The Assasin Organization
Chapter 15: Ancaman Pertama
.
.
.Setelah kejadian rumahnya yang dimasuki penyusup. Melvin semakin memperketat penjagaan rumah. Dia bahkan memasang alarm di pintu masuk untuk memastikan tidak ada orang asing yang berusaha membobol rumahnya di malam hari. Selain itu, Melvin menambah banyak CCTV di dalam rumah. Dan dia memantau CCTV itu lewat televisi yang dia taruh di dalam kamar.
Tingkat kewaspadaan Melvin kian memuncak di hari-hari terakhir ujian. Bersamaan dengan kiriman surat dalam bentuk paket yang selalu datang ke rumahnya tanpa nama pengirim. Apalagi isi surat itu, yang menjelaskan bahwa Melvin harus mau bergabung dengan Master J setelah ujian kelulusan berakhir.
Gila. Semua ini gila.
Melvin bahkan tidak pernah membayangkan bahwa hidupnya akan berubah menjadi seperti ini. Hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan ancaman. Melvin sungguh tidak mau.
Kalau boleh jujur, dia tertekan. Sangat tertekan. Melvin pikir, tindakan mencari jawaban di website yang Kristaf beritahu padanya waktu itu tidak akan membawa dampak sebegini mengerikan bagi hidup Melvin. Lagi pula, siapa yang tahu kalau meminta jawaban ujian dari internet ternyata bisa mengubah hidup seseorang menjadi penuh ketakutan.
Sama sekali tidak ada dalam bayangan Melvin bahwa dia akan berakhir seperti sekarang ini. Kalau saja dia tahu semuanya akan berakhir rumit, Melvin mungkin tak akan menerima ajakan Kristaf, yang ternyata seperti menjebaknya untuk memasuki dark web. Baiklah, itu hanya pemikiran Melvin saja. Namun bisa jadi kan? Kristaf benar-benar menjebak Melvin untuk memasuki dark web.
Bahkan Melvin sendiri tidak tahu siapa itu Master J, orang yang selalu mengiriminya surat ancaman dan memaksanya bergabung dengan sebuah organisasi bernama The Future.
"Memusingkan." Melvin mengacak rambut, matanya menerawang jauh keluar jendela yang kacanya terbuka.
Melvin sengaja membuka kaca jendela kamarnya, membiarkan angin menerobos masuk ke dalam kamar, menerbangkan beberapa helai rambut Melvin yang kini tengah duduk di sebuah kursi tepat di depan jendela. Melvin menekuk kedua kakinya ke atas, lalu memeluk lututnya sendiri.
Udara dari luar masih terus masuk, menyapu lembut seluruh wajah Melvin. Untuk saat ini, Melvin hanya ingin tenang, apalagi besok dia masih harus mengerjakan soal ujian terakhir.
"Paket!" Seruan dari tukang pengantar paket terdengar di depan gerbang. Melvin hanya diam dan memperhatikan. Dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk bangkit dan turun ke bawah demi mengambil paket.
"Paket!" Tukang pengantar paket berseru lagi ketika tak kunjung muncul pemilik rumah untuk mengambil paket.
Melvin yang mendengar itu tetap tak bergerak sedikit pun. Dia malas, atau mungkin saja, Melvin muak dengan tukang pengantar paket yang hampir setiap hari datang ke rumahnya mengantar surat-surat ancaman untuknya.
Ya, Melvin tahu, seharusnya dia tidak menyalahkan tukang pengantar paket, karena tukang pengantar paket pun tidak tahu kalau isi paket yang dikirim berupa surat ancaman.
"Permisi, paket!"
Lagi, tukang pengantar paket berseru. Dia masih harus mengantar paket ke tempat lainnya, dan tentu saja waktu yang dia miliki tak boleh terbuang percuma. Namun salah satu penerima paket di rumah yang dia datangi ini sangat menyebalkan karena tak kunjung membuka pintu.
![](https://img.wattpad.com/cover/210556354-288-k643885.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Assasin Organization | SKZ ✔
Fanfic||Spin off Dark Web [COMPLETED] Apa kamu pernah berpikir kalau orang terdekatmu bisa saja tidak seperti orang yang kamu kenal selama ini? Siapa yang tahu jika dia ternyata bukanlah orang biasa yang hidup dengan tujuan untuk mencapai mimpi. Dunia ini...