delapan

994 121 24
                                    

Chanyeol mau mati saja.

"Dy dy-! Dicanaaa cucu cokyat naa-! Ayu ayu lama cekayi jalanna, dy abic dicunat ?" Yungie merengut kesal karena Chanyeol sedari tadi cengo menatapnya sambil berjalan lambat macam siput. Bahkan semutpun menang dibanding dia.

Oh tolong, ia hanya tidak mau mati karena diabetes berlebihan.

"Eh ? I-iya bentar, Kyung.." Chanyeol mendesah pelan saat Yungie sudah berlari jauh, semoga dia bisa mengejarnya ataupun mengenalnya.

Tapi syukurlah dia bisa mengikuti lariannya Kyungsoo, pasti kalian tau lah kakinya panjangan siapa.

"Tu tu-! Cucu cokyatnaa ambiyiin dung, dy. Tinggi~ yungie kakina kependekan" Lalu Yungie terkekeh sendiri--sampai senyuman berbentuk hati itu muncul--sambil mengangkat sebelah kakinya menunjukkan pada Chanyeol.

Chanyeol menatap ke atas, melihat berbagai variasi macam rasa dari susu itu. Ada rasa stroberi sampai coklat. Tangan Chanyeol terangkat ke atas mengambil satu susu berbentuk balok itu lalu memberikannya kepada Yungie.

"Ihhh ?! Itchu buthan cokyat-! Matana themana eoh—DWADDY DANAN NANIS-?!" Setelahnya Yungie sedikit berteriak lalu memeluk Chanyeol erat.

Alasan dia teriak karena, udah ngeliat wajah Chanyeol mewek gitu :( kaya suami² takut istri.

Tapi, Chanyeol masih memproses kata-kata Yungie. Nih bocah umur brapa sih? untung lucu.

"Ah, gapapa kok, baby—daddy ga bakal nangis, toh, dah besar gini" Chanyeol membalas pelukannya tak kalah erat.

Yungie melepasnya sedikit, menatap Chanyeol polos "b-beneyan-? Api, dy imutch-imutch wajahnaaa~ mian, Yungie alo calah omong"

Chanyeol tersenyum menangapinya "dimaafkan, jadi yang warna apa, Kyung ?"

"Cu cu yang walna kuning, ada geyas cama capina cokyat" Yungie menunjuk salah satu susu disana lalu segera Chanyeol mengambilnya lalu dibeli oleh mereka. Dan tentu Chanyeol yang bayar:)

"Mwaasih—" Cup.

Chanyeol merona sedikit mendapat kecupan dipipinya "s-sama-sama.."

.

.

.









Chanyeol dan Kyungsoo dalam perjalanan pulang, suasananya sedikit ramai memang karena Yungie yang sedari tadi mengoceh--meracau tidak jelas.

"Mumumu~ dwaddy, ayu ayu cepat puyang-! Hyunnie uda bawel" Yungie mengecrutkan bibirnya, sedari tadi badannya bergerak terus kekanan kekiri.

"Sabar, baby, Hyunnie? Nugu?" Chanyeol bertanya tetapi pandangannya masa terarah ke jalanan.

Yungie menoleh memandang Chanyeol penuh tanya "Hyunnie wupa maca-? Yang wucu walau wucuan Yungie, cama puna na Cehun Ahjucci"

Sehun? Chanyeol membatin.

"Oh" Jawab Chanyeol seadanya, ya walau ia masih penasaran apa hubungan si Hyunnie itu dengan Sehun.

Chanyeol penasaran masa lalu nya, sementara ini ia dikatakan juga mengalami hilangan ingatan sementara. Tapi ini sudah 5 tahun, tidak ada perkembangan.. mungkin saja karena ia belum mengenal kembali malaikat kecil di sebelahnya ini.

Saking lama melamun, tiba-tiba saja lampu merah menyala mendadak membuat Chanyeol ikutan menginjak rem dadakan. Yungie yang sedari tadi bergumaman santai terkejut kala mobil milik Chanyeol terhenti secara tiba-tiba.

𝐏𝐑𝐎𝐒𝐎𝐏𝐀𝐆𝐍𝐎𝐒𝐈𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang