Terimakasih untuk banyak pihak yang selalu mendukung lapak ini,
dan lapak-lapak milik
Minraa
lainnya tentunya.Tanpa kalian,
Minraa hanya remahan rengginang.
Rasanya sudah terlalu lama kita disini,
Mari keluar dari Zona nyaman ini,
Lalu membuat cerita-cerita lain yang
lebih bar-bar lagi.Salam satu Greshan
||
= Selamat Membaca =
_______________________Satu bulan berlalu semenjak kejadian itu.
Si gadis bergigi gingsul sedang menatap pantulan diri nya di cermin, beberapa kali ia tersenyum manis, memuja diri nya sendiri yang malam ini tampil sangat mempesona. Tak sia-sia ia menghabis kan waktu seharian di salon, jika hasilnya hari ini dirinya bisa tampil begitu sempurna, sekalipun belum sesempurna Shani Indira.
"Cantik banget anak ayah Keynal" Gumam Gracia "Ayah pasti bangga punya anak kaya aku, udah cantik, kalem, manis, pinter, astaga idaman banget pokoknya" kekeh nya di akhir kalimat.
sedetik kemudian ekspresi nya berubah sendu
"Ayah bahagia kan disana? Bunda sama aku juga bahagia kok, apalagi sekarang ada mami Ve yang selalu nemenin bunda. yaa walaupun ngeselin nya masih aja amit-amit, tapi aku tau kalo Mami sayang banget sama aku dan bunda. Ayah gak usah kawatir disana ya"
Setetes air mata jatuh di sudut mata gadis bergigi gingsul itu. Jika boleh meminta, Gracia ingin sekali bisa memeluk ayah nya walau sekali saja, ingin menatap wajah tampan nya, lalu berkata bahwa Gracia bersyukur memiliki ayah seperti Keynal. Tak lupa Gracia ingin meminta maaf karena ia pernah sangat membenci ayah nya itu.
"Ayah, aku ulang tahun loh hari ini. Anak ayah udah besar hikss.... tapi belom dilamar juga"
Gracia terisak, sesak sekali rasanya. Bukan karena ia belum juga dilamar, tapi karena rasa rindu nya yang semakin memuncak pada ayah nya itu.
"sayang"
Gracia terlonjak, ia segera mengusap kasar air mata yang entah sejak kapan mengalir di pipi nya.
"loh sayang kamu nangis?" panik Shani yang segera menghampiri Gracia, menangkup kedua pipi kekasihnya itu. "bilang sama aku siapa yang nyakitin kamu ?"
Gracia menggeleng pelan "Aku gak papa, cuma kangen ayah aja" jawab Gracia jujur
"beneran?" tanya Shani memastikan sambil mengusap jejak air mata di pipi gadis kesayangan nya ini.
"Iya sayang" ucap Gracia meyakinkan "Ayo, katanya mau ajak aku makan malam"
Shani mengangguk, tersenyum lalu menjatuhkan ciuman di kening Gracia "Cantik banget kesayangan aku" puji Shani membuat Gracia mengulum senyum nya
"Ayo, yang lain udah duluan katanya"
"Loh kok kita ditinggal?" heran Gracia. Setau dia malam ini seluruh anggota keluarga nya akan makan malam bersama untuk memperingati ulang tahun Gracia, tapi kenapa ia malah ditinggal?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~
FanfictionAku memang bukan pacar idaman, Tapi aku layak Jadi Pilihan. Cerita ini Bergenre GXG, harap Bijak dengan segala sesuatu nya. Thank you :)