sebelas

809 99 29
                                    

"Siapa yang bilang kau bisa minum hm?"

"Eh macan!—maksudku—OH ASTAGAH CHANYEOL ?"

Tarikan di lengannya membuatnya mundur sedikit sambil terkejut. Hampir saja ia bisa mengumpat kata monyet seperti tadi.

"Tidak ada acara minum-minuman. Kau. Do Kyungsoo. Pulang. Sekarang" Chanyeol berkata lantang sambil menatap dingin ke Kyungsoo. Beberapa orang menyaksikan mereka seperti drama korea.

Kyungsoo melepas kasar cengkraman Chanyeol di lengan kirinya "Apa-apaan kau bocah?! Kau saja yang pulang sendiri sana hus hus! Tinggalkan aku sendiri"

"Tidak"

"Bergerak sana! Menjauhlah 10 meter"

Kyungsoo berbalik dan mulai berjalan cepat menuju tempat minum yang berjarak tidak jauh dari mereka berdua. Ia kembali menoleh ke belakang, dan ternyata Chanyeol juga berhenti disana. Itu berarti Chanyeol mengikutinya.

"Sudah ku bilang. Sana pulang! Siapa yang membutuhkanmu disini" Kyungsoo berteriak sedikit karena memang jarak mereka berdua agak sedikit jauh.

Chanyeol melipat tangannya tidak peduli dengan perintah Kyungsoo "Kau bilang menjauh 10 meter. Maka kulakukan, agar bisa menjagamu dari belakang atau depan sekaligus. Aku tidak akan meninggalkanmu"

Kyungsoo merona tipis mendengar deretan kalimat ehm romantis? dari Chanyeol. Sepertinya ia tidak pernah menyalakan musik rock dijantungnya saat ini.

Kyungsoo menghela nafas "Baiklah. Temani aku minum—"

"Tidak boleh!—"

"—Hanya satu botol atau kau menjaulah 200 meter"

Lalu dengan pasrah Chanyeol mengikuti Kyungsoo yang sudah berjalan lebih dahulu di depannya.

.

.

.


Walapun sudah disuruh menjauh 10 meter, Chanyeol tetap kekeuh untuk duduk di samping Kyungsoo. Kalau nanti ada yang duduk terus genit terus grepe² gimana ?

Bisa-bisa keesokan harinya atau menit berikutnya orang itu tidak akan bisa menginjak tanah lagi.

"Minum ?" Tawar Kyungsoo dan dibalas gelengan oleh Chanyeol "Satu soju, ahjummaa!"

Selang beberapa detik kemudian, satu gelas soju diantar ke meja Kyungsoo dan Chanyeol berada "Silahkan, anak muda" tidak lupa Kyungsoo mengucapkan terima kasih padanya.

Setelah menuang dan meneguk satu gelas kecil, Kyungsoo langsung meletakkannya di meja "Oh ya, hyung mengingat irene noona ?"

Chanyeol memiringkan kepalanya bingung "Perempuan tadi siang ? Maksudmu mengingat bagaimana ?"

Kyungsoo kembali meneguk gelas keduanya, kemudian menatap Chanyeol tajam "Pabo! Kau kan k-kurang bisa mengingat wajah seseorang bukan ? K-kenapa kau mengingat si Irene itu ?"

"Kau tau apa tentang Irene ?" Tanya Chanyeol balik yang membuat Kyungsoo terdiam, tapi stelahnya ia meneguk gelas ketinganya.

Sebenarnya ini yang sedari tadi Kyungsoo pikirkan. Bagaimana caranya Chanyeol bisa mengingat Irene ? Padahal mengingat Kyungsoo saja sedikit susah. Kenapa begitu sesak dan menyebalkan ? Tapi apakah ini yang dinamakan—

"Tunggu. Kau cemburu ?" Tanya Chanyeol membuat Kyungsoo melotot horor padanya.

"RIDICULOUS! Big no, okay ?! Pertanyaan konyol macam apa itu" Kalimat terakhir terucap dengan berbisik, Kyungsoo juga merasakan pipinya memanas, apa mungkin tempat ini kurang AC ?

𝐏𝐑𝐎𝐒𝐎𝐏𝐀𝐆𝐍𝐎𝐒𝐈𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang