-delapan-

11.5K 1K 36
                                    





= Selamat Membaca =

**************************












Malam ini di kediaman Arya tampak seorang tamu yang sangat penting sedang berbincang bersama Arya di ruang kerja Arya.

"Bagaimana pak Arya, sudah satu minggu semenjak lamaran saya waktu itu, jadi apa shani bersedia menjadi menantu saya??" Tanya wisnu tanpa basa basi

"Pak Wisnu, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya, saya minta maaf karena ternyata shani sudah punya pendamping yang sudah di pacari nya selama satu tahun."

Raut wajah wisnu berubah menjadi sedikit kecewa "Jadi, lamaran kami di tolak??" Tanya wisnu memastikan

"Secara halus nya seperti itu pak Wisnu, saya harap keputusan ini tidak merubah apapun, apalagi sampai mengganggu hubungan pertemanan kita"

"Bapa yakin kalo shani tidak berbohong, bisa saja itu hanya pacar bayaran?? Atau hanya akal-akalan shani saja,  Karena menurut putri saya, shani tidak pernah terlihat bersama seseorang selain asistennya" Ucap wisnu

Arya tersenyum sebentar lalu menjawab dengan santai "saya mengenal anak saya dengan baik pak wisnu, shani tidak punya banyak waktu untuk bermain-main seperti itu"

Wisnu masih menunjukkan ekspresi tidak terima, tapi dia juga tidak memaksa "Baiklah kalo begitu, saya masih berharap bahwa pak Arya dan tentunya Shani bisa  berubah fikiran, dan tolong sampaikan salam saya kepada shani"

"Saya akan sampaikan kepada shani pak wisnu, terimakasih"

"Kalo begitu saya pamit" ucap wisnu.

"Selamat malam pak Arya"

"Selamat malam pak wisnu.

-----

Sepulang dari rumah gracia, shani tidak pulang kerumahnya, melainkan ke rumah desy, entahlah feeling nya tidak terlalu bagus untuk pulang ke rumahnya.

"Shan loe gak balik??" Tanya desy yang sepertinya masih menyimpan dendam pada shani atas insiden di sekolah gracia waktu itu, dan bahkan kini dengan tanpa dosa nya shani dengan santai  memonopoli kasur desy.

"Males " ucap shani santai

"Sa merdeka mu bos" sindir desy

"Des.." ucap shani

"Apaaa???"

"Gajadi"

"Gajelas anjing"

"Jangan galak-galak napa"

"Bodo shan, apaan buru?? Bikin penasaran
Aja"

"menurut lu gue salah gak sih manfaatin gracia buat nyelametin gue dari lamaran temen nya papi??"

Desy yang sedang bercermin, kini memfokuskan dirinya kepada shani "salah banget kalo menurut gue, apalagi dia masih bocah indira"

"Tapi dia sendiri yang awalnya manfaatin gue kan??"

"Tapi kan cuma buat nyelametin harga diri nya aja biar gak jatoh depan mantannya, eh sekarang lu malah sengaja manfaatin dia"

"Terus gue mesti gimana?"

"Lu serius nanya gue??"

"Nanya siapa lagi gblk"

"Tanya sana sama rumput yang bergoyang berpasangan"

"Anjg, tinggal jawab aja"

"Gini nih yaaa, Bos indira yang terhormat" desy berjalan menuju tempat tidur nya lalu duduk disamping shani "geseran dikit anjir, geli gue deket2 lu" ucap desy

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang