Yuri dan Sehun kembali ke aktivitas mereka seperti biasa. Sehun menyibukkan dirinya dengan urusan pekerjaan yang ia tinggalkan selama beberapa hari itu.
"Sehun-ah.", Panggil Seohyun dari ambang pintu kantornya.
"Apa yang kau lakukan disini sayang?", Tanya Sehun beranjak menghampiri Seohyun lalu merangkulnya mesra.
"Kau sibuk?", Tanya Seohyun.
"Sedikit"
"Sayang sekali, aku ingin mengajakmu makan siang bersama", Balas Seohyun terdengar agak kecewa.
"Aku bisa meluangkan waktu untukmu.", Balas Sehun lembut.
"Sebenarnya aku ingin mengajak Yuri eonnie juga."
Sehun memutar bola matanya malas mendengar nama wanita itu disebutkan.
"Dia pasti sibuk Seohyun-ah."
"Benarkah?"
"Bagaimana jika kita mengunjungi lokasi pemotretannya?", Tanya Seohyun antusias.
"Sehun-ah, kau tidak mau?", Tanya Seohyun lagi yang tidak kunjung mendapat respon dari Sehun.
Sehun tetap terdiam tidak tahu harus menjawab apa.
~
Siang itu, Yuri sudah bersiap dengan riasan lengkapnya, ia keluar dari ruangannya menuju lokasi pemotretannya yang kebetulan sedang berada di alam terbuka. Lengkungan senyum tercetak jelas di wajah cantiknya, tatkala angin meniup rerumputan yang ada di bawahnya dan seluruh rumput di padang luas itu bergerak searah.
"Kau sesenang itu hanya karena rerumputan?", Bisik Myungsoo yang memperhatikan Yuri dari tadi.
"Ini sangat menarik, Myungsoo-ya.", Ucap Yuri pelan.
Myungsoo terdiam mendengar nada suara Yuri yang sedikit bergetar, ia membuang wajahnya ke arah lain tidak ingin melihat wanita itu lebih lama.
"Pernahkah kau merasa seperti rerumputan itu? hanya bisa mengikuti bagaimana angin mengarahkan dirimu tanpa bisa melakukan perlawanan."
"Manusia seperti kita juga sama kan? kita sama sekali tidak bisa berkutik jika mereka yang jauh lebih berkuasa sudah memberikan instruksi.."
Yuri menghela nafasnya lalu menepuk bahu Myungsoo yang sudah berdiri membelakanginya dan ia pun pergi untuk melakukan pemotretannya.
Myungsoo menatap Yuri nanar.
"Aku lebih berharap kau menjadi seperti batu, walaupun tidak begitu diinginkan tapi selalu bertahan melewati setiap musim tanpa berubah sedikitpun."
~
Chanyeol bersiul ringan saat turun dari mobilnya menuju lokasi Yuri berada saat ini.
"Myungsoo-ah.", Panggilnya sambil melambaikan tangan ke arah Myungsoo.
"Eoh, Kau datang.", balas Myungsoo melirik Chanyeol singkat dan memfokuskan lagi ke monitor hasil pemotretan Yuri sebelumnya.
"Woah, aku tahu dia cantik sejak dulu, tapi sekarang ia adalah dewi.", Puji Chanyeol saat melihat foto-foto itu juga.
"Kau terlalu memujiku.", Balas Yuri yang mendekat ke arah mereka.
"Yuri-ya!", Panggil Chanyeol antusias.
"Apa jadwalmu sudah selesai?", Tanya Chanyeol.
"Sudah, kenapa?"
"Aku ingin mengajakmu makan siang.", Ajak Chanyeol.
Yuri menatap Myungsoo penuh harap agar pria bermata tajam itu memberinya izin. hey bagaimana pun Yuri sudah tersiksa sehari sebelumnya karena tidak bisa makan untuk menjalani pemotretan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine, Thank You (Completed)
FanfictionSetiap keluarga tak luput dari permasalahan apalagi tentang keturunan. Seohyun dan Sehun termasuk di dalamnya, namun apa yang akan terjadi jika wanita lain masuk ke dalamnya tapi bukan karena keinginan wanita itu sendiri? Yuri tidak menginginkan itu...