Kenyataan

1K 92 0
                                    

"Kenapa tadi kau tak membangunkanku, Kai?" tanya Krystal.

Kai masih berkutat dengan pikirannya sendiri, dia benar-benar takut Krystal akan menjauh darinya, istri yang baru saja dia miliki akan menjauh karena dia tak sengaja menjadi penyebab kematian suaminya yang pertama.

Krystal menatap Kai bingung, dia memanyunkan bibirnya.

Dia benar-benar kesal karena Kai mengacuhkannya.

"Apa yang terjadi kepadamu, Kai? Mengapa daritadi kau hanya diam saja? Apa tadi kau salah makan disana? Atau kau meminum minuman yang aneh, hm?"

Kai lagi-lagi tak menoleh, dia mengacuhkan pertanyaan Krystal. Krystal benar-benar kesal, dia mencubit perut Kai.

"Aawww" rintihnya.

Krystal terkekeh. Kai menepikan mobilnya.

"Ada apa? Mengapa tiba-tiba kau mencubitku?"

"Daritadi aku bertanya kepadamu tadi kau malah mengacuhkan aku" gerutunya.

Kai menarik nafasnya dalam, dia memejamkan matanya. Bayangan buruk tentang kepergian Krystal setelah mengetahui semuanya benar-benar mengusik pikiran Kai. Dia tak ingin kehilangan gadis yang baru saja dia miliki, bahkan dia sudah terlanjur menyayanginya. Bahkan di dalam perut gadis itu ada benih Kai di dalam sana, calon penerus keturunannya.

Kai benar-benar bingung, dia memijat keningnya dan itu membuat Krystal heran.

"Kai.. Apa kau baik-baik saja?" tanya Krystal cemas.

Kai hanya terdiam, dia terus memikirkan kemungkinan yang akan terjadi saat kasus Sehun di buka dan rekaman CCTV itu pasti menunjukkan dengan jelas jika pelakunya adalah dia, walapun dia secara tidak sengaja telah menabrak Sehun.

"Kai" panggil Krystal lagi.

Kai kali ini mendengar, dia membuka matanya dan menoleh Krystal dengan tatapan yang sangat lirih.

Dia kemudian langsung memeluk tubuh Krystal erat, dia menyandarkan kepalanya di bahu Krystal. Mengeratkan pelukannya dan menangis dalam diam.

Krystal bingung dengan sikap Kai tapi entah mengapa dia sangat nyaman berada di pelukan Kai.

"Ada apa Kai? Kau bisa ceritakan semua masalahmu kepadaku, apa yang terjadi? Katakanlah!"

Kai hanya terdiam, dia masih menangis. Airmatanya benar-benar tak bisa dia bendung, dia hanya ingin memeluk erat tubuh gadisnya ini sebelum dia terlambat dan tak bisa lagi memeluknya.

***

Krystal menatap lekat wajah pria yang sudah menjadi suaminya itu, setelah mereka kembali Kai langsung masuk kamar dan tidur.

Krystal benar-benar iba dengan sikap Kai tadi, Krystal tau sebenarnya jika Kai menangis tadi. Tapi dia tak ingin bertanya karena berkali-kali dia bertanya Krystal tak pernah mendapatkan jawabannya.

Kai hanya terdiam, seolah mulutnya terkunci atau mungkin dia memang sangat tertutup dan tak ingin menceritakan masalahnya kepada orang lain.

Krystal mengelus lembut dahi Kai. Dia menatap lekat tiap inchi wajah Kai yang terlihat sangat tampan itu. Tak kalah tampan dengan suaminya yang dulu.

Krystal merasa beruntung karena Kai mau menikahinya setidaknya jika anak dalam kandungan Krystal lahir dia mempunyai seorang ayah.

"Apa yang terjadi kepadamu, Kai? Mengapa kau menjadi sangat murung setelah pulang dari pesta tadi?"

Krystal terus menatap lekat wajah suaminya hingga dia terlelap karena tak bisa menahan kantuknya.

***

"Permisi! Apa benar ini kediaman Tuan Kim Kai?" tanya seorang polisi.

Ibu Kai hanya mengangguk.

"Iya, ini kediaman putraku. Ada apa memangnya?"

"Kami ditugaskan untuk menangkap Tuan Kim Kai karena diduga dia telah menabrak Tuan Oh Sehun hingga membuatnya meninggal dunia"

PRAANNKKK...

Krystal menjatuhkan nampan yang sedang di bawanya.

Ibu Kai menoleh, Kai yang baru saja keluar dari kamarnya bingung saat melihat sekelompok polisi datang.

"Apa kau yang bernama Kim Kai?"

Kai mengangguk.

"Tuan Kim Kai, kau ikut kami. Kau diduga menjadi tersangka karena menabrak Tuan Oh Sehun hingga meninggal dunia"

Kai hanya mengangguk pasrah. Polisi memborgol tangan Kai.

Krystal menatap tak percaya, dia berharap ini adalah mimpi buruknya. Namun saat dia mencubit lengannya dia merasa sakit.

Krystal tak kuasa menahan airmatanya, dia benar-benar terkejut dengan semua ini. Suami barunya adalah orang yang menyebabkan suami sebelumnya meninggal.

Kai menoleh ke arah Krystal, airmatanya jatuh lolos dari pelupuk matanya. Dia menatap lirih wajah Krystal. Krystal mengalihkan pandangannya, dia benar-benar tak menyangka dengan semua ini.

Saat tubuh Kai diseret untuk keluar dari apartementnya, Krystal menghentikannya.

"Tunggu dulu Pak polisi" teriaknya.

Kai menoleh.

PLAAAKKK...

Kai memegangi pipinya yang baru saja ditampar oleh Krystal.

"Aku tak menyangka jika kau sejahat itu Kai! Mengapa kau menyembunyikan semua ini, hah? Dan ini (membuka cincin pernikahannya, kemudian dia memberikannya kepada Kai) bahkan aku tak sudi menjadi istrimu lagi karena kau telah membunuh suami yang sangat aku cintai, aku benar-benar tak menyangka" teriaknya.

Kai hanya menangis dan menelan ludahnya. Dia benar-benar merasa sesak di dalam dadanya.

"Mulai hari ini kau bukan suamiku lagi Kai, mulai hari ini kita tak memiliki hubungan apapun lagi. Kau telah merenggut kebahagiaanku, kau telah membunuh orang yang aku cintai dariku. Kau jahat Kai. Aku sangat membencimu" teriaknya.

Kai hanya memejamkan matanya dan menangis.

Polisi menarik lengan Kai yang sudah diborgol, dia benar-benar pasrah. Dia terus menatap wajah Krystal yang masih mengalihkan pandangannya. Hatinya benar-benar sesak dan sakit, kenapa takdir hidupnya tak pernah berujung bahagia. Kenapa hanya ada kesedihan di dalam takdir hidupnya.

"Aku benar-benar membencimu Kai.. Sangat membencimu" isaknya.

Kai menatap lirih cincin pernikahan milik Krystal, dia benar-benar tak menyangka hubungan yang baru saja terjalin kini terpaksa harus hancur karena ulahnya walaupun dia tak sengaja tetap saja dia bersalah. Kai hanya pasrah saat Tuhan kembali lagi mempermainkan takdirnya.

To be continued...

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang