sepuluh

830 96 23
                                    

"Irene ?" Namanya familiar

Irene tersenyum melihat Kyungsoo yang seperti ingin mewawancarainya padahal ia reporter "Ada apa Kyungsoo-ssi ?"

"Heol. Kau tidak jadi model saja ?" Kyungsoo bertanya, lalu membuat wajah kebingungan.

Irene terkekeh mendengar pertanyaannya "Heum... tidak tertarik"

Oh astagah. Kyungsoo reflek memegang keningnya yang terasa sakit. Sebuah memori sejenak muncul membuatnya terkejut. Badannya melemas seketika.

Dan Oh yang melihat Kyungsoo seperti ingin jatuh, ia dengan cepat memutari meja tempat informasinya lalu memegangi lengan Kyungsoo.

"Kau tidak apa, Kyungsoo-ssi !" Dan Oh sadar jika ia tadi tidak sopan memanggilnya oppa secara refleks tadi. Namun, kenyataan sebenarnya adalah ia itu salah satu fans Do Kyungsoo.

Kyungsoo tersadar saat tangan Dan Oh memeluk lengannya agar tidak jatuh "O-oh tidak apa, saya hanya pusing, thanks, Dan Oh-ah"

"Sama-sama" Dan Oh tersenyum padahal di dalam hatinya ia sudah berdisko kemenangan karna di notice salah satu idolanya.

"KYUNGSOO !" Teriakan Chanyeol membuat semua orang mengubah perhatiannya ke Chanyeol. Beberapa dari mereka mulai mengambil foto, juga beberapa berbisik-bisik.

"Tidak apa, biar saya saja" Chanyeol mengambil alih tubuh Kyungsoo dari Dan Oh, dan disetujui "Kau tak apa ? Ada yang sakit ? Kyung ? Yungie ?"

"Chanyeol hyung ? T-tidak apa.. aku—"

"Kenapa kau begitu shock ?" Chanyeol menyentuh kening Kyungsoo takut tiba-tiba dia mengalami panas tinggi, juga mengecek tubuhnya dari atas sampai bawah. Saat ini ia sedang overprotective.

Kyungsoo menggeleng kecil lalu menatap Chanyeol tajam ditambah wajah datar andalannya. Ia melihat Irene sejenak, mari kita katakan jika ia sedang terkejut setengah mati namun tidak bisa berbicara satu katapun.

"Selamat pacarmu kembali" Setelahnya Kyungsoo pergi menjauh kalau bisa tidak bertemu lagi dengan Chanyeol juga... Irene.

"C-Chanyeol" Chanyeol yang tadinya masih loading menoleh ke kiri, matanya melebar dengan bibir yang terbuka sedikit.

"Irene..." Lirihnya. Lalu mereka saling menatap satu sama lain sepeti halnya drama korea.

Dilain tempat, Kyungsoo sedang menaiki taksi untuk pulang atau memang ia harus pergi ke suatu tempat untuk mendinginkan kepalanya. Tapi suara bisikan terus terdengar membuatnya bergemetar ketakutan. Ia juga mencoba menahan isakan yang akan keluar karena suara itu.

Dia membunuhmu

D I A.

meracunimu...

.

.

.

Kini, Chanyeol dan Irene tengah duduk berhadapan di sebuah cafè yang berada di dalam gedung. Mereka berdua masih tenggelam dalam dunianya masing-masing.

Sebuah keajaiban mempertemukan mereka kembali


"Aku... merindukanmu, Chanie" Irene membuka pembicaraan.

"Bagaimana kau bisa hadir lagi ?" Bukannya membalas rindu, Chanyeol malah menanyakan hal lain, ia tidak suka berbasa-basi.

Irene menjilat bibirnya yang kering, lalu menunduk memperhatikan kukunya yang bercat pink "Secret"

𝐏𝐑𝐎𝐒𝐎𝐏𝐀𝐆𝐍𝐎𝐒𝐈𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang