"Apa kau sudah merasa sedikit baikan?" tanya Kai sedikit khawatir.
Krystal mengangguk pelan, matanya terlihat sangat sembab dan Kai benar-benar tak tega melihatnya.
"Berhentilah menangisi keadaan ini, karena semuanya telah terjadi, Krys" ucap Kai lembut.
Krystal masih terdiam, dia kemudian mendongakkan kepalanya. Dan menatap wajah Kai lekat.
"Aku bersedia Kai" ucapnya pelan.
Kai menaikkan sebelah alisnya.
"Bersedia? Bersedia untuk apa?"
"Apa pertanyaanmu siang tadi masih berlaku?"
Kai merasakan detak jantungnya yang semakin terpompa sangat cepat. Dia mengembangkan senyuman di bibirnya.
"Kau yakin, Krys?" tanyanya berusaha untuk meyakinkan.
Krystal mengangguk.
Kai langsung memeluk Krystal dengan sangat erat, entah mengapa dia merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat ini.
"Aww.. Sakit" rintih Krystal.
Kai langsung melepaskan pelukannya.
Krystal memegangi perutnya dan merintih kesakitan.
"Krystal? Apa yg terjadi kepadamu?"
Krystal hanya meringis kesakitan.
***
"Aku sudah memberikannya suntikkan untuk mengurangi rasa sakit di perutnya Kai, ini sebenarnya hal yang sangat wajar dialami oleh setiap wanita yang sedang mengandung di saat usia kandungan masih sangat muda, kau harus selalu menjaganya Kai dan jangan sampai kau kehilangan calon bayimu" jelas Seulgi.
Kai hanya mengangguk.
"Seul"
Seulgi menoleh.
"Mengenai hasil test kesuburanku apa kau sudah mendapatkan hasilnya?"
"Oh iya Kai. Aku membawanya untukmu"
Seulgi langsung membuka tasnya dan memberikan sebuah map kepada Kai.
Dengan tangan gemetar Kai mulai membuka map itu.
Kai terbelalak saat melihat hasil testnya.
"Seulgi. Ini—"
"Iya Kai. Tidak ada masalah apapun yang terjadi pada kesuburanmu, semua sangat normal dan bagus, seharusnya kau bahkan tak perlu menjalani proses bayi tabung atau inseminasi buatan, karena tidak ada yang bermasalah dengan kondisimu"
Kai mengepalkan telapak tangannya.
"Wanita itu benar-benar menjijikkan" ucapnya geram.
"Kai.. Mungkin memang ini jalan Tuhan untuk menunjukkan kepadamu jika Jennie memang tidak pantas untuk kau pertahankan"
Kai hanya terdiam dan tak bergeming, matanya kini tertuju pada sosok gadis cantik yang tengah terlelap.
Kai tersenyum saat melihat gadis itu.
"Dia menerimaku, Seul"
Seulgi tak menyangka, dia kemudian memeluk Kai dan merasa sangat bahagia.
"Ahh selamat Tuan Kim" ucapnya dengan menepuk bahu Kai.
"Aku hanya bisa berharap suatu saat nanti jika dia mengetahui semuanya dia tak akan marah atau membenciku"
Seulgi menatap sedih ekspresi sahabatnya itu.
"Kenapa kau tak jujur dari sekarang saja Kai?"
Kai hanya menggeleng.
"Ini bukanlah waktu yang tepat"
***
"Krys. Ayo"
Krystal masih terdiam, dia terus bersembunyi di belakang tubuh kekar milik Kai.
"Kai.. Kau kesini, nak?" tanya seorang wanita paruh baya.
Dia langsung memeluk erat tubuh putra yang sangat dia rindukan.
"Mom. Perkenalkan, dia Krystal. Dia yang akan menjadi istriku nantinya"
Nyonya Kim celingak-celinguk mencari keberadaan Krystal. Kai yang menyadari itu menoleh dan menggelengkan kepalanya, dia menarik lengan Krystal.
"Salam bibi!"
Nyonya Kim terkejut saat melihat gadis di hadapannya ini.
Nyonya Kim langsung melirik Kai, matanya seolah bertanya dan Kai hanya mengangguk.
Nyonya Kim menarik lengan Kai dan membawanya menjauh dari Krystal.
"Kai.. Kau yakin ingin menikah dengannya? Berapa selisih usiamu dengannya, nak?" bisik Nyonya Kim.
"Sepuluh tahun, mom"
Nyonya Kim hanya terpaku. Kai menyentuh bahu ibunya.
"Mom.. Kau tenang saja, kali ini Kai sangat yakin dengan pilihanku.. Mom hanya tinggal memberikan restu kepadaku dan Krystal"
"Kai. Tapi—"
"Ssstt.. Mom, ku mohon kali ini tolong dengarkan Kai"
Nyonya Kim hanya mengangguk pasrah.
Krystal masih terdiam di tempatnya, dia tak tahu harus melakukan apa.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
FanfictionKrystal tiba-tiba hamil, ia tak tahu siapa yang menanam benih di dalam rahimnya. Ia tak pernah melewati batas saat berpacaran dengan Sehun. Akibat inseminasi buatan yang salah sasaran Krystal hanya bisa pasrah saat ada nyawa lain yang hidup di dalam...