Dilema

751 52 0
                                    

PRAAANNKKK..

Krystal langsung terkejut saat mendengar suara pecahan kaca jendela kamarnya. Dia yg sedari tadi sedang menidurkan Sehun langsung terkejut.

Dia benar-benar gelisah, perlahan Krystal mulai turun dari ranjang. Dia mengambil surat kaleng yang ikut lempar menggunakan batu itu.

Dia membukanya perlahan, tangannya gemetar. Dan dia langsung terduduk lemas setelah membaca surat itu.

Dengan cepat dia mengambil Sehun yang sedang tertidur dan membawanya ke dalam gendongannya. Dia mengambil tas kecil lalu pergi dari kamarnya dengan raut wajah yang sangat ketakutan.

***

Kai sedari tadi gelisah, matanya memang tertuju pada layar laptopnya tapi pikirannya sangat gelisah. Sesekali dia melirik jam di tangannya. Dia mengusap wajahnya kasar.

"Apa yang terjadi denganku? Mengapa hatiku sangat gelisah.. Ahh mengapa perasaanku menjadi tidak enak seperti ini"

Kai meremas rambutnya. Dia mengambil ponselnya yang tergeletak di laci.

Saat dia ingin menghubungi Krystal, tiba-tiba sekretarisnya masuk.

"Permisi Tuan Kim, seluruh klien dan kepala divisi sudah berkumpul di ruang meeting"

Kai menepuk dahinya.

"Astaga aku lupa jika hari ini ada meeting, baiklah aku akan segera kesana"

Kai langsung bergegas pergi dan tanpa sengaja meninggalkan ponselnya.

"Hallo.. Hallo Kai.. Kai.. Tolong aku.. Aku takut" ucap Krystal melalui teleponnya.

***

Krystal terus bersembunyi di kamar tamu, dia masih memeluk Sehun kecil. Badannya gemetar, dia sangat ketakutan.

PRAANNKKK..

"Hei.. Dimana kau? Keluarlah"

SRRRTTT.. SRRRTTT...

Keringat Krystal mengucur deras, dia menutup mulutnya agar tak mengeluarkan suara.

Krystal terus menatap wajah polos putranya itu. Dia berharap jika Sehunnya akan tetap terlelap.

Namun harapannya sirna saat tubuh mungil Sehun perlahan menggeliat.

"Oeeekk.. Oeeekk.. Oeekk"

Bayi mungil itu menangis karena merasa sangat panas.

"Sstt.. Sstt.. Putra kesayangan ibu, diamlah.. Ibu mohon, nak"

"Hei.. Kau keluarlah.. Mau kemana lagi kau bersembunyi wanita jalang" teriaknya lagi.

Krystal benar-benar merasa sangat ketakutan.

"Ssstt.. Diamlah sayang" ucap Krystal pelan sambil menepuk pelan tubuh mungil putranya.

BRRAAAKKK...

Karena posisi Krystal yang membelakangi wanita itu, wanita itu tersenyum sinis. Dia mengambil seikat tali dari dalam saku jaketnya dan mulai menjerat leher Krystal.

"Aaaaaa"

"Kau harus mati.. Karenamu aku kehilangan cintaku, kau telah merebut Kai dariku wanita jalang"

"Aaaaaaa"

Krystal berusaha meronta melepaskan tali yang mencekik lehernya.

"Oeekk.. Oeekk.. Oeekk"

Wanita itu tersenyum sinis saat melihat bayi Sehun. Dia langsung merebut Sehun dari dekapan Krystal.

Tangisan Sehun semakin kencang.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang