The Assasin Organization: 05

528 87 25
                                    

The Assasin Organization

Chapter 05: Rencana Kristaf

.
.
.

Melvin menyusuri jalan komplek perumahan dengan tatapan kosong. Sesekali dia menendang batu kerikil kecil yang menghalangi jalan, membuat batu itu terlempar beberapa meter ke depan. Setelah itu, Melvin kembali menendang batu lain, menimbulkan bunyi gemericik kecil di jalan aspal.

Senja masih menampakan cahaya kemilau dari matahari, meski redup, setidaknya hal itu membantu orang di bumi untuk bisa melihat sekitar.

Semakin lama berjalan, Melvin merasa seperti ada yang mengikutinya. Entah hanya perasaannya saja atau memang benar. Setiap kali Melvin melangkah, rasanya ada orang lain yang ikut melangkah.

Tap.

Tap.

Melvin berhenti di jalan masuk komplek perumahan. Cukup sepi di sana, terasa seperti tidak ada orang, namun perasaan Melvin mengatakan ada seseorang mengikutinya di belakang. Maka ketika langkahnya terhenti, Melvin membalikan tubuh ke belakang untuk membuktikan apakah perasaannya benar atau salah.

Ketika berbalik, Melvin tidak menemukan siapapun di belakangnya. Hanya ada jalan kosong dengan beberapa daun layu terbang terbawa angin.

Bulu kuduk Melvin tiba-tiba berdiri. Dia merasa hawa tidak enak di sekitar. Dalam pikirannya kini yang terlintas adalah sosok menyeramkan tengah mengikutinya, sosok yang tak bisa dilihat oleh mata telanjang. Tapi Melvin menepis pikiran itu dengan kewarasannya. Tidak mungkin sosok seperti itu menimbulkan suara langkah ketika mengikutinya.

"Ah, bodo deh." Melvin menggelengkan kepala, tubuhnya kembali ke depan. Saat itu juga, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa ke arahnya.

Melvin yakin dia tidak salah dengar kali ini. Dan dengan keyakinan itu, Melvin membalikkan tubuhnya lagi, untuk kali kedua. Saat itulah, Melvin melotot kaget.

Beberapa meter di depan sana, ada seorang laki-laki dengan hoodie abu-abu, celana levis hitam, sepatu sneakers putih serta masker di wajah tengah berlari kencang ke arahnya.

Mata Melvin memicing, memperhatikan benda berkilau yang dibawa si laki-laki berhoodie abu. Detik selanjutnya, Melvin membuka lebar mulut.

"Tungg- akh!"

Sepersekian detik, Melvin mendapat sebuah serangan yang tak pernah dia duga sampai beberapa detik lalu.

Perut Melvin kini terasa seperti diaduk oleh benda asing berkilau yang dibawa si laki-laki berhoodie abu. Cairan merah merembes keluar dari kaus hitam yang dia kenakan. Entah harus bersyukur atau tidak Melvin menggunakan kaus warna hitam hari ini, sebab kaus itu menyamarkan warna cairan yang keluar dari perutnya.

Slup. 

"Arghhh!" Melvin berteriak ketika si laki-laki berhoodie abu menarik benda asing dari perutnya, lalu memasukannya lagi. Laki-laki itu melakukannya sebanyak tiga kali.

Melvin terbatuk, cairan merah lain keluar dari mulutnya. Mata Melvin mengabur, dia tidak sempat berpikir untuk menarik masker orang yang melakukan ini padanya, dan mengetahui siapa oknum jahat itu. Rasa pusing menyerangnya dengan sangat hebat. Sampai si laki-laki berhoodie abu menarik benda berkilau dari perut Melvin, saat itulah Melvin ambruk ke jalan.

The  Assasin Organization | SKZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang