~empat puluh enam~

8.9K 784 109
                                    




= Selamat Membaca =

***************************


Desy menepuk pelan pipi kekasih nya yang masih terlelap "sayang" panggil nya pelan. "Bangun yuk!" lanjutnya lalu menjatuhkan ciuman di pipi kekasih nya itu.

Tidur michelle terusik, perlahan ia membuka kedua matanya lalu tersenyum "pagi tukang maksa" sapa michelle yang langsung membuat desy terkekeh.

"Selamat pagi sayangku, bangun yuk. Mandi" titah desy namun michelle malah kembali memejamkan mata.

"Sayang buru bangun, sebelum aku bertindak senonoh" ancam desy yang langsung membuat michelle membuka kedua matanya dan melotot ke arah desy.

"Mau kemana sih pagi-pagi? Aku ngantuk banget" kesal michelle

"Kita ke rumah Shani sayang"

Michelle mengubah posisi nya menjadi duduk, sementara Desy beralih ke lemari pakaian nya "ada bocah itu gak?" Tanya michelle membuat Desy terkekeh.

"Shani sama bocah itu udah sepaket kaya Hp sama Charger sayang, ya pasti ada lah" ucap desy

Michelle mendengus, lalu beranjak dari tempat tidur nya "ck!! Awas aja kalo rese, awas aja kalo ngeselin" gumam nya sambil Berjalan menuju kamar mandi "awas aja bikin masalah awas aja ngajak ribut" lanjutnya sambil sesekali mengumpat dalam hati.

Desy tertawa melihat kekesalan kekasih nya, seperti nya kekasih nya masih menyimpan dendam pada kekasih sahabat nya yaitu Gracia.

Bukan tanpa alasan Michelle kesal pada Gracia, Saat datang ke butik Naomi kemarin Michelle di buat kesal setengah mati akibat panggilan yang di semat kan pada Michelle. Awalnya Gracia memanggil Michelle dengan sebutan tante Girang, hal itu sukses memancing emosi Michelle dan berakhir Shani dan Desy harus memisahkan mereka agar tidak terjadi aksi baku hantam diantara kedua nya.

Tidak selesai sampai disitu, setelah di pisahkan oleh Shani dan Desy mereka masih terlibat perdebatan panjang yang membuat Shani dan Desy membiar kan mereka berdua berdebat hingga akhirnya mereka lelah sendiri.

Hasil akhir dari perdebatan panjang yang tidak berFaedah sama sekali itu, akhirnya membuahkan hasil. Gracia sudah meresmikan panggilan nya untuk Michelle sebagai pengganti panggilan tante girang tadi, dan sepertinya Michelle terima-terima saja dengan panggilan baru itu. Entah karena sudah malas berdebat, atau sudah kehabisan tenaga untuk melawan argumen Gracia.

Desy mengambil beberapa helai baju untuk nya dan Michelle nanti, tidak terlalu banyak karena mereka hanya pergi beberapa hari saja. Setelah dirasa cukup, desy beranjak menuju dapur untuk membuat sarapan.

___

Shani melangkah dengan pelan, ekspresinya sangat sulit diartikan, beberapa kali ia menghela nafas dalam lalu menghembuskan nya dengan kasar. Kedua mata nya kini menatap pada dua wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa, kaki nya segera melangkah menuju dua wanita tersebut.

"Gimana shan?" Tanya Naomi lembut, keadaan naomi sudah lebih baik pagi ini, hanya saja kedua matanya masih sedikit bengkak, padahal sudah di kompres, kata Yona begitu. "Udah bangun?" Lanjutnya namun malah membuat Shani diam sejenak, lalu duduk di samping Yona.

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang