-tujuh-

11.3K 1K 33
                                    

= Selamat Membaca =

**************************

Waktu menunjukkan pukul 18.00, Gracia baru saja tiba dirumah nya dengan menenteng 1 papper bag yang agak besar, dengan berbekal 1000 alasan yang sudah di fikirkan nya matang2 bersama aya dan anin, kini dengan langkah mantap gracia masuk ke rumah tanpa mengetuk pintu, sambil berharap bunda nya sedang di kamar nya atau minimal sedang di dapur.

Namun Harapan gracia sepertinya tidak terkabul, karena kini bunda nya alias naomi sedang duduk di sofa ruang tamu bersama seseorang yang tidak dia harapkan sama sekali yaitu shani.

Bencana menanti mu anak kecil.

"Dari mana jam segini??" Tanya naomi dengan tatapan tajam

"Eehh bundaa, selamat malam bunda sayang " ucap gracia dengan cengiran nya lalu menyalami tangan naomi "galak amat, anak nya baru pulang ini"

Naomi mendengus "halah kamu itu, kemana aja jam segini baru pulang?"

"Ngapain dia disini bun??" Tanya gracia sambil menatap shani yang sedang duduk dengan santai nya, mengabaikan pertanyaan naomi tadi.

"Harusnya bunda yang tanya, kamu kemana pulang sekolah gak langsung balik,  gak ikut eskul dan nyuruh shani jemput tapi kamu gak ada di sekolah??"

Gracia terkesiap, semua pernyataan naomi menang benar, tapi yang terakhir gracia berhak menolak, karena dia sama sekali tidak menyuruh shani menjemputnya.

"Gracia dari rumah anin bun ngerjain tugas"

"Kata shani kamu gak ngabarin, bunda juga gak di kabarin, terus apa fungsi nya shani kasih hp ke kamu??" Gracia kembali terkejut, bunda nya tau soal hp itu. Bencana besar ini.

"Eh....mmm..  Gini ya bunda sayang, gre kan baru kelar nugas cape banget, maaf kalo gracia lupa ngabarin bunda sama shani,  urusan sama shani biar kami selesaikan secara kekeluargaan ya bunda yaa"

"Manggil apa tadi kamu?? Shani shani gasopan banget"

"Duh bunda, iyaa maaf  iya... gre khilaf, jangan marah.... Kak shani pacar gre yang paling baik,  kesayangannya  gre, ayo kita selesaikan dari hati ke hati yaa, ayo" ajak gracia sambil menarik tangan shani menuju kamar nya.

"Disini aja" titah shani

"Ayo sayang, gre mau ngobrol berdua aja" mohon gracia

"Shani tinggal dulu ya bunda" ucap shani akhirnya

"Iyaa shan, ceramahin aja anak satu itu, nanti makan malem disini ya, bunda masakin buat kamu spesial"

"Makasih bunda" jawab shani, sementara gracia tidak peduli dengan apa yang dikatakan naomi, dia hanya fokus menarik tangan shani yang tentu saja sulit karena tenaga shani lebih kuat.

"Jadi...." ucap shani seolah minta penjelasan

"Jadi apaa??" Tanya gracia yang kini berdiri di depan shani, sementara shani duduk di kasur gracia.

"Gue telp gak aktif" ucap shani datar

Gracia menegang di tempatnya, matanya bergerak kesana kemari, sambil sesekali menghentakan sebelah  kakinya. gracia seketika lupa tentang alasan yang akan dia berikan kepada shani, padahal tadi sudah didiskusikan dengan khidmat  bersama anin dan aya.

"Ha..hp nya kecemplung got di sekolah, pas jam olahraga" ucap gracia sedikit gugup

Shani mengangkat sebelah alisnya, lalu tatapannya beralih pada papperbag yang masih gracia pegang.

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang