Fine, Thank You - Big Heart

1.1K 112 57
                                    

Acara reuni usai dan mereka semua pulang, Yuri pulang bersama dengan Chanyeol dan Myungsoo. Beberapa hari di Busan, ia selalu menghindar dari Sehun, setiap melihat pria itu membuat pertahanannya semakin runtuh.

Chanyeol melirik Yuri yang memilih diam dan menatap ke luar jendela dengan tatapan kosongnya.

"Apa kau punya jadwal setelah ini?", Tanya Chanyeol.

"Hm, besok ada pemotretan komersial dengan salah satu produk.", Jawab Yuri tanpa melihat ke arah Chanyeol.

"Boleh aku mengunjungimu?"

Yuri menganggukan kepalanya pelan lalu menyandarkan kepalanya pada jendela mobil Chanyeol.

"Kenapa? Tidurlah jika kau merasa lelah.", Ucap Chanyeol melihat Yuri yang begitu lemah.

Myungsoo menghela nafasnya pelan lalu memberikan sebotol air minum pada Yuri.

"Minum ini dan tidurlah.", Perintah Myungsoo tegas.

"Kau sakit?", Chanyeol terlihat terkejut saat Yuri mengambil sebutir obat dari tasnya dan meminumnya dengan sebotol air yang diberikan Myungsoo.

"Ini hanya vitamin.", Bohong Yuri.

Chanyeol hanya ber-oh ria tapi matanya melirik Myungsoo dari kaca meminta penjelasan setelahnya.

Tak lama setelahnya, Yuri tertidur dengan sangat nyenyak dan tenang.

"Itu bukan vitamin kan?", Tanya Chanyeol pada Myungsoo di kursi belakang.

"Apa kau akan percaya bahkan jika aku menyangkalnya? Kau sepertinya tahu keadaannya.", Jawab Myungsoo lalu menghela nafas untuk yang kedua kalinya saat matanya melihat wajah Yuri yang tertidur lelap itu tapi terlihat kegusaran di wajah wanita itu.

"Apa separah itu?"

"Hm. Melepaskan orang yang dicintainya sekaligus kehilangan eomma dan calon bayinya, beritahu aku jika menemukan seseorang yang masih baik-baik saja saat melewati semua itu."

Kali ini Chanyeol yang mendesah pasrah meratapi kekelaman hidup wanita yang sekarang tertidur lelap di sebelahnya.

"Setidaknya aku bersyukur dia masih bertahan sampai saat ini.", Chanyeol mengarahkan sebelah tangannya mengelus kepala Yuri lembut.

~

Yuri berjalan pelan memasuki rumah besar kediaman keluarga Oh. Tak lupa ia membungkukan badannya memberi salam saat melihat orang tua Sehun berada disana. Biarpun nyonya Oh begitu kejam padanya, ia tetap orang tua yang harus dihormati kan?

Ia mendorong pelan pintu kamarnya dan langsung membaringkan tubuh lelahnya pada tempat tidurnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

Suara ketukan pintu memaksanya untuk beranjak dari kenyamanan itu dan berjalan membuka pintu kamarnya.

"Kau membutuhkan sesuatu? Aku akan menyiapkannya untukmu.", Tanya Pelayan Shin ramah.

"Tidak, terima kasih.", tolak Yuri halus.

Pelayan Shin menahan pintu saat Yuri akan menutupnya.

"Setidaknya ikutlah makan malam bersama mereka. Jangan terintimidasi padanya lagi.", Ucap Pelayan Shin.

"Aku sedang dalam mood yang buruk jika harus menghadapi perangai Nyonya besar itu.", jawab Yuri malas.

"Kau tetap harus mengisi perutmu untuk menjaga kesehatanmu kan?", Sahut Sehun yang berjalan mendekat ke arah kamar Yuri.

Pelayan Shin pamit undur diri dan meninggalkan Sehun dan Yuri berdua.

"Aku lelah.", Balas Yuri lalu hendak menutup pintu kamarnya.

Fine, Thank You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang