Fine, Thank You - Dark Cloud

634 78 31
                                    

Semoga part ini, aku gak error lagi ya gais wkwk.

Eitss, jangan lupa votenya yakk.

Happy Reading!!!

2 years later..

Sehun yang baru saja pulang bekerja langsung disambut oleh putrinya yang berlari ke arahnya dan langsung meminta untuk digendong.

"Appa!", pekik Seri senang sambil mengangkat kedua tangannya.

Dengan senang hati Sehun mengangkat tubuh mungil putrinya dan menciumi pipi Seri.

"Dimana oppa?", Tanya Sehun karena tidak melihat kehadiran anaknya yang satu lagi.

"Dia menangis lagi.", jawab Seri dengan suara yang terdengar sangat menggemaskan.

"Kau sudah pulang?", Yuri berjalan menghampiri Sehun dengan Sejin digendongannya yang terlihat habis menangis karena matanya sembab.

"Sejin-ah, kenapa kau menangis lagi eoh?", Tanya Sehun sambil mendekat pada Sejin yang berada di gendongan Yuri dan sesekali menghapus air matanya sendiri.

"Oppa terjatuh saat bermain bola dan sudah menangis selama beberapa menit. Dia menyebalkan.", Ucap Seri mengadu pada Sehun karena pemuda kecil itu tidak kunjung menjawab.

"Seri-ya, tidak boleh seperti itu pada oppa.", peringat Yuri, namun gadis kecil itu malah seperti berpura-pura tidak mendengar dan malah memeluk Sehun.

"Seri-ya, Sejin-ah. Ayo kita makan. Halmeoni sudah selesai menyiapkan makanan kalian.", Panggil pelayan Shin dan dengan cepat kedua anak kecil itu turun dari gendongan orangtua mereka untuk mengambil makanan mereka.

"Seri pasti menuruni sifatmu.", ucap Yuri yang sudah mengambil alih tas Sehun dan melingkarkan tangannya pada lengan Sehun sambil berjalan masuk ke rumah.

"Berarti sifat merajuk Sejin itu darimu?", balas Sehun membuat Yuri mencemberutkan wajahnya kesal.

"Aku akan menciummu saat ini juga kalau kau masih mempertahankan ekspresi itu.", ancam Sehun dan buru-buru Yuri merubahnya seperti semula.

Namun dengan sekali gerakan Sehun menarik tengkuk Yuri dan menempelkan bibir keduanya cukup lama tanpa ada lumatan, hanya sebuah ciuman yang menyalurkan rasa cinta untuk satu sama lain.

"Kau curang.", keluh Yuri namun ia tersenyum dan menarik lengan Sehun untuk segera menuju ruang makan.

~

Di sebuah lapas dengan lampu remang-remang itu terlihat seorang pria tua yang menatap beberapa lembar artikel koran yang sudah diguntingnya dengan rapi.

Dari semua artikel yang ada ditangannya, semuanya berisi tentang Yuri. Ada artikel tentang debut perdananya di dunia permodelan, perjalanan karirnya, pernikahannya dengan Sehun, dan kembalinya sang model dalam setahun terakhir.

"Kau tumbuh dengan baik.", lirihnya pelan lalu kembali memasukkan lembaran-lembaram kertas itu pada sebuah buku yang selalu dibawanya.

"Tahanan 1289, cepat bereskan barang-barangmu.", perintah sipir jaga dan segera dilaksanakan oleh pria tua itu.

"Selamat atas kebebasanmu, tahanan 1289.", Ucap kepala sipir pada pria tua yang baru saja dibebaskan dari penjara itu.

"Terima kasih.", balasnya pelan lalu berjalam keluar lapas dengan menenteng tas besarnya.

Ia menarik nafasnya dalam karena untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun akhirnya ia bisa menghirup udara bebas di luar penjara.

"Sayang sekali, tak ada yang bisa menyambut kembalinya diriku.", ucapnya pada dirinya sendiri.

Fine, Thank You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang