"Apa yang sudah kuperbuat di kehidupanku sebelumnya sampai aku selalu terlibat pada permasalah keluarga mereka?"
Wanita tua itu mendekat ke arah Yuri dan menarik Yuri ke dalam pelukannya dan mengelus kepala Yuri.
"Bersemangatlah. Kita tidak pernah mengetahui tentang hari esok.", Nasihatnya.
"Eomma, Terima kasih. Aku akan kembali lagi nanti.", Ucap Yuri lalu saat hendak keluar dari restoran itu, perkataan wanita tua itu menghentikannya.
"Kau akan mengundangku ke pernikahanmu kan?", Tanyanya membuat hati Yuri mencelos. Yuri berbalik dan memaksakan senyumnya.
"Myungsoo yang memberitahuku, Yuri-ya. Biar bagaimanapun aku harap kebahagiaan akan terus menyertaimu."
"Aishh, pria bermulut besar itu.", Cibir Yuri.
"Jangan lupa, pria bermulut besar itu putra wanita tua yang selalu setia mendengar keluh kesahmu.", sahut Myungsoo sudah berdiri di belakang Yuri.
"Sejak kapan kau sampai?", Tanya Yuri.
"Baru saja.", jawab Myungsoo sambil meletakan dua kantong plastik di meja.
"Pulanglah, kau ada jadwal pemotretan besok.", Perintah Myungsoo yang langsung dilaksanakan oleh Yuri.
Myungsoo menghela nafasnya pelan lalu matanya bertemu tatap dengan eommanya.
"Kau hanya perlu terus berada di sampingnya, jangan lakukan apapun yang membuatnya tambah stress Myungsoo-ah."
"Aku tahu.", Jawab Myungsoo.
Myungsoo melenggang pergi meninggalkan eommanya yang sedang memikirkan Yuri yang sudah dianggapnya sebagai anak kandungnya.
~
Cahaya blitz terus terlihat menyinari Yuri yang bergaya dengan sangat santai. Ia tersenyum ke arah kamera yang membidiknya, tanpa ada yang tahu hatinya sedang terluka saat ini.
"Kerja bagus, Yuri-ssi.", Puji beberapa staff yang dibalas senyuman oleh Yuri dan tak lupa juga ia membungkuk sambil mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua yang terlibat.
Selepasnya ia duduk di depan meja riasnya dan membuka ponselnya. terdapat beberapa pesan dari nomor yang sama. yang ia ketahui itu adalah nomor Sehun.
Yuri berganti pakaian dan siap bergegas ke tempat tujuan selanjutnya yaitu, butik untuk fitting baju pengantinnya.
"Apa perlu aku temani?", Tanya Myungsoo yang baru saja masuk ke ruang tunggu Yuri.
"Tidak perlu, Aku bisa melakukannya sendiri.", Tolak Yuri halus sambil tersenyum lalu berjalan melewati Myungsoo.
Yuri mengeratkan syal dan mantel hangatnya saat ia baru saja keluar dari gedung itu, di luar ternyata sangatlah dingin. Ia berjalan menyusuri jalan kota yang terlihat sepi dan hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang.
Berkali-kali wanita itu mengusap lengannya sendiri berharap dingin itu akan berkurang sampai sebuah mantel kebesaran ditubuhnya itu disampirkan seseorang pada tubuhnya.
"Annyeong.", Sapa pria itu dengan senyum ramahnya sedangkan Yuri sangat terkejut bisa bertemu pria itu setelah sekian lama.
"Chanyeol-ah.", Gumam Yuri.
"Eoh, Ini aku. Sudah sangat lama ya kita tidak bertemu. Kau terlihat semakin cantik.", Ucap Chanyeol riang, Yuri tersenyum melihat temannya dulu itu tidak berubah sama sekali, Chanyeol masih menjadi seseorang yang ceria dan mencairkan suasana dengan sikapnya yang hangat.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?", Tanya Yuri.
"Tentu saja menemukanmu.", Jawab Chanyeol lugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine, Thank You (Completed)
FanfictionSetiap keluarga tak luput dari permasalahan apalagi tentang keturunan. Seohyun dan Sehun termasuk di dalamnya, namun apa yang akan terjadi jika wanita lain masuk ke dalamnya tapi bukan karena keinginan wanita itu sendiri? Yuri tidak menginginkan itu...