The Assasin Organization: 11

308 53 28
                                    

The Assasin Organization

Chapter 11: Kejutan dari William

.
.
.

"Melvin!" Seruan William terdengar dari ujung koridor sekolah yang sepi.

Hari masih sangat pagi, dan William bisa-bisanya berteriak memanggil Melvin disaat tak ada suara apapun yang bisa menghalau panggilan William.

Laki-laki itu lantas berlari menuju Melvin yang sudah menghentikan langkah sejak suara William terdengar. Melvin menunggu William mensejajarkan langkah dengannya.

"Kenapa?" tanya Melvin.

William dengan gerakan cepat menarik tangan Melvin ke ruang kelas mereka. Sebelum menutup pintu kelas, William melihat ke kanan dan kiri koridor sekolah, memastikan tak ada orang yang melihat mereka.

"Will? Ada apa?" Melvin bertanya lagi saat dirasa William seperti tengah ketakutan terhadap sesuatu. Terlihat jelas dari sikap waspada yang laki-laki itu tunjukkan.

William menutup rapat pintu kelas sesudah mengecek koridor. Dia lalu berjalan mendekati Melvin yang berdiri di depan kelas dekat papan tulis.

"Melvin, aku ..." kalimat William menggantung, dilihatnya Melvin dengan tatapan khawatir dan sendu.

Melvin mengernyit, dia sadar ada yang tak beres pada William, tapi anak itu belum bercerita apapun. William seperti bingung harus memulai darimana.

"Will, bicaralah. Aku akan mendengarkan," ucap Melvin.

William menatap Melvin, bibirnya bergerak, melanjutkan kalimat yang sempat tertunda. "A-aku takut. Ada orang yang ingin membunuhku."

Melvin mengernyitkan dahi. "Membunuhmu? Siapa?"

William terdiam. Perlahan dia memajukan langkah, mendekat ke arah Melvin. "Seseorang. Dan dia mengancamku."

"Mengancam bagaimana?"

Menelan ludah, William merasa kegugupan menjalar keluar dari dalam dirinya. Sebelah tangan William merogoh saku celana, merasakan kehadiran sebuah benda di sana. Benda yang diberikan oleh seseorang beberapa menit lalu.

"Melvin." William berbisik lirih di telinga Melvin ketika tubuh mereka semakin dekat. Tangan yang tadi mengambil sebuah benda dari saku, kini telah keluar. Dengan perlahan, William mendekatkan benda yang tadinya terlipat itu ke arah Melvin. "Aku diancam akan dibunuh jika tidak melakukan apa yang dia mau."

Melvin semakin tak mengerti. Sejak tadi pembicaraan William hanya berputar di satu tempat. Membunuh dan diancam. Melvin bahkan tak bisa menemukan inti dari pembicaraan mereka ini. Tapi dia harus tahu, apa yang harus William lakukan jika tak ingin dibunuh. Maka dari itu Melvin bertanya pada William. "Melakukan apa?"

William sendiri merasakan tangannya gemetar setiap kali dia mencoba mendekatkan benda di tangannya ke tubuh Melvin. "Melakukan ini."

Slup.

"Arghh!" Melvin berseru tertahan, dia refleks mendorong tubuh William menjauh, lantas melihat benda apa yang kini tertancap di pinggangnya.

Napas Melvin memburu, dia menatap horor benda yang masih tertancap di pinggang, lalu beralih memandang William yang kini terlihat gemetar ketakutan.

Melvin tertawa kecil, raut wajahnya menunjukkan kekecewaan yang luar biasa. Dia sangat tidak menyangka dengan apa yang dilakukan William baru saja. Sungguh sebuah hal yang di luar dugaan.

The  Assasin Organization | SKZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang