The Assasin Organization: 29

146 36 1
                                    

The Assasin Organization

Chapter 29: Semua Orang Munafik

.
.
.

Ferris bilang, seseorang yang Melvin kenal sebagai Master J akan datang ke markas pagi hari. Dan dengan fakta itu, Melvin benar-benar menunggu kedatangan Master J. Dia ingin membuktikan perkataan Ferris yang memberitahunya bahwa Master J adalah Jovanka benar atau tidak.

Di sinilah Melvin sekarang, berdiri di depan gedung mewah yang memiliki arsitektur bergaya eropa. Gedung itu sebenarnya tidak semewah yang terlihat di depan, karena dalamnya adalah tempat para anggota The Future melatih kemampuan.

Pertama kali datang ke sana, Melvin sedikit kagum dengan gaya eropa yang dimiliki gedung, begitu pula dengan letaknya yang sediki jauh dari pusat kota Paris, membuat tak ada satu pun orang yang tahu keberadaan gedung itu.

Namun memang itulah fungsi utama dari gedung, terlihat cantik di luar tapi buruk di dalam.

Melvin memperbaiki letak earphone tanpa kabel di telinga ketika sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan gedung, tak jauh dari tempatnya berdiri. Tanpa menunggu lebih lama, Melvin berjalan ke arah mobil, menunggu orang di dalam sana keluar.

Ketika pintu mobil terbuka, tampak sosok tak asing keluar dari sana. Disusul sosok lainnya yang memakai masker hitam.

Melvin tidak tahu apakah matanya salah lihat atau dia berhalusinasi. Karena apa yang dilihatnya saat ini adalah sesuatu yang tidak pernah dia duga sebelumnya. Melvin bahkan tak pernah membayangkan bahwa orang itu akan ada di sini.

"Oh, halo, Kak Melvin." Sosok yang memakai masker menyapa, melepas masker dari wajahnya.

Melvin kini ingat. Saat melihat Jovanka mengenakan masker tadi, dia memang terlihat sangat mirip dengan Master J. Sorot matanya yang tak bisa berbohong membuat Melvin yakin, bahwa orang itulah Master J sebenarnya.

Tapi, Melvin tidak mengerti satu hal. Kenapa dari dalam mobil itu, dia melihat orang yang selama ini tak pernah dia temui. Orang yang selalu Melvin tanyakan di mana keberadaannya. Orang yang tidak sekali pun pulang ke rumah, bahkan ketika ibu tiri Melvin meninggal. Ya, orang itu, ayahnya.

Butuh beberapa menit hingga Melvin menyadari apa yang sedang dia alami saat ini. Melvin merasa bodoh, kenapa dia tak sadar? Kenapa dia tak pernah berpikir mengenai itu setelah mendengar cerita Ferris?

Hati Melvin yang awalnya hanya bereaksi untuk Tian, kini mulai merasakan sakit kembali, setelah membeku selama satu tahun. Hantaman keras menusuk dadanya, perasaan menyakitkan tak terkira yang dia terima selama hidup. Bahkan lebih menyakitkan dari pengkhianatan seorang sahabat.

Oh! Tidak! Melvin tidak suka seperti ini. Dia tidak mau merasakan hatinya terluka lagi setelah sekian lama. Melvin lebih memilih fisiknya yang luka dibanding hatinya.

"Melvin." Panggilan itu terdengar, dari sosok yang sayangnya tak pernah berniat memunculkan diri di hadapan Melvin sejak dulu.

Melvin mengatur napas. Semuanya begitu tiba-tiba, dia tidak siap untuk hal ini. Bahkan membayangkan saja Melvin tak pernah.

"A-apa yang ... Ayah lakukan di ... sini?" Melvin bertanya, suaranya berkali-kali tersendat.

Melihat tatapan ayahnya, Melvin sudah tahu. Jawaban dari pertanyaannya tadi sebenarnya amat sangat sederhana. Bahkan kehadiran ayahnya di depan gedung mewah milik The Future saja sudah menjadi jawaban paling jelas.

Tersenyum lemah, Melvin melangkah mundur. Niatnya yang ingin bertemu dengan Jovanka dan membicarakan banyak hal hilang begitu saja.

Hatinya luka, dan Melvin tidak bisa mengatasinya. Hari ini, dia hancur. Benar-benar hancur sampai tak tahu lagi untuk apa dia hidup.

The  Assasin Organization | SKZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang