Kecanggungan entah kenapa sangat terasa di antara dua orang yang seperti berusaha menghindari kontak mata satu sama lain itu.
Sehun menyadari itu dan ia juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
Setelah Yuri pamit masuk ke dalam kamar terlebih dahulu, Sehun mulai membuka suaranya.
"Boleh kutahu apa yang terjadi diantara kalian berdua?", Tanya Sehun curiga.
Chanyeol menghela nafasnya pelan lalu menatap Sehun ragu.
"Sehun-ah, maaf.", ucap Chanyeol membuat Sehun menyipitkan matanya tidak mengerti maksud sahabatnya itu.
"Sebenarnya malam sebelum ia pergi, aku mengakui perasaanku padanya.", aku Chanyeol akhirnya. Tangan Sehun terkepal namun ia masih menahan emosinya menunggu perkataan Chanyeol selanjutnya.
"Sepertinya memang benar dugaanku, keserakahanku untuk memilikinya saat itu justru menjadi salah satu dari sekian banyak faktor yang menyebabkannya pergi.", Ucap Chanyeol sambil menundukan kepalanya penuh sesal.
Sehun menghela nafasnya pelan, ia memejamkan matanya sejenak lalu menatap Chanyeol lagi.
"Itu bukan salahmu.", Ucap Sehun.
"Ia pergi karena aku memang pria yang sangat brengsek.", tambahnya.
"Sekarang pulanglah, aku akan menyusulnya.", Sehun berdiri dan menepuk bahu Chanyeol singkat, setelah beberapa langkah ia berbalik ke arah Chanyeol sebentar.
"Jangan terlalu dipikirkan, ia tidak akan secanggung ini kalau kau menganggap itu tidak pernah terjadi dan memperlakukannya seperti biasa.", ia lalu berjalan menyusul Yuri yang berada di kamar mereka.
Chanyeol menatap kepergian Sehun dan tak lama lengkungan senyum tipis muncul di wajah tampannya.
"Dia sudah sangat dewasa sekarang."
~
Malam itu, Yuri terdiam menatap wajah Sehun yang terlelap di sebelahnya, sepertinya tadi saat Sehun masuk tanpa sadar ia sudah terlelap tidur dan alhasil saat ia terbangun ternyata Sehun sudah tidur sambil memeluknya.
Yuri membenarkan posisi selimut yang menutupi tubuh Sehun dan ia sangat terkejut ketika akan menatap wajah Sehun lagi ternyata pria itu sudah membuka matanya dan menatapnya saat ini.
"Aku membangunkanmu?", tanya Yuri yang dibalas gelengan kepala oleh Sehun.
"Syukurlah, tapi Sehun-ah..", ucap Yuri ragu.
"Eoh? ada yang kau inginkan?", Tanya Sehun. Yuri menggigit bibirnya pelan lalu mendekat ke telinga Sehun.
"Aku lapar.", bisiknya di telinga Sehun hingga pria itu terkekeh.
"Yakk, kenapa kau tertawa?! Aku serius. Dong-ie juga lapar.", Ucap Yuri tidak terima.
"Dong-ie? kau menamai mereka?", Tanya Sehun sambil mengelus perut Yuri.
"Hm, tidakkah itu terdengar imut?", tanya Yuri yang diikuti kekehan kecil dari Sehun.
"Hm, sangat imut. Ayo, kita beri makan Dong-ie.", Sehun beranjak dan membantu Yuri yang kesulitan untuk bangun karena perutnya.
"Tapi aku mau kau yang memasak.", Ancam Yuri saat mereka baru saja keluar dari kamar mereka.
"Dimengerti captain.", balas Sehun membuat Yuri menyikut perut Sehun kesal.
Sehun langsung menyiapkan bahan-bahan masakan yang akan dibuatnya, sedangkan Yuri duduk di depan pantry sambil memperhatikan Sehun yang terlihat fokus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine, Thank You (Completed)
FanfictionSetiap keluarga tak luput dari permasalahan apalagi tentang keturunan. Seohyun dan Sehun termasuk di dalamnya, namun apa yang akan terjadi jika wanita lain masuk ke dalamnya tapi bukan karena keinginan wanita itu sendiri? Yuri tidak menginginkan itu...