The Assasin Organization: 02

1.1K 144 31
                                    

The Assasin Organization

Chapter 02: Rahasia Kris

.
.
.

3 tahun sebelumnya.

Sekolah ramai. Seluruh murid menghabiskan waktu di kantin sebab jam istirahat baru saja dimulai.

Kantin penuh sesak. Para murid rela berdesakan hanya untuk membeli makanan demi mengisi perut lapar mereka.

Teriakan orang kelaparan terdengar di seluruh penjuru kantin. Seruan-seruan memekakan telinga menjadi pemandangan biasa tat kala ada seorang murid menerobos antrian di kantin.

Hanya butuh beberapa detik setelah bel istirahat berbunyi, kantin yang tadinya sepi berubah menjadi lautan manusia.

"Hei, Melvin. Bisa pegangi esku? Aku ingin mengantri beli siomay."

Seorang siswa bernama Melvin menoleh ke arah temannya. "Masih mau beli siomay? Bukannya kamu udah beli mie goreng campur sosis, Will."

William menjetikan jari. "Oh ayolah. Kalau mau menghadapi ujian itu harus sehat. Harus banyak makan juga. Jadi nggak ada salahnya beli semua makanan di kantin."

Melvin menggelengkan kepala. Tidak mengerti kenapa temannya bisa segembul itu. Padahal kalau dipikir-pikir tubuh William tidak terlalu gemuk, malah tubuh ideal. Idaman para laki-laki. Dan disitulah keanehannya, William tak pernah kelebihan berat badan meski selalu makan banyak.

"Terserah." Melvin melambaikan tangan, pandangannya mengedar ke sekeliling kantin. Mencari tempat duduk kosong.

Ah, ini salah. Seharusnya tadi dia mencari bangku kosong saat William memesan makan. Kalau kantin sudah penuh begini, mana ada bangku kosong untuk mereka duduki.

Yah, setidaknya Melvin masih diberkahi karena ketika kebingungan mencari tempat duduk, seorang perempuan melambaikan tangan ke arahnya.

"Melvin. Di sini." Perempuan itu mencoba mengambil alih perhatian Melvin.

Melvin menemukan si perempuan tengah melambai ke arahnya dari sudut kantin. Mata Melvin melirik ke sekeliling si perempuan, dimana ada dua kursi yang masih kosong.

Melvin tersenyum. Syukurlah dia tak perlu makan sambil berdiri.

"Hai," sapa Melvin begitu sampai di tempat si perempuan duduk.

Perempuan itu balas menyapa. "Hai juga."

Melvin tersenyum, mengambil tempat duduk di depan si perempuan. Dia lantas menaruh nampan berisi mie sosis dan es William serta bakso miliknya di atas meja. "Kamu tidak makan, Nai?" tanya Melvin ketika tak mendapati makanan milik Naina di atas meja, hanya ada minuman di sana.

Naina menggeleng. "Aku diet."

Dahi Melvin mengernyit. "Diet?"

Naina mengangguk.

"Oh ayolah. Masih ada saja perempuan yang takut gemuk. Memang kenapa punya tubuh gemuk? Toh kalau ada laki-laki yang beneran suka pun tidak akan mengurangi nilai si perempuan di matanya."

The  Assasin Organization | SKZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang