"Tzuyu.. Dimana kakakmu? Bukankah tadi dia keluar rumah bersamamu?"
"Kakak bilang dia akan ke kantor dulu bu, ada urusan yang harus dia selesaikan"
"Astaga.. Anak itu, mengapa di saat seperti ini dia masih mementingkan pekerjaan"
Tzuyu hanya mengedikkan bahunya.
Krystal gelisah berdiri di depan altar, matanya masih tertuju kepada Kai dan Yeri, lebih tepatnya Kai karena dia yang sedari tadi menggendong Sehun, sesekali terlihat Kai tersenyum saat melihat tingkah menggemaskan anaknya. Hati Krystal merasa sejuk saat melihat senyuman Kai, masih terlihat sama dan sangat tulus.
Entah mengapa timbul rasa penyesalan di dalam hati Krystal karena telah menyia-nyiakan pria seperti Kai, bahkan Sehun sebelum meninggal pun menitipkan Krystal kepada Kai. Tapi karena dia begitu angkuh atau terlanjur membenci Kai dia seakan tak menghiraukan pesan terakhir Sehun.
Bola mata Krystal berputar menatap sekelilingnya, bayangan pernikahan dirinya dan Kai berkelebat di pikirannya. Entah apa yang dia rasakan saat ini, entah mengapa hatinya menginginkan Kai sekarang.
Aneh memang!
Dia menerka perasaan yang dia rasakan kepada Sean, mengapa tak sedalam saat dia mencintai Sehun. Atau dia hanya terlena karena wajah mereka mirip?
Apakah Sean hanya pelarian saja?
Berbagai pertanyaan mencuat di benak Krystal.
Hatinya pilu saat mengingat peristiwa kelam saat Sehun menghembuskan nafas terakhirnya.
Tapi hatinya seakan perih dan teriris saat melihat kebahagiaan yang terpancar di raut wajah Kai.
Dia telah menyadari jika dia salah melangkah dan salah dalam mengambil keputusan. Bahkan dia merutuki dirinya sendiri karena menuliskan surat yang begitu menyakitkan untuk Kai.
Krystal masih termenung, matanya masih terus saja menatap Kai yg sedang bergurau dengan putranya.
Airmata Krystal perlahan jatuh, jika Tuhan mengizinkan ingin dia memperbaiki semuanya, namun sekarang akan terasa sangat terlambat karena Krystal memilih menikah dengan Sean.
Bola mata Krystal tertuju pada pergelangan tangan Kai. Matanya membulat sempurna saat dia melihat Kai melilitkan kalung kalung berliontin cincin miliknya di pergelangan tangannya.
Hatinya kembali terasa perih, dia merasa jika dirinya sangat kejam. Masih teringat dengan jelas gurat kesedihan Kai saat Krystal memberikan cincin itu kepada Kai dan mengatakan ingin berpisah dengannya.
Peristiwa kelam itu tiba-tiba mengingatkannya, entah hati pria itu terbuat dari apa hingga dia sudi untuk datang ke pernikahan orang yang telah menyakitinya.
Krystal masih menatap seksama Kai dan pandangannya beralih saat melihat sekelompok polisi datang.
"Apa disini ada keluarga dari Sean?"
Nyonya Kang dan Tzuyu dengan cepat menghampiri polisi yang sedang berbicara itu.
"Ya pak, ada apa? Aku ibunya"
"Maaf nyonya kami ingin memberitahukan jika Sean mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat kejadian"
"APAAA???"
Krystal sangat terkejut, airmatanya menetes dengan deras, dia langsung berlari dari altar dan menghampiri polisi itu.
"Pak.. Mungkin kau salah orang, Sean dia sedang menuju kesini, dia pasti secepatnya akan sampai"
"Maaf nona, tapi apa ini dompet miliknya? Kami menemukan identitas ini di tubuh korban dan setelah pihak rumah sakit mengidentifikasi dengan sidik jarinya, jasad itu adalah Sean. Menurut saksi yang melihat kejadian itu, mobil Sean melaju sangat kencang dan terlihat kehilangan kendali, dia membanting stir ke kiri hingga mobilnya jatuh ke jurang yang meledak sedangkan jasad Sean terhempas keluar dan kepalanya terbentur dengan sebuah batu besar dan mengalami pendarahan, dia menghembuskan nafas terakhirnya di tempat kejadian"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
FanfictionKrystal tiba-tiba hamil, ia tak tahu siapa yang menanam benih di dalam rahimnya. Ia tak pernah melewati batas saat berpacaran dengan Sehun. Akibat inseminasi buatan yang salah sasaran Krystal hanya bisa pasrah saat ada nyawa lain yang hidup di dalam...