"Hm.. Aku hanya ingin menyerahkan ini, Sehun"
Kai memberikan sebuah amplop coklat dengan banyak uang di dalamnya.
"Apa ini, Pak?"
"Bukalah"
Sehun mengambil amplop coklat itu.
"Hm.. Tidak perlu kau memberikan ini kepadaku, Pak"
Sehun menyodorkan kembali amplop coklat itu kepada Kai.
Kai mengernyitkan alisnya.
"Kau yakin?"
Sehun mengangguk.
"Aku ikhlas menolong ibu itu Pak, aku tak meminta bayaran apapun"
Kai menghela nafasnya dalam, dia benar-benar kagum dengan karyawannya yang satu ini.
Tiba-tiba Krystal muncul dengan membawa nampan berisi air minum dan meletakkan di meja.
Kai sedari tadi terus tersenyum dan memperhatikan Krystal. Krystal merasa risih, dia menyenggol lengan Sehun.
Sehun menoleh dan mata Krystal mengisyaratkan sesuatu kepadanya.
Sehun mengerutkan dahinya saat dia tak mengetahui apa maksud dari kode yang diberikan oleh Krystal.
"Kau kenapa?" ucapnya pelan.
Krystal melotot dan memanyunkan bibirnya. Dia kemudian berlalu dan pergi.
Sehun hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Ada apa dengannya?" gumam Sehun.
Kai hanya terkekeh saat melihat ekspresi kebingungan Sehun.
***
Tiga bulan berlalu...
Kai masih belum memberitahukan yang sebenarnya kepada Krystal maupun Sehun. Dia masih menyembunyikan kebenarannya.
Kai menatap jam dinding di kamarnya yang sudah menujukkan pukul dua belas malam namun Jennie belum juga kembali.
Kai merasa gelisah, dia kemudian mengambil ponselnya di nakas dan mencoba untuk menghubungi nomor ponsel Jennie.
"Ahh sial.. Mengapa nomornya belakangan ini selalu tidak aktif. Sebenarnya apa yang dilakukannya setiap malam? Aku jadi penasaran, masa iya dia selalu kumpul dengan teman-temanmya hingga larut malam seperti ini, lihat saja Jennie jika kau pulang aku akan mengintrogasimu dengan berbagai pertanyaan. Sikapmu benar-benar membuatku geram, kau bahkan jarang mengurusku belakangan ini" ucap Kai kesal.
Kai menatap foto pernikahannya dengan Jennie dan membantingnya dengan kasar.
"Jika memang hubungan kita ini sudah tak ada lagi artinya di matamu lebih baik kita akhir saja semuanya" teriak Kai.
***
"Ueekk.. Ueekk.. Ueekk"
Krystal merasakan mual yang sangat hebat, dia merasakan ada sesuatu yang terjadi di dalam perutnya yang membuatnya selalu ingin memuntahkan apa saja yang baru dia makan.
Bahkan saat mencium bau yang sangat menyengat pun dia akan merasa sangat mual sekali.
Krystal masih ada di dalam kamar mandi dan memuntahkan seluruh isi di perutnya.
Dia menyalakan keran airnya dan mebasuh wajahnya dengan air yang mengalir.
Dia mengatur nafasnya, dia menatap cermin yang terletak di dalam kamar mandinya.
Dia merengut dan menangis.
Krystal menjatuhkan tubuhnya di lantai kamar mandi itu.
'Mengapa? Mengapa semua terjadi seperti ini Tuhan? Bahkan aku dan Sehun tak pernah melewati batasan dalam berhubungan mengapa sekarang aku hamil' batinnya lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
FanfictionKrystal tiba-tiba hamil, ia tak tahu siapa yang menanam benih di dalam rahimnya. Ia tak pernah melewati batas saat berpacaran dengan Sehun. Akibat inseminasi buatan yang salah sasaran Krystal hanya bisa pasrah saat ada nyawa lain yang hidup di dalam...