tigapuluh

295 51 3
                                    

Sedari tadi Chanyeol khawatir. Sudah sekitar 3 kali ia memencet bel rumah Kyungsoo tapi tidak ada jawaban dari si penghuni rumah itu.

Padahal ia ingat Kyungsoo selalu cepat dan peka dalam berbagai hal.

Ya terkecuali kalau dikasi rumus matematika lemot pasti.

Tapi sumpah sekarang ia panik luar biasa, melirik sejenak popi yang duduk tenang disampingnya–oh dan vivi yang juga ikut disuruh Sehun katanya.

Lain kali ingatkan Chanyeol untuk memotong gajinya Sehun karena seenak pantatnya menyuruh menjaga vivi si anjing nyolot kalau kata Chanyeol.

Mengambil handphonenya, tentu saja langsung menelpon Kyungie kesayangannya. Tapi sebelum deringan kedua, ia terkejut melihat perawakan Kyungsoo yang sedang berjalan pulang. Tentu saja ia mengenal jelas Kyungsoo dari tubuhnya yang pendek namun terlihat mungil dan lucu.

"ASTAGA KYUNGSOO ?!"

Kyungsoo tersentak ketika namanya dipanggil keras. Melirik melihat wajah Chanyeol yang tidak bersahabat. Oh tidak, ia takut sekali ketika Chanyeol mulai berjalan kencang ke arahnya.

Tapi kembali terkejut saat mendapati sebuah pelukan yang erat dan hangat dari si Pria Park ini.

"Kau kemana hm ? Kenapa pergi ? Kenapa tidak minta izin ? Kenapa tidak memberitahu ?" Pertanyaan panjang itu dilontarkan secara rap.

"A-aku minta maaf" Kyungsoo jadi ragu melihat apalagi melirik Chanyeol, ia merasa sangat bersalah.

Chanyeol menghela nafas, mengecek tubuh Kyungsoo dari atas ke bawah beberapa kali "Syukurlah kau pulang dengan tubuh yang utuh"

Kyungsoo mendesis "Kau menginginkan tubuhku sudah mengapung di Sungai Han ?"

Chanyeol terkekeh mendengarnya "Astaga- pikiranmu jelek sekali menilai perkataanku"


"Woah woah~ what do we have here. Apakah ini calon mantuku ?"

Mendengar suara wanita yang masih asing ditelinganya ia menoleh, menangkap perawakan wanita yang mungkin sudah berumur lebih dari 30 tahun. Menilainya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki seperti scanning, Chanyeol benar-benar waspada.

"Chan hyung" Chanyeol kembali menatap Kyungsoo, ketika Kyungsoo menarik pelan ujung kemejanya "Ini mamaku, Do Soori"

Chanyeol yang sedari tadi memasang wajah waspada kemudian merubah tatapannya menjadi sangat sangat sangat lembut. Ia malu astaga, first impression yang tidak bagus untuk calon mertua.

"H-halo tante" Entah mengapa, Chanyeol merasa sangat ragu dan takut sekarang. Nyalinya menciut melihat tatapan tajam calon mertuanya.

Kyungsoo dan sang mama hanya terkekeh melihat tingkah manusia Park satu ini "Sayang, angkat kepalamu. Apakah mama terlihat seperti tante-tante ? Kecewa mama mendengarnya" Itu Mama Do yang berbicara sedikit meledek.

"Mama ish ! Jangan begitu entar Chan hyung nangis" Kyungsoo menatap tajam mamanya, tangannya menggapai kepala Chanyeol walau harus berjinjit, lalu menariknya ke dalam pelukannya.

"Oh astaga ahahahah ! Jason sayang, mama hanya bercanda~ mulai sekarang panggil mama ya, Chanyeol-aa"

Ini pertanda ia diterima jadi calon menantunya bukan ?

.

.

.




"Tuh kan panas lagi. Kamu nakal sih" Chanyeol hanya bisa menghela nafas untuk kesekian kalinya. Oh ya dan Mama Do sedang memasak bubur untuk Kyungsoo tentunya.

𝐏𝐑𝐎𝐒𝐎𝐏𝐀𝐆𝐍𝐎𝐒𝐈𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang