Sudah lima bulan semenjak Kai di penjara dan tepat lima bulan juga Kai dan Krystal resmi bercerai.
Kai hanya bisa terus meratapi nasibnya, semenjak hari itu Krystal tak juga menunjukkan batang hidungnya untuk bertemu dengan Kai, dia benar-benar menjauh pergi dari kehidupan Kai.
Di saat dia terpuruk seperti ini harusnya support dari orang tersayang mampu menguatkan hatinya. Namun yang dia dapatkan hanyalah sebaliknya. Hanya ada rasa kebencian yang teramat dari orang yang dia kasihi.
Dia benar-benar merasakan hidupnya sepi dan hampa, dia hanya bisa berdo'a kepada Tuhan agar suatu saat nanti, Tuhan berkenan memberikan kebahagiaan untuknya.
Kai tersenyum miris, dia mencium liontin cincin Krystal yang dijadikan liontin kalungnya, dia melilitkan kalung itu di pergelangan tangannya hingga terlihat seperti gelang. Dia hanya berharap ada keajaiban yang bisa membawanya kembali bersama Krystal walaupun itu akan terlihat sangat rumit. Tapi tidak ada rasa pesimis di dalam hatinya, walaupun kemungkinannya 0,000001% dia tetap berharap.
"Andai kau tau betapa aku sangat mencintaimu, Krystal. Maafkan aku" ucapnya pelan.
Lagi dan lagi airmatanya kembali menetes dan terjatuh, Kai benar-benar tak bisa mengendalikan perasaannya saat dia mengingat tentang Krystal.
"Ku mohon.. Kembalilah" ucapnya lirih.
***
"Krys.. Kau masih kuat? Usia kandunganmu sudah membesar loh harusnya kau istirahat saja di rumah" ucap Luna teman Krystal di coffee shop.
Krystal hanya tersenyum simpul.
"Aku masih bisa melakukannya, kau tenang saja"
Luna hanya menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah tapi kau harus hati-hati.. Sini berikan padaku"
Luna merebut nampan yang berisi minuman itu dari tangan Krystal. Krystal hanya menggelengkan kepalanya.
"Krys.. Di dapur banyak cucian kotor! Kau urus yah" ucap Joy sinis.
Krystal hanya mengangguk. Dia menuju dapur dengan mengelus perutnya.
"Ckck.. Usianya masih muda tapi dia akan segera menjadi seorang ibu, astaga! Kehidupan anak muda sekarang memang menyeramkan, nampaknya seks bebas seperti menjadi trend saat ini, ckck"
Krystal masih mendengar perkataan Joy, dia hanya menundukkan kepalanya.
Dia meneteskan airmatanya dan mengelus perutnya.
"Kau tidak bersalah nak, kau bukan anak haram" ucapnya pelan.
***
"Kai.. Apa kau baik-baik saja disini?" tanya ibunya.
Kai tersenyum dan mengangguk.
"Ada apa mom? Tumben sekali kau kesini?"
Ibu Kai menyentuh tangan anaknya.
"Mom ingin hanya memastikan jika keadaan putraku baik-baik saja"
Kai menaikkan sebelah alisnya, dia menerka jika ada sesuatu yg di sembunyikan oleh Krystal.
"Ada apa mom? Katakanlah!" ucap Kai dengan menatap tajam wajah ibunya.
Iby Kai hanya menunduk, dia terlihat sangat gelisah.
"Kai.. Mom kehilangan jejak Krystal sejak sebulan terakhir ini, dia sudah tak lagi bekerja di tempat Suho dan tinggal di rumahnya yang lama, entah kemana gadis itu pergi. Tak ada yang tahu, aku sudah mencari tahu ke tetangganya namun tak ada yang mengetahui keberadaan Krystal sekarang"
Kai menghembuskan nafasnya kasar, dia mengusap wajahnya dengan kasar, dia benar-benar khawatir karena kondisi kandungan Krystal yang pasti semakin membesar.
"Suho dan Irene tidak tahu?"
Ibu Kai mengangguk.
"Hmm.. Ku mohon mom.. Cari dia, dia pasti sangat membutuhkan orang terdekatnya, karena usia kandungnya pasti sudah mendekati hari lahirnya, aku mohon mom cari dia. Jika perlu mom lapor ke polisi saja, aku mohon mom" ucap Kai dengan mata berkaca-kaca.
Ibu Kai hanya mengangguk, dia mengelus pipi putranya itu.
"Kau tenanglah, jangan khawatir"
***
"AAWWWAAAAAAASSSSSS" teriak seorang pria saat melihat Krystal melintasi jalan.
Pria itu langsung berlari dan menarik lengan Krystal ke tepi jalan.
Dia memeluk erat tubuh Krystal, Krystal masih memejamkan matanya. Dia benar-benar sangat shock.
"Kau baik-baik saja, nona?" tanya pria itu.
Krystal perlahan membuka matanya, dia terkejut saat melihat pria itu.
"Kau" ucapnya pelan.
Tubuh Krystal tiba-tiba terjatuh dan ambruk di pelukan pria itu.
"Nona.. Hei.. Ku mohon.. Bangunlah.. Buka matamu"
Pria itu terus menepuk pipi Krystal pelan untuk membangunkannya. Dia benar-benar khawatir karena Krystal tak kunjung membuka matanya.
"Apa yang harus ku lakukan?"
Pria itu celingak-celinguk, dia kemudian menggendong tubuh Krystal dan membawanya ke dalam mobilnya.
***
"Aww.. Sakit dokter" teriaknya.
Dokter itu mulai memeriksa Krystal.
"Suster siapkan alat untuk persalinan, nampaknya wanita ini akan melahirkan"
Suster itu mengangguk, dia kemudian berlari keluar ruangan.
Pria yang sedari tadi menungggu Krystal dengan cemas langsung menarik lengan suster itu.
"Suster, apa yang terjadi? Ada apa? Apa dia baik-baik saja"
"Maaf tuan aku sedang terburu-buru, istri anda akan segera melahirkan"
Suster itu pergi saat pria itu mulai melonggarkan cengkraman tangannya.
"Istriku? Dia akan melahirkan? Astaga"
Pria itu duduk dengan cemas di luar ruang bersalin itu dia benar-benar gelisah.
Dia terus mondar-mandir dan sesekali melirik ke jendela kecil yang ada di pintu ruangan itu.
Pria itu kemudian menepuk kepalanya.
"Astaga bodoh! Kenapa kau begitu sangat khawatir, seolah kau memang suami dari gadis itu" pria itu meneriaki dirinya sendiri.
"Oaa.. Oaaa.. Oaaa"
Pria itu tersenyum dan melompat saat mendengar suara tangisan bayi, pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka.
"Selamat tuan putra anda telah lahir, dia sangat tampan persis seperti anda" ucap suster itu sambil menggendong bayi mungil itu.
Pria itu tersenyum dia mulai menggendong tubuh mungilnya.
"Benar-benar tampan dan lucu.. Hmm bolehlah kau dibilang seperti aku anak tampan" ucapnya.
Pria itu mencium bayi mungil yg terlihat menggemaskan itu.
Krystal menatap lirih pria yg sedang menggendong putranya itu.
"Mengapa kau mempermainkan takdirku lagi, Tuhan? Mengapa kau kembali menghadirkan dia lagi di hidupku, padahal aku sudah berusaha untuk melupakannya?" ucapnya lirih.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE
FanfictionKrystal tiba-tiba hamil, ia tak tahu siapa yang menanam benih di dalam rahimnya. Ia tak pernah melewati batas saat berpacaran dengan Sehun. Akibat inseminasi buatan yang salah sasaran Krystal hanya bisa pasrah saat ada nyawa lain yang hidup di dalam...