Dilema

1.2K 119 1
                                    

"Bagaimana cara memberitahu kepadanya? Jika tidak sekarang lalu kapan? Hmm aku harus bagaimana?"

Kai terus mondar-mandir di kamarnya, dia benar-benar merasa sangat gelisah.

"Ada apa Kai?" tanya Jennie yang tiba-tiba datang.

Kai menoleh.

"Kau darimana saja?" tanya Kai bingung saat melihat Jennie yang pulang sangat larut malam.

"Hm.. Itu.. Aku ke tempat temanku Kai, hari ini dia sedang ada acara bridal shower"

"Benarkah? Kenapa wajahmu terlihat tegang seperti itu? Dan kenapa kau tak mengatakannya padaku?"

Jennie menelan ludahnya, dia melirik ke arah Kai lalu tersenyum kaku.

"Hmm aku hanya takut kau akan marah"

Tak lama ponsel Kai berdering, dia melirik layar di ponselnya dan menatap Jennie sejenak.

"Nanti kita bicarakan lagi" ucapnya sambil melangkah pergi.

Jennie mengelus dadanya dan menghembuskan nafasnya lega.

"Ya Seulgi? Katakan"

"......."

"Iya memang dia akan hamil, kan? Lalu bagaimana?"

"......."

"Baiklah besok akan aku coba memberitahukannya kepada Sehun"

Kai menutup panggilan di ponselnya.

Tak lama ponselnya berdering kembali.

"Apa? Pabrik kebakaran? Baiklah aku akan segera kesana"

Kai langsung berlari mengambil kunci mobilnya tanpa pamit dahulu kepada Jennie.

Kai menuju mobilnya dengan tergesa-gesa.

***

"Mengapa semua ini bisa terjadi?" tanya Kai dengan nada cemas.

"Nampaknya karena konsleting listrik pak"

"Apa semua sudah diamankan?"

"Sudah pak"

"Pak.. Pak Sehun masih di dalam, tadi dia membantu untuk mengevakuasi seluruh karyawan, tapi dia malah terjebak di dalam"

"Apa? Cepat selamatkan Sehun" teriak Kai.

Mereka langsung berlari masuk, namun kobaran api sudah sangat menyebar luas.

"Bagaimana ini, Pak? Kita kehilangan jalan, seluruh jalan sudah dipenuhi api"

Kai mengusap wajahnya kasar.

"Tolong.. Tolongg.. Tolonggg" teriak seseorang dari dalam gedung.

"Sehun.. Itu suaranya bukan?'

Kai tanpa ragu menembus kobaran api itu, dan benar saja dia melihat Sehun terbaring lemah dengan potongan kayu yang menimpa kakinya.

"Sehun.. Bertahanlah" ucap Kai pelan.

Sehun perlahan menutup matanya.

Kai berusaha untuk menyelamatkan Sehun dan membawanya pergi dari sana.

"Pak.. Sehun" ucap seluruh karyawan panik.

"Cepat tolong bawa kami ke rumah sakit" perintah Kai.

Seseorang mengambil kunci mobil Kai dna mulai mengemudikannya.

"Sehun, bertahanlah"

Kai menatap tubuh Sehun yang terkena luka bakar. Dia hanya meringis kesakitan.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang