-tiga puluh tujuh-

9.6K 884 209
                                    





= Selamat Membaca =

*************************









"KURANG AJAR KAMU, BERANI KAMU DATANG KESINI !?"  





Suasana mendadak hening beberapa saat, hanya suara hembusan nafas yang saling bertautan dari beberapa manusia yang berada dalam zona penuh ketegangan. Suara hembusan nafas Yona mendominasi sekitarnya, kedua tangan nya mengepal erat diselingi bahu nya yang kini naik turun seolah mempertegas bahwa dirinya yang menjadi tokoh utama paling emosional dalam drama malam ini. Sementara Naomi terlihat sangat tak berdaya, tidak mencerminkan dirinya yang biasanya berani, bawel bahkan rusuh dalam beberapa kondisi.

Empat insan manusia berbeda usia kecuali naomi, memandang penuh tanya pada sikap Yona malam ini, pertanyaan-pertanyaan di selingi kekawatiran yang berbeda muncul dari setiap kepala yang fikirannya kini seolah sibuk saling menerka-nerka. 

Sosok yang terlihat paling kalut dan takut adalah Shani indira, sekalipun dirinya masih bisa menguasai diri untuk terlihat tenang di setiap kondisi. Namun Indra penglihatan nya sejak tadi tak sedikit pun menghianati sosok yang berdiri satu meter di hadapan nya kini. Sosok wanita paruh baya yang melahirkan nya dua puluh lima tahun lalu, yang biasanya menjadi sosok yang selalu ceria, rusuh, bawel, bahkan sosok yang memiliki sikap tak terduga ini, kini seolah tak lagi shani kenali.

Fikiran-fikiran negatif mulai mendominasi seluruh fikiran dan hati shani. Tak bisa ia pungkiri bahwa situasi ini tidak pernah Shani bayangkan sebelum nya akan terjadi malam ini. Malam yang seharusnya jadi malam yang hangat, malam yang penuh canda tawa dari dua keluarga, malam dimana ia akan mengenal kan calon mertuanya, kini seolah kandas dari imajinasi indah milik shani.

Suara bentakan keras di bumbui dengan emosi menjadi sambutan kala ia dan naomi menampakan wajah nya di hadapan yona sang mami. Shani tidak menyangka respon pertama dari mami nya ini akan seperti ini, sungguh ini diluar dugaan nya.

Beberapa pertanyaan beruntun kini terngiang di benak shani, apa yang terjadi dengan Yona dan naomi saat ini? Apa mereka sebelumnya sudah saling mengenali? Jika memang iya, masa lalu seperti apa yang mereka Jalani, hingga yona mengeluar kan sisi yang nyaris tak shani kenali.

Yona memang sering marah-marah, kesal atau bahkan misuh-misuh, tapi tak pernah sedikitpun yona membentak seseorang dengan nada yang amat tinggi. Kesalahan apa yang naomi perbuat hingga membuat Yona semarah ini?

Belum terjawab satupun pertanyaan di benak Shani, kini bertambah dengan ketakutan yang bahkan sebelumnya tidak pernah ada dalam kamus hidup shani.
Yaitu Kehilangan orang yang shani Cintai, siapa lagi kalo bukan gadis bernama Shania Gracia, bocah menggemaskan dengan keabsurd'an diatas rata-rata.

Apapun yang terjadi dengan Yona dan Naomi, tentunya akan mempengaruhi hubungan Shani dan Gracia kedepan nya. Shani bisa menghadapi siapapun yang mungkin saja ingin merebut Gracia dari Shani, shani bisa melakukan cara apapun agar Gracia bisa selamanya bersama Shani.

Tapi apa shani mampu menghadapi Yona yang status nya adalah mami kandung nya sendiri ?

Jika dihadap kan pada pilihan, antara memilih Yona atau Gracia sudah pasti shani memilih Atau. Karena demi apapun, shani tidak akan bisa memilih salah satu dari mereka. 

Arya sebagai kepala keluarga menyimpan cangkir kopi yang sempat ia teguk sekali sebelum mendengar bentakan sang istri. Arya adalah laki-laki yang paling mengerti bagaimana sikap Yona selama mendampingi Arya lebih dari tiga puluh tahun ini.

Laki-laki itu ingat kapan terakhir kali sang Istri bersikap emosional seperti ini, sekitar lima belas tahun lalu. Setelah itu ia mulai berusaha untuk tidak lagi mengingat satu nama yang selalu ia sebut dalam cerita hidupnya.

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang