Kebahagiaan Baru?

1.1K 81 0
                                    

"Hei sayang.. Kita ke ibu yuks.. Ayoo" pria itu sibuk menggendong dan bercanda dengan anak itu.

"Hei nona, mau kau beri nama siapa dia?"

"Sehun"

"Hmm not bad"

"Sehun.. Ibumu memberimu nama Sehun, apa kau menyukainya sayang?"

Bayi itu tertawa dan tersenyum.

"Lihat dia nona, dia tersenyum itu artinya dia menyukai nama itu"

Krystal mengangguk.

"Kau mirip seperti Sehun" ucap Krystal lagi.

Kali ini pria itu langsung menoleh, senyuman di bibirnya mendadak hilang.

"Sehun? Jadi Sehun bukan nama untuk bayi ini? Itu kau katakan karena kau menganggapku seperti Sehun?"

Krystal mengangguk.

"Iya.. Kau mirip seperti Sehun, tapi tak masalah jika aku memberikan nama itu untuk putraku"

Pria itu masih menatap tak percaya.

"Terimakasih kau telah menolongku"

Pria itu tersenyum sangat manis.

"Hmm.. Aku tak tega membiarkan kau sendiri tadi menyebrang jalan seperti itu, maafkan aku karena tadi tak sengaja mendorong tubuhmu hingga membuat kau terkejut lalu pingsan"

Krystal mengernyitkan dahinya, dia berusaha mengingat kejadian itu.

"Itu bukan salahmu"

"Oh iya.. Dimana suamimu? Aku sampai lupa memberitahunya jika jagoannya telah lahir"

Pria itu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya.

"Katakan! Berapa nomor ponselnya, biar aku yg menghubunginya"

Krystal masih terdiam, dia malah mengalihkan pandangannya. Airmatanya tiba-tiba mengalir, dia mengontrol emosinya karena rasa sesak di dalam dadanya.

"Hei.. Ada apa nona? Apa kau tak hafal nomor ponsel suamimu?"

Pria itu kembali bertanya dengan raut wajahnya yang iba.

Krystal menoleh, dia menggelengkan kepalanya. Pria itu menaikkan sebelah alisnya karena dia tak mengerti dengan maksud Krystal.

"Aku sudah tak memiliki seorang suami" ucapnya pelan.

Pria itu tak menyangka, dia langsung menghampiri Krystal dan menepuk bahunya pelan.

"Maafkan aku.. Aku tidak mengetahuinya"

Krystal mengangguk.

"Kalian sudah berpisah?" tanyanya meyakinkan.

"Iya.. Tuhan yang memisahkan aku dengannya hingga kami terpisah oleh dunia yang berbeda"

"Dunia berbeda? Astaga"

Krystal tersenyum kaku.

"Sini berikan putraku"

Krystal mengulurkan tangannya, pria itu dengan perlahan memindahkan bayi yog sudah nyaman diperlukannya kembali ke sisi ibunya.

Krystal mencium lembut jagoan kecilnya, bayi itu tersenyum dan tertawa. Krystal tersenyum miris, karena bayinya mirip sekali dengan Kai.

"Lalu kau tinggal dimana, nona?"

"Di Guryong"

"Astaga! Kalian berdua tinggal di Guryong? Tidak boleh! Itu lingkungan kumuh kasian bayimu, mengapa kau tidak tinggal di rumah yang layak saja? Memang suamimu tak meninggalkan rumah atau harta apapun? Uppss maaf jika aku lancang"

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang