

Aku lihat teman-temanku, serius sekali mengerjakan soal-soal UN ini.

Waktu yang diberikan lumayan lama. 2Jam. Ini baru setengah jam, dan aku sudah selesai mengisi soal-soal ku, yaa, walau hanya setengah aku kerjakan serius, sisanya asal tebak.

Setelah satu jam, aku memutuskan mengumpulkan soalnya.

"Marsya kamu yakin sudah selesai? Gak mau di check lagi jawabannya?" tanya guru pengawas

"Gak usah" jawabku

"Yasudah kamu boleh pulang"

Aku ambil tasku dan pamit pada guru pengawas.

Ntah lah aku akan kemana sekarang, hari masih terlalu cepat untuk pulang sekolah.

Ku putuskan untuk pergi ke warnet dekat sekolah.

Ayah memang memberiku uang saku 20 ribu, itu banyak untuk aku yang masih SD, akupun jarang jajan disekolah biasanya uangnya ku tabung.

"Bu ada yang kosong gak?" tanya ku pada ibu warnet

"Ada neng, tuh yang nomor 4 kosong" ibu itu menunjuk bilik warnet nomor 4

Aku mengangguk. "Bu mie rebus satu ya" pintaku

"Pake telor gak neng?" tanyanya

"Pake. Pakein sayuran juga ya bu"

"Ok siap. Kok tumben neng Marsya jam segini ke warnet, gak sekolah?" tanyanya

"Udah pulang"

"Oh udah pulang"

Aku mengangguk. Ku buka kulkas yang ada diwarnet lalu ku ambil air mineral botol yang dingin.

"Aku ambil aqua nih bu" Ucapku lalu berlalu ke bilik warnet

"Iya neng ambil aja"